Selasa, 09 Mei 2017

Tulisan Haru Mengenai Anak-anak yang Kurang Beruntung


Tulisan kali ini saya akan awali dengan menceritakan kisah dalam film LION yang diambil dari kisah nyata, film ini bercerita tentang Saroo yang diadopsi oleh pasangan suami istri dari Tazmania, Australia. Nama pasangan suami istri tersebut adalah John dan Sue. John dan Sue memilih untuk tidak memiliki anak dan mengadopsi anak terlantar dari India. Saroo adalah anak yang tersesat sejauh 1200 km karena naik kereta yang tidak seharusnya. Saroo yang kira-kira saat itu umur 4 tahun hidup tersesat di daerah yang bahasanyapun beda dengan bahasa dia. Saroo tidak mengerti darimana dia berasal dan nama ibunya pun dia tidak tahu. Dia hidup mengelandang di daerah tersebut, mendapaat cobaan demi cobaan hingga keadaannyapun sungguh memprihatinkan. Lalu, dia bertemu dengan seseorang yang membawanya ke penampungan anak-anak terlantar yang sepertinya milik pemerintah.

Saroo and Mom in Lion Movie via www.dailymail.co.uk

Foto Saroo disebar di koran di daerah tersebut, tetapi tidak ada yang meghubungi. Sampai pada saatnya, Saroo ditawari untuk diadopsi oleh keluarga dari Tazmania tersebut, dan  dia mau. Mom and Dad baru yang sangat penyayang membuat dia tumbuh menjadi anak yang berprestasi dalam bidang olahraga selama tumbuh menjadi dewasa. Setahun berlalu, Mom and Dad lalu mengadopsi lagi Mantosh yang mempunyai kelainan suka menyakiti diri sendiri dengan memukul-mukul kepala saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan olehnya. Namun, mereka sangat sabar menghadapi anak angkatnya tersebut. Hingga mereka berdua tumbuh dewasa dan membanggakan.

Saroo, Dad, Mom, Mantosh in real life via www.dairymail.co.uk


Sebenarnya bisa saja John dan Sue memiliki anak sendiri, tapi mereka memilih untuk tidak memiliki anak dan mengadopsi anak-anak yang kurang beruntung. Mereka berfikir, dengan memiliki anak belum tentu keadaan menjadi lebih baik, tapi dengan mengadopsi anak, membuat anak tersebut memiliki kehidupan baru dan memperbaiki masa depan anak tersebut, itu baru sesuatu yang sangat hebat.

                                                               ***

Yah, benar sekali, banyak anak yang kurang beruntung karena berbagai sebab, bisa ditelantarkan kedua orang tua, anak yatim piatu, atau tersesat seperti Saroo tersebut. Anak yang terlantar tersebut mungkin tidak memiliki masa depan yang baik, hidup dengan tidak baik lalu hanya menjadi orang biasa aja bahkan menjadi sampah masyarakat karena kehidupannya yang membentuk dia seperti itu.

Betapa banyak orang yang tidak mempedulikan mereka, menganggap bukan menjadi tanggung jawabnya dan bukan urusan dia. Huhf, betapa kejam pemikiran seperti itu, karena kita ini dilahirkan di dunia kehendak Allah, tidak bisa memilih menjadi seperti apa, coba kalau kita di posisi dia, gimana -_-

Banyak orang yang dewasa yang mandiri secara ekonomi (saya gak bilang cuma orang kaya aja, tapi semua, kita mempunyai tanggung jawab terhadap lingkungan dan semua yang ada di isinya) tidak menyayangi sesama manusia, hanya memperkaya diri sendiri tanpa berfikiran untuk membantu anak-anak yang kurang beruntung untuk memiliki masa depan yang lebih baik.

Jika kita tidak mampu menjadi orang tua bagi mereka, setidaknya ada sedikit harta yang dibagi kepada mereka. Selemah-lemahnya, kita memanusiakan mereka dan tidak memandang mereka dengan pandangan yang lebih rendah.

Semoga kita diberi rezeki yang melimpah ruah hingga kita dapat mengunakan untuk menyantuni mereka dan membuat masa depan orang banyak lebih cerah. Semoga kita mempunyai rasa kasih sayang yang tak terbatas hingga kita dapat mengadopsi anak-anak yang kurang beruntung.


Semoga semua anak-anak yang kurang beruntung mendapat tempat yang baik dan kasih sayang dari semua manusia di bumi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar