Selasa, 30 Mei 2017

Panti Jompo yang Memberikan Kenangan (Lagi)

Di STIS setiap tahun ada event angkatan, isinya lomba-lomba, gathering, persembahan kelas. Qodarullah saya menjadi penanggung jawab bakti sosial mewakili kelas saya, 3SE4. Dalam pembagiannya, kelas 3se4 bersama 3sk2 bakti sosial di panti jompo/disabilitas. Setelah perundingan dalam kelas masing-masing lalu digabung, kesepakatan kami menentukan panti jompo di Ciracas menjadi tujuan bakti sosial kali ini.

Ada sekitar 150 nenek dan kakek

Ini kesempatan kedua saya melakukan bakti sosial di panti jompo, yang pertama itu bersama angkatan 56. Bedanya, disana saya hanya menjadi anggota dari seksi perlengkapan, sedangkan kali ini saya menjadi penanggung jawab bersama 2 kawan lainnya. Diskusi kami tidak menye-menye, sayapun memikirkan ini dengan serius.  Dengan 3 kali rapat panitia offline, 2 kali diskusi dikelas dan hampir setiap hari rapat online panitia.

Walaupun di dalam planning saya sudah runtut timeline, jobdesk, anggaran, sumber dana. Karena berhubungan dengan orang banyak, kekurangan-kekurangan saya dalam menyampaikan dan mengatur panitia-panitia lainnya makanya banyak yang tidak berjalan sesuai dengan harapan.

Mungkin karena saya kurang karismatik dan kurang pas jadi pemimpin ya gitu jadinya..... wkwk. Saya tidak menyalahkan siapapun, hanya saya menyalahkan diri saya atas kekurangan dalam acara tersebut. Maaf juga kalau saya galak, kena sindir ya  yang jobdesknya gak jalan.. So sorry for it. Habis bingung mau gimana lagi hehe. Sebenarnya saya itu gak galak cuma ngomongnya aja kadang terlalu bersemangat dan kaget berlebihan. Saya juga gak marah sama sekali, karena kalau sudah marah, maka saya akan diam saja hehe. Buktinya saya tetap bikin brisik grup dan dalam diskusi saya selalu mengutarakan pendapat saya beserta penghayatan-penghayatannya.

Well, itu pembelaan-pembelaan diri yang tidak penting.. Gatau kenapa saya 2 kali jadi pemimpin, yang satu periodenya 1 tahun, yang ini periodenya cuma beberapa minggu. Tapi semuanya saya merasa gagal. The bad of you Riz -.-

Hmm, balik lagi ke acara bakti sosialnya.

Ini nih catatan ketidaksempurnaannya

 Perubahan mendadak

Setelah rapat pertama, sudah ditentukan beberapa point mengenai mekanisme bakti sosialnya. Sehari setelah itu, dapat informasi dari panti(lagi) mengenai yang disarankan mereka seperti apa. Lalu, kami rapat ke2, rencana awal dirubah total. Kecuali jumlah anggarannya aja yang gak berubah.

 Sie Acara gak jalan

Karena mungkin saya salah koordinasi dengan mereka, jadi mereka belum nyusun susunan acara. Lalu pada rapat ke3 panitia yang lain ikut backup dan itu semalam sebelum baksos dilaksanakan.. hmm gimanaa yaa. Bikin gemes gak sih, pengen ku cubitin atu-atu wkwk

 Konsumsi salah komunikasi

Jadi gini deh bungkusin di sana :(


Pesan konsumsipun misskom sama ibu-ibu yang dipesenin. Kita pesen 150 paket @3snack. Eh ibunya ngira 150 itu jumlah snack nya jadi cuma ada 50 paket snack. Kurang 100 paket lagi. Hari itu baksos dilaksanakan, dan saya masih keliling-keliling pasar bonsay dan pasar sawo, beli semua snack yang mungkin dan pas di anggaran. Acara sudah dimulai sekitar beberapa menit, saya baru sampai sana, dan kami bungkusin snacknya ya di pantinya. Hmm.. hari yang hektik banget.

partner terbaik, bisa kerjasama, ketawa bahkan debat


Tapi untungnya kami ber3 penangung jawab saling membantu satu sama lain. Kami punya kekurangan-kekurangan masing-masing tapi ditutupi oleh lainnya. Suka banget deh kerjasama barena kalian(izza dan alfin). Dan ber 25 panitia, kalian juga luar biasa banget. Terimakasih atas kontribusinya. Pun juga untuk anak-anak kelas yang rela ikut bantuin hari H di pantinya.

The bad of me lagi. karena saya sudah punya standar tanggung jawab jika saya diberi amanah, jadi suka gemes kalau yang dikasih amanah, tangung jawabnya setengah-setengah. Saya selalu berusaha all out jika diberi amanah, tapi saat jadi pemimpin terus anggotanya gak all out, suka sedih lalu nyalahin diri sendiri. Kalau saya belum marah, pasti saya tegur dengan sindiran atau dengan ekspresi yang begitu, sampai-sampai pada bilang, “Santai to jangan marah-marah” hanya dengan melihat ekspresi muka saya, padahal saya belum ngomong. Kalau udah marah, gak peduli lagi mau apa yang dilakuin sama dia, tapi tetap saya melakukan kewajiban saya seperti memberi tahu jika ada hal penting.

Kali ini gak ada cerita-cerita tentang kakek neneknya karena saya disitu terus berfikir selama jalannya acara jadi gak sempat  bercerita dengan kakek neneknya..

thanks kontribusinya


Hmm ok, alhamdulillah acaranya sudah berjalan dengan lancar walaupun banyak kekurangan di sana sini, Saya berterimakasih untuk semua yang terlibat dan semoga kontribusi kalian dibalas Tuhan YME yang lebih baik. Aamiin




Kesimpulannya, saya lebih suka dan lebih pas dipimpin kamu  daripada jadi pemimpin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar