Tulisan kali ini saya akan awali
dengan menceritakan kisah dalam film LION yang diambil dari kisah nyata, film ini bercerita tentang Saroo
yang diadopsi oleh pasangan suami istri dari Tazmania, Australia. Nama pasangan
suami istri tersebut adalah John dan Sue. John dan Sue memilih untuk tidak
memiliki anak dan mengadopsi anak terlantar dari India. Saroo adalah anak yang
tersesat sejauh 1200 km karena naik kereta yang tidak seharusnya. Saroo yang
kira-kira saat itu umur 4 tahun hidup tersesat di daerah yang bahasanyapun beda
dengan bahasa dia. Saroo tidak mengerti darimana dia berasal dan nama ibunya
pun dia tidak tahu. Dia hidup mengelandang di daerah tersebut, mendapaat cobaan
demi cobaan hingga keadaannyapun sungguh memprihatinkan. Lalu, dia bertemu
dengan seseorang yang membawanya ke penampungan anak-anak terlantar yang
sepertinya milik pemerintah.
Saroo and Mom in Lion Movie via www.dailymail.co.uk |
Foto Saroo disebar di koran di daerah
tersebut, tetapi tidak ada yang meghubungi. Sampai pada saatnya, Saroo ditawari
untuk diadopsi oleh keluarga dari Tazmania tersebut, dan dia mau. Mom and Dad baru yang sangat
penyayang membuat dia tumbuh menjadi anak yang berprestasi dalam bidang
olahraga selama tumbuh menjadi dewasa. Setahun berlalu, Mom and Dad lalu
mengadopsi lagi Mantosh yang mempunyai kelainan suka menyakiti diri sendiri
dengan memukul-mukul kepala saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan olehnya.
Namun, mereka sangat sabar menghadapi anak angkatnya tersebut. Hingga mereka
berdua tumbuh dewasa dan membanggakan.
Saroo, Dad, Mom, Mantosh in real life via www.dairymail.co.uk |
Sebenarnya bisa saja John dan Sue
memiliki anak sendiri, tapi mereka memilih untuk tidak memiliki anak dan
mengadopsi anak-anak yang kurang beruntung. Mereka berfikir, dengan memiliki
anak belum tentu keadaan menjadi lebih baik, tapi dengan mengadopsi anak,
membuat anak tersebut memiliki kehidupan baru dan memperbaiki masa depan anak
tersebut, itu baru sesuatu yang sangat hebat.
***
Yah, benar sekali, banyak anak yang
kurang beruntung karena berbagai sebab, bisa ditelantarkan kedua orang tua,
anak yatim piatu, atau tersesat seperti Saroo tersebut. Anak yang terlantar
tersebut mungkin tidak memiliki masa depan yang baik, hidup dengan tidak
baik lalu hanya menjadi orang biasa aja bahkan menjadi sampah masyarakat karena
kehidupannya yang membentuk dia seperti itu.
Betapa banyak orang yang tidak
mempedulikan mereka, menganggap bukan menjadi tanggung jawabnya dan bukan
urusan dia. Huhf, betapa kejam pemikiran seperti itu, karena kita ini dilahirkan
di dunia kehendak Allah, tidak bisa memilih menjadi seperti apa, coba kalau
kita di posisi dia, gimana -_-
Banyak orang yang dewasa yang mandiri
secara ekonomi (saya gak bilang cuma orang kaya aja, tapi semua, kita mempunyai
tanggung jawab terhadap lingkungan dan semua yang ada di isinya) tidak
menyayangi sesama manusia, hanya memperkaya diri sendiri tanpa berfikiran untuk
membantu anak-anak yang kurang beruntung untuk memiliki masa depan yang lebih
baik.
Jika kita tidak mampu menjadi orang
tua bagi mereka, setidaknya ada sedikit harta yang dibagi kepada mereka. Selemah-lemahnya,
kita memanusiakan mereka dan tidak memandang mereka dengan pandangan yang lebih
rendah.
Semoga kita diberi rezeki yang
melimpah ruah hingga kita dapat mengunakan untuk menyantuni mereka dan membuat
masa depan orang banyak lebih cerah. Semoga kita mempunyai rasa kasih sayang
yang tak terbatas hingga kita dapat mengadopsi anak-anak yang kurang beruntung.
Semoga semua anak-anak yang kurang
beruntung mendapat tempat yang baik dan kasih sayang dari semua manusia di bumi
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar