Kamis, 18 Mei 2017

6 Persiapan untuk Ramadhanmu agar Tidak Merugi dan Lebih Bermakna


Assalamualaikum wr wb kawan!



Mau ramadhanmu lebih bermakna dan tidak merugi? Rencanakan dari sekarang ya bagaimana akan kamu hadapi ramadhanmu. Intinya sih ramadhan itu kan bulan saat Allah melipatgandakan pahala dari ibadah yang kita lakukan. Bulan bonus dari Allah karena selain pahala dilipat gandakan terdapat 1 malam yang lebih baik daripada 1000 bulan atau 83 tahun 4 bulan.

Allah Ta’ala berfirman,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadar: 3).

An Nakho’i mengatakan, “Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan.” (Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal. 341).

Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah shalat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari shalat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar. (Zaadul Masiir, 9: 191).

Well, itu mengenai bulan Ramadhan, bulan yang juga diturunkan Al Qur’an. Sekarang saatnya membahas persiapan-persiapan yang dilakukan untuk menghadapi Ramadhan. Bulan yang spesial harus dipersiapkan dengan matang kan ya.

    1. Menyambutnya dengan hati suka cita

Ramadhan merupakan bulan yang istimewa bagi umat muslim. Sudah sepantaskan kita bahagia saat menyambut ramadha tiba. Para sahabatpun berdoa agar berjumpa dengan bulan Ramadhan, kita seharusnya juga sama excitednya.

Generasi emas umat ini, generasi salafush shalih, mereka selalu mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Sebagian ulama salaf mengatakan,
كَانُوا يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يُبَلِّغَهُمْ شَهْرَ رَمَضَانَ ثُمَّ يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يَتَقَبَّلَهُ مِنْهُمْ
”Mereka (para sahabat) berdo’a kepada Allah selama 6 bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadlan.”[3]

    2. Bertaubat

Jika kita terlalu banyak dosa maka akan sulit melakukan ibadah. Seperti hadist jika kita melakukan dosa maka dititikan titik hitam dalam hati kita hingga dapat memenuhi hati, sehingga kita sulit menerima kabaikan dan cahaya Allah SWT.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: Sesungguhnya seorang hamba apabila berbuat dosa maka di dalam hatinya ditorehkan sebuah titik hitam. Apabila dia meninggalkannya dan beristighfar serta bertaubat maka kembali bersih hatinya. Dan jika dia mengulanginya maka titik hitam itu akan ditambahkan padanya sampai menjadi pekat, itulah raan yang disebutkan Allah ta’ala,
كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Sekali-kali tidak akan tetapi itulah raan yang menyelimuti hati mereka akibat apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al Muthaffifin: 14) (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan dihasankan Al Albani)
Pun, dalam hadist disebutkan saat rajab, syaban dan ramadhan kita diperintahkan untuk memperbanyak taubat

السنة مثل الشجرة و شهر رجب أيام توريقها و شعبان أيام تفريعها و رمضان أيام قطفها و المؤمنون قطافها جدير بمن سود صحيفته بالذنوب أن يبيضها بالتوبة في هذا الشهر و بمن ضيع عمره في البطالة أن يغتنم فيه ما بقي من العمر
“Waktu setahun itu laksana sebuah pohon. Bulan Rajab adalah waktu menumbuhkan daun, Syaban adalah waktu untuk menumbuhkan dahan, dan Ramadhan adalah bulan memanen, pemanennya adalah kaum mukminin. (Oleh karena itu), mereka yang “menghitamkan” catatan amal mereka hendaklah bergegas “memutihkannya” dengan taubat di bulan-bulan ini, sedang mereka yang telah menyia-nyiakan umurnya dalam kelalaian, hendaklah memanfaatkan sisa umur sebaik-baiknya (dengan mengerjakan ketaatan) di waktu tesebut.”[5]

     3. Banyak berpuasa

Saat kita akan menyambut hal yang spesial maka kita butuh latihan dulu. Begitu pula dengan ramadhan, kita harus menyiapkan dengan berlatih berpuasa. Hal tersebut juga dilakukan oleh Rasul SAW

Sebagaimana hadits Usamah bin Zaid yang diriwa-yatkan oleh Imam An Nasa’i dan Ibnu Khuzaimah yang dihasankan oleh Syaikh Al Albani bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berpuasa sepanjang bulan Sya’ban atau beliau memperbanyak puasa di dalamnya kecuali hanya beberapa hari saja beliau tidak melakukannya.

    4. Menyusun target ibadah dan mulai berlatih sebelum bulan Ramadhan tiba

Manusia butuh rencana dan target agar kedepannya bisa sukses melewati bulan Ramadhan. Jangan sampai kita melewati bulan Ramadhan sama seperti bulan-bulan yang lainnya, karena kita pasti merugi tidak mendapat keutamaan-keutamaan bulan ramadhan yang begitu banyak. Usahakan target ibadah yang kita buat melebihi yang biasa dikerjakan selain bulan ramadhan. Karena manusia perlu beradaptasi maka bulan sya’ban ini kita belatih meningkatkan ibadah agar saat bulan ramadhan tiba kita sudah terbiasa dan tidak merasa berat menjalankan ibadah.

    5. Mencari ilmu-ilmu

Sebelum bulan ramadhan tiba maka kita perlu menyiapkan bacaan mengenai hal-hal yang membatalkan puasa, yang mengurangi pahala puasa, fiqih tentang puasa dan ibadah-ibadah lainnya. Internet banyak menyediakan ilmu mengenai ramadhan ini, namun harus dipercara sumber websitenya.

Selain dari membaca, datangilah majelis-majelis ilmu mengenai ramadhan ini. Selain mendapat ilmu, kita juga dinaungi Malaikat-malaikat saat berada didalamnya. Juga dapat memperbarui iman kita.

    6. Menyiapkan keperluan-keperluan lain

Saat bulan ramadhan kita sebaiknya memperbanyak sedekah, maka kita perlu menyiapkan uang untuk bersedekah tersebut. Mulai juga beres-beres lingkungan sekitar kita agar saat ramadhan tiba suasana di sekitar kita menjadi enak. Mulai bersih-bersih rumah, tempat ibadah, tempat istirahat, dsb. Tidak lupa kita juga menyiapkan fisik agar saat bulan ramadhan tiba kita sudah fit dalam melakukan ibadah-ibadah tersebut.

Okelah, itu persiapan yang sebaiknya disiapkan mulai dari sekarang, bulan sya’ban ini. semoga ramadhanmu lebih bermakna dan tidak menjadi manusia yang merugi.






Referensi:

http://www.dakwatuna.com/2013/06/30/36030/persiapan-menyambut-bulan-ramadhan/#axzz4h45vbl23

sumber gambar : al-khoei.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar