Assalamualaikum wr wb
kawan!
Mau ramadhanmu lebih
bermakna dan tidak merugi? Rencanakan dari sekarang ya bagaimana akan kamu
hadapi ramadhanmu. Intinya sih ramadhan itu kan bulan saat Allah melipatgandakan
pahala dari ibadah yang kita lakukan. Bulan bonus dari Allah karena selain
pahala dilipat gandakan terdapat 1 malam yang lebih baik daripada 1000 bulan atau
83 tahun 4 bulan.
Allah Ta’ala berfirman,
لَيْلَةُ
الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam kemuliaan itu lebih baik
dari seribu bulan.” (QS. Al Qadar: 3).
An Nakho’i mengatakan, “Amalan di lailatul
qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan.” (Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal.
341).
Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya
berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah
shalat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari shalat dan puasa di 1000
bulan yang tidak terdapat lailatul qadar. (Zaadul Masiir, 9: 191).
Well, itu mengenai
bulan Ramadhan, bulan yang juga diturunkan Al Qur’an. Sekarang saatnya membahas
persiapan-persiapan yang dilakukan untuk menghadapi Ramadhan. Bulan yang
spesial harus dipersiapkan dengan matang kan ya.
1. Menyambutnya
dengan hati suka cita
Ramadhan merupakan
bulan yang istimewa bagi umat muslim. Sudah sepantaskan kita bahagia saat
menyambut ramadha tiba. Para sahabatpun berdoa agar berjumpa dengan bulan
Ramadhan, kita seharusnya juga sama excitednya.
Generasi emas umat ini, generasi salafush shalih, mereka selalu
mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Sebagian ulama
salaf mengatakan,
كَانُوا يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يُبَلِّغَهُمْ شَهْرَ رَمَضَانَ ثُمَّ يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يَتَقَبَّلَهُ مِنْهُمْ
”Mereka (para sahabat) berdo’a kepada Allah selama 6 bulan agar mereka
dapat menjumpai bulan Ramadlan.”[3]
2. Bertaubat
Jika kita terlalu banyak dosa maka akan sulit melakukan ibadah. Seperti hadist
jika kita melakukan dosa maka dititikan titik hitam dalam hati kita hingga
dapat memenuhi hati, sehingga kita sulit menerima kabaikan dan cahaya Allah
SWT.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: Sesungguhnya
seorang hamba apabila berbuat dosa maka di dalam hatinya ditorehkan sebuah
titik hitam. Apabila dia meninggalkannya dan beristighfar serta bertaubat maka
kembali bersih hatinya. Dan jika dia mengulanginya maka titik hitam itu akan
ditambahkan padanya sampai menjadi pekat, itulah raan yang disebutkan Allah
ta’ala,
كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Sekali-kali tidak akan tetapi itulah raan yang menyelimuti hati mereka
akibat apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al Muthaffifin: 14) (HR. Ahmad,
Tirmidzi, Ibnu Majah dan dihasankan Al Albani)
Pun,
dalam hadist disebutkan saat rajab, syaban dan ramadhan kita diperintahkan
untuk memperbanyak taubat
السنة مثل الشجرة و شهر رجب أيام توريقها و شعبان أيام تفريعها و رمضان أيام قطفها و المؤمنون قطافها جدير بمن سود صحيفته بالذنوب أن يبيضها بالتوبة في هذا الشهر و بمن ضيع عمره في البطالة أن يغتنم فيه ما بقي من العمر
“Waktu setahun itu laksana sebuah pohon. Bulan Rajab adalah waktu
menumbuhkan daun, Syaban adalah waktu untuk menumbuhkan dahan, dan Ramadhan
adalah bulan memanen, pemanennya adalah kaum mukminin. (Oleh karena itu),
mereka yang “menghitamkan” catatan amal mereka hendaklah bergegas
“memutihkannya” dengan taubat
di bulan-bulan ini, sedang mereka yang telah menyia-nyiakan umurnya dalam
kelalaian, hendaklah memanfaatkan sisa umur sebaik-baiknya (dengan mengerjakan
ketaatan) di waktu tesebut.”[5]
3. Banyak berpuasa
Saat
kita akan menyambut hal yang spesial maka kita butuh latihan dulu. Begitu pula
dengan ramadhan, kita harus menyiapkan dengan berlatih berpuasa. Hal tersebut
juga dilakukan oleh Rasul SAW
Sebagaimana hadits Usamah bin Zaid yang diriwa-yatkan oleh
Imam An Nasa’i dan Ibnu Khuzaimah yang dihasankan oleh Syaikh Al Albani
bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berpuasa sepanjang bulan
Sya’ban atau beliau memperbanyak puasa di dalamnya kecuali hanya beberapa hari
saja beliau tidak melakukannya.
4. Menyusun target ibadah dan mulai berlatih sebelum
bulan Ramadhan tiba
Manusia
butuh rencana dan target agar kedepannya bisa sukses melewati bulan Ramadhan. Jangan
sampai kita melewati bulan Ramadhan sama seperti bulan-bulan yang lainnya,
karena kita pasti merugi tidak mendapat keutamaan-keutamaan bulan ramadhan yang
begitu banyak. Usahakan target ibadah yang kita buat melebihi yang biasa
dikerjakan selain bulan ramadhan. Karena manusia perlu beradaptasi maka bulan
sya’ban ini kita belatih meningkatkan ibadah agar saat bulan ramadhan tiba kita
sudah terbiasa dan tidak merasa berat menjalankan ibadah.
5. Mencari ilmu-ilmu
Sebelum
bulan ramadhan tiba maka kita perlu menyiapkan bacaan mengenai hal-hal yang
membatalkan puasa, yang mengurangi pahala puasa, fiqih tentang puasa dan
ibadah-ibadah lainnya. Internet banyak menyediakan ilmu mengenai ramadhan ini,
namun harus dipercara sumber websitenya.
Selain
dari membaca, datangilah majelis-majelis ilmu mengenai ramadhan ini. Selain
mendapat ilmu, kita juga dinaungi Malaikat-malaikat saat berada didalamnya. Juga
dapat memperbarui iman kita.
6. Menyiapkan keperluan-keperluan lain
Saat
bulan ramadhan kita sebaiknya memperbanyak sedekah, maka kita perlu menyiapkan
uang untuk bersedekah tersebut. Mulai juga beres-beres lingkungan sekitar kita
agar saat ramadhan tiba suasana di sekitar kita menjadi enak. Mulai bersih-bersih
rumah, tempat ibadah, tempat istirahat, dsb. Tidak lupa kita juga menyiapkan
fisik agar saat bulan ramadhan tiba kita sudah fit dalam melakukan
ibadah-ibadah tersebut.
Okelah,
itu persiapan yang sebaiknya disiapkan mulai dari sekarang, bulan sya’ban ini.
semoga ramadhanmu lebih bermakna dan tidak menjadi manusia yang merugi.
Referensi:
http://www.dakwatuna.com/2013/06/30/36030/persiapan-menyambut-bulan-ramadhan/#axzz4h45vbl23
sumber gambar : al-khoei.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar