Selasa, 30 Mei 2017

Panti Jompo yang Memberikan Kenangan (Lagi)

Di STIS setiap tahun ada event angkatan, isinya lomba-lomba, gathering, persembahan kelas. Qodarullah saya menjadi penanggung jawab bakti sosial mewakili kelas saya, 3SE4. Dalam pembagiannya, kelas 3se4 bersama 3sk2 bakti sosial di panti jompo/disabilitas. Setelah perundingan dalam kelas masing-masing lalu digabung, kesepakatan kami menentukan panti jompo di Ciracas menjadi tujuan bakti sosial kali ini.

Ada sekitar 150 nenek dan kakek

Ini kesempatan kedua saya melakukan bakti sosial di panti jompo, yang pertama itu bersama angkatan 56. Bedanya, disana saya hanya menjadi anggota dari seksi perlengkapan, sedangkan kali ini saya menjadi penanggung jawab bersama 2 kawan lainnya. Diskusi kami tidak menye-menye, sayapun memikirkan ini dengan serius.  Dengan 3 kali rapat panitia offline, 2 kali diskusi dikelas dan hampir setiap hari rapat online panitia.

Walaupun di dalam planning saya sudah runtut timeline, jobdesk, anggaran, sumber dana. Karena berhubungan dengan orang banyak, kekurangan-kekurangan saya dalam menyampaikan dan mengatur panitia-panitia lainnya makanya banyak yang tidak berjalan sesuai dengan harapan.

Mungkin karena saya kurang karismatik dan kurang pas jadi pemimpin ya gitu jadinya..... wkwk. Saya tidak menyalahkan siapapun, hanya saya menyalahkan diri saya atas kekurangan dalam acara tersebut. Maaf juga kalau saya galak, kena sindir ya  yang jobdesknya gak jalan.. So sorry for it. Habis bingung mau gimana lagi hehe. Sebenarnya saya itu gak galak cuma ngomongnya aja kadang terlalu bersemangat dan kaget berlebihan. Saya juga gak marah sama sekali, karena kalau sudah marah, maka saya akan diam saja hehe. Buktinya saya tetap bikin brisik grup dan dalam diskusi saya selalu mengutarakan pendapat saya beserta penghayatan-penghayatannya.

Well, itu pembelaan-pembelaan diri yang tidak penting.. Gatau kenapa saya 2 kali jadi pemimpin, yang satu periodenya 1 tahun, yang ini periodenya cuma beberapa minggu. Tapi semuanya saya merasa gagal. The bad of you Riz -.-

Hmm, balik lagi ke acara bakti sosialnya.

Ini nih catatan ketidaksempurnaannya

 Perubahan mendadak

Setelah rapat pertama, sudah ditentukan beberapa point mengenai mekanisme bakti sosialnya. Sehari setelah itu, dapat informasi dari panti(lagi) mengenai yang disarankan mereka seperti apa. Lalu, kami rapat ke2, rencana awal dirubah total. Kecuali jumlah anggarannya aja yang gak berubah.

 Sie Acara gak jalan

Karena mungkin saya salah koordinasi dengan mereka, jadi mereka belum nyusun susunan acara. Lalu pada rapat ke3 panitia yang lain ikut backup dan itu semalam sebelum baksos dilaksanakan.. hmm gimanaa yaa. Bikin gemes gak sih, pengen ku cubitin atu-atu wkwk

 Konsumsi salah komunikasi

Jadi gini deh bungkusin di sana :(


Pesan konsumsipun misskom sama ibu-ibu yang dipesenin. Kita pesen 150 paket @3snack. Eh ibunya ngira 150 itu jumlah snack nya jadi cuma ada 50 paket snack. Kurang 100 paket lagi. Hari itu baksos dilaksanakan, dan saya masih keliling-keliling pasar bonsay dan pasar sawo, beli semua snack yang mungkin dan pas di anggaran. Acara sudah dimulai sekitar beberapa menit, saya baru sampai sana, dan kami bungkusin snacknya ya di pantinya. Hmm.. hari yang hektik banget.

partner terbaik, bisa kerjasama, ketawa bahkan debat


Tapi untungnya kami ber3 penangung jawab saling membantu satu sama lain. Kami punya kekurangan-kekurangan masing-masing tapi ditutupi oleh lainnya. Suka banget deh kerjasama barena kalian(izza dan alfin). Dan ber 25 panitia, kalian juga luar biasa banget. Terimakasih atas kontribusinya. Pun juga untuk anak-anak kelas yang rela ikut bantuin hari H di pantinya.

The bad of me lagi. karena saya sudah punya standar tanggung jawab jika saya diberi amanah, jadi suka gemes kalau yang dikasih amanah, tangung jawabnya setengah-setengah. Saya selalu berusaha all out jika diberi amanah, tapi saat jadi pemimpin terus anggotanya gak all out, suka sedih lalu nyalahin diri sendiri. Kalau saya belum marah, pasti saya tegur dengan sindiran atau dengan ekspresi yang begitu, sampai-sampai pada bilang, “Santai to jangan marah-marah” hanya dengan melihat ekspresi muka saya, padahal saya belum ngomong. Kalau udah marah, gak peduli lagi mau apa yang dilakuin sama dia, tapi tetap saya melakukan kewajiban saya seperti memberi tahu jika ada hal penting.

Kali ini gak ada cerita-cerita tentang kakek neneknya karena saya disitu terus berfikir selama jalannya acara jadi gak sempat  bercerita dengan kakek neneknya..

thanks kontribusinya


Hmm ok, alhamdulillah acaranya sudah berjalan dengan lancar walaupun banyak kekurangan di sana sini, Saya berterimakasih untuk semua yang terlibat dan semoga kontribusi kalian dibalas Tuhan YME yang lebih baik. Aamiin




Kesimpulannya, saya lebih suka dan lebih pas dipimpin kamu  daripada jadi pemimpin.

Senin, 29 Mei 2017

#CurhatKik: Lebaran, Pulang Kampung gak ya?


Kik,

Jadi baper nih, kemarin dibilangin ibuk lebaran ini kalau bisa pulang.
Aku jawab kemungkinan tahun ini gak pulang.
Jadi ngerasa bersalah dalem hati.
Kamu yang cewek aja bisa nyempetin waktu buat keluarga.
Kagum deh

Salam,
Doni, Sumatra.

Jawab:


Hai, doni yang sedang baper

Alhamdulillah Doni masih bisa ngerasa bersalah walaupun cuma dalem hati karena jawaban Doni kepada Ibuk Doni. Ini sebenarnya udah sadar kan ya kalau pilihan Doni untuk tidak pulang lebaran itu salah padahal Ibu minta Doni untuk pulang. Jadi, gak usah diterusin aja ya jawabannya hehe

Sebentar-sebentar, saya jadi penasaran kenapa ya Doni berniat tidak pulang lebaran tahun ini? Ayo kita coba nebak alasan dia untuk tidak pulang. Pertama, bisa jadi Doni ke rumah si cinta untuk melamar. Kedua, Doni sangat sibuk dengan pekerjaan atau pendidikan. Ketiga, malas pulang kampung karena takut ditanya pertanyaan menyeramkan, “Kapan nikah?” Atau, Doni menghindari mantan yang ninggalin nikah pas lagi sayang-sayangnya. Atau, hmm banyak kemungkinan yang tidak akan habis jika diceritakan dalam semalam..

Apapun alasannya, semoga Doni beneran sadar dan memutuskan untuk pulang kampung karena itu permintaan IBU Doni yang telah mengandung, merawat, dan mengasihi selama bertahun-tahun hingga saat ini.

*

Wahai, Doni yang sedang merasa bersalah.

Doni tahu ya kalau Kik sering pulang kampung? Penasaran gak apa alesannya? Kalau gak baca sampai sini aja wkwk

Buat yang penasaran aja sih, saya akan bercerita singkat.

Saya hobi pulkam, sampai dijuluki “cah mulihan” oleh teman-teman saya. Jika mau ngadain acara kumpul-kumpul gitu tanya ke saya, “Dalam waktu dekat ada rencana pulang gak?” karena kalau saya pulang, sepenting apapun acaranya akan saya tinggalkan kecuali kuliah dan kegiatan wajib kampus. Saya bertangung jawab karena dibiayai negara dari uang rakyat, so saya tidak boleh main-main walaupun hanya sekali. By the way, saya belum pernah bolos kuliah sekalipun, walaupun sakit saya datang. Namun, saya pernah bolos apel sekali karena badan saya drop waktu itu jadi gak bisa buat jalan jauh dan berdiri lama.

Hobi saya itu dilandasi oleh beberapa alasan, alasan terkuat adalah ibadah dengan birul walidain(berbakti kepada kedua orang tua) walaupun kalau dirumah saya gak ngapa-ngapain sih, tapi semoga dengan kehadiran saya orang tua bisa bahagia dan merasa tidak kehilangan anaknya hehe.

Alasan kedua, umur manusia tidak ada yang tau, saya masih memiliki 2 nenek yang sudah tua. Yang satu tinggal di rumah saya, yang selalu menangis saat saya pulang, berangkat, video call ataupun telepon. Beliau sangat sayang dengan saya, hampir tidak pernah marah dan berusaha mengikuti apa kata saya. Saya suruh latihan puasa, beliau juga latihan puasa saat sya’ban kemarin. Saya tidak mau menyesal saat waktu memisahkan kita, jika saya jarang mengunjungi beliau dan melewatkan fase-fase menuanya.

Alasan ketiga, setiap saya pulang terlihat jelas perubahan dari bertambahnya umur kedua orang tua saya. Saya tidak mau melewatkan hal tersebut begitu saja. Selagi saya bisa, saya akan berusaha didekat mereka.

Alasan keempat, setiap saya pulang selalu berbeda atmosfer dalam keluarga saya. Saat saya pulang kadang sedang mendapat cobaan, dan pasti saya menyesal jika tidak bersama mereka saat cobaan itu datang. Saya selalu menikmati berada dilingkungan dimana saya tumbuh dan dibesarkan hingga saya bisa merantau beratus-ratus kilometer jauhnya.

**

Pun jika benar-benar tidak bisa pulang, doa adalah yang terbaik untuk melepas kerinduan.

***

Yaelah Don, sok-sok an lu, pake kagum segala ama gue. Lu tau sendiri lah gue orangnya gimana. Ini serius lo, kagak maen-maen. Eh elu malah bercanda. Dasar Doni :/

Barakallah Doni.




#Curhatkik
Terimakasih telah mengirimkan curhatan ke Kik. Namun, jangan berharap lebih dengan jawaban Kik yang kadang-kadang gak nyambung dan kebanyakan baper.
Kik mulai menerima curhatan saat weekend dan insyaAllah akan dijawab sesempatnya dan sesukanya, kalau curhatannya menarik akan dibuatkan artikel di blog ini. Kirim saja curhatanmu ke rzkey41@gmail.com atau chat wa langsung kalau punya nomernya atau kirim pesan ke facebooknya.

*nama disamarkan


Sumber gambar: www.vineverastores.com

Sabtu, 27 Mei 2017

#CurhatKik: Sedih, Iri dan Silent

Kik,

Bikin artikel tips buat menghadapi ramadhan supaya ibadahnya bisa maksimal dong...
Aku sedih kayaknya imanku turun akhir2 ini. Sering iri sama para ukhti2 itu tapi entah mengapa aku merasa tidak pantas...
Btw aku silent reader blogmu lhooo

Salam,
Rina, Purworejo.


Jawab:

Hai Rina yang sedang bersedih,



Alhamdulillah hati Rina masih bisa peka terhadap keadaan diri sendiri dan Rina juga tahu kelemahan Rina. Banyak lo Rin, yang gak sadar kalau imannya menurun dan bablas sampai melakukan larangan-larangan Allah SWT. Rina juga iri dalam hal baik yang bisa saya simpulkan, ukhti-ukhti yang dimaksud Rina itu imannya sudah tinggi dan amalan-amalan ibadahnya yang nampak sudah gak bisa dihitung dengan jari, po meneh ngitunge diawang, yo jelas gagal.

Rin tau gak kalau iri dalam hal kebaikan itu boleh, yang tidak boleh itu iri dalam hal keburukan. Tapi, setelah iri ya jangan diem aja meratapi nasib, tapi teruslah berjalan walaupun terseok-seok, yang pasti teruslah bergerak menuju tujuanmu.

*

Saat baca curhatanmu, saya merasa menemukan kesaaman dan merasa senasib, hehe.. Yak benar, saya juga iri banget sama ukhti-ukhti luar biasa di sekitarku. Huhuhu.. karena problem kita ada kemiripan, maka kamu salah curhat ke saya wong masalah kita sama disini kita saling menguatkan saja yaa.

Kalau sulit membayangkan, saya akan berikan ilustrasi yang juga terjadi pada diri saya. Beberapa minggu yang lalu, saya datang ke acara. Ada mbak-mbak dan juga ada yang seumuran saya yang tergabung dalam penggerak dakwah gitu istilahnya. Jeng-jeng, saat kamu baru datang, acaranya sudah selesai dan tempatnya juga penuh banget. Disitu kamu kenal sih sama mereka, tapi mereka kayaknya gak tahu siapa kamu karena memang kamu di luar kualitas mereka. Terus kamu cuma bisa diem dan gak tau apa yang harus dilakuin sambil meratapi nasib bahwa mereka sungguh luar biasa hebat dan memiliki peran yang sangat penting, sedangkan kamu hanya sebagai penonton. Wis piye ora minder nak ngono kui.

Kalau lihat mereka ukhti-ukhti yang masyaAllah keren, juga banyak ikhwan-ikhwan yang juga sama kerennya. Terus pengen jodohin aja mereka. Dengan kesadaran bahwa aku bukan se”kelas” dengan mereka.

**

Hmm, Rina imannya sedang menurun ya.. Sebenarnya hal wajar dan terjadi pada semua orang sih. Tapi kalau grafiknya semakin menurun menurun sampai kebatas yang melanggar perintah Allah, akan jadi masalah. Makanya, saat kita sadar imannya sedang menurun harus berusaha buat grafik itu tidak turun tajam dan naik perlahan-lahan. Dengan cara apa? Kalau aku sih ada 3 cara: jauhin maksiat dan hal-hal yang tidak bermanfaat, banyak-banyak istighfar, datengin pengajian. Selain di pengajian kita dapat naungan malaikat dan ilmu, kita juga bisa charge semangat kita dari materi kajian/ melihat semangat teman-teman yang lain.

***

Hallo Rina pembaca blogku namun hanya diam.

Sebenarnya kalau ingin membaca terus isinya dapat masuk di otak dan hati harus fokus, itu berarti Rina harus diam. Sudah benar pilihan Rina..

Bukan itu ya yang dimaksud Rina?

Well, oke ini serius. Iya tidak apa-apa Rina. Makasih sudah baca tulisan di blogku. Aku tidak pernah menuntut apapun dari pembacaku. Karena aku menulis niatnya untuk transfer ilmu dan sedekah melalui tulisan. Setiap ada yang baca tulisanku dan berubah menjadi lebih baik ataupun terhibur, semoga pahala terus mengalir dan Allah SWT selalu memberkahiku. Aamiin.

Artikel tips buat menghadapi ramadhan udah ada ya Rin di postingan sebelum ini. Makasih idenya.

Barakallah, Rina




#Curhatkik
Terimakasih telah mengirimkan curhatan ke Kik. Namun, jangan berharap lebih dengan jawaban Kik yang kadang-kadang gak nyambung dan kebanyakan baper.
Kik mulai menerima curhatan saat weekend dan insyaAllah akan dijawab sesempatnya dan sesukanya, kalau curhatannya menarik akan dibuatkan artikel di blog ini, kirim saja ke rzkey41@gmail.com atau chat wa langsung kalau punya nomernya atau kirim pesan ke facebooknya.

*nama disamarkan 

Sumber gambar: www.tatliaskim.com

Kamis, 18 Mei 2017

6 Persiapan untuk Ramadhanmu agar Tidak Merugi dan Lebih Bermakna


Assalamualaikum wr wb kawan!



Mau ramadhanmu lebih bermakna dan tidak merugi? Rencanakan dari sekarang ya bagaimana akan kamu hadapi ramadhanmu. Intinya sih ramadhan itu kan bulan saat Allah melipatgandakan pahala dari ibadah yang kita lakukan. Bulan bonus dari Allah karena selain pahala dilipat gandakan terdapat 1 malam yang lebih baik daripada 1000 bulan atau 83 tahun 4 bulan.

Allah Ta’ala berfirman,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadar: 3).

An Nakho’i mengatakan, “Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan.” (Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal. 341).

Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah shalat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari shalat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar. (Zaadul Masiir, 9: 191).

Well, itu mengenai bulan Ramadhan, bulan yang juga diturunkan Al Qur’an. Sekarang saatnya membahas persiapan-persiapan yang dilakukan untuk menghadapi Ramadhan. Bulan yang spesial harus dipersiapkan dengan matang kan ya.

    1. Menyambutnya dengan hati suka cita

Ramadhan merupakan bulan yang istimewa bagi umat muslim. Sudah sepantaskan kita bahagia saat menyambut ramadha tiba. Para sahabatpun berdoa agar berjumpa dengan bulan Ramadhan, kita seharusnya juga sama excitednya.

Generasi emas umat ini, generasi salafush shalih, mereka selalu mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Sebagian ulama salaf mengatakan,
كَانُوا يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يُبَلِّغَهُمْ شَهْرَ رَمَضَانَ ثُمَّ يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يَتَقَبَّلَهُ مِنْهُمْ
”Mereka (para sahabat) berdo’a kepada Allah selama 6 bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadlan.”[3]

    2. Bertaubat

Jika kita terlalu banyak dosa maka akan sulit melakukan ibadah. Seperti hadist jika kita melakukan dosa maka dititikan titik hitam dalam hati kita hingga dapat memenuhi hati, sehingga kita sulit menerima kabaikan dan cahaya Allah SWT.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: Sesungguhnya seorang hamba apabila berbuat dosa maka di dalam hatinya ditorehkan sebuah titik hitam. Apabila dia meninggalkannya dan beristighfar serta bertaubat maka kembali bersih hatinya. Dan jika dia mengulanginya maka titik hitam itu akan ditambahkan padanya sampai menjadi pekat, itulah raan yang disebutkan Allah ta’ala,
كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Sekali-kali tidak akan tetapi itulah raan yang menyelimuti hati mereka akibat apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al Muthaffifin: 14) (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan dihasankan Al Albani)
Pun, dalam hadist disebutkan saat rajab, syaban dan ramadhan kita diperintahkan untuk memperbanyak taubat

السنة مثل الشجرة و شهر رجب أيام توريقها و شعبان أيام تفريعها و رمضان أيام قطفها و المؤمنون قطافها جدير بمن سود صحيفته بالذنوب أن يبيضها بالتوبة في هذا الشهر و بمن ضيع عمره في البطالة أن يغتنم فيه ما بقي من العمر
“Waktu setahun itu laksana sebuah pohon. Bulan Rajab adalah waktu menumbuhkan daun, Syaban adalah waktu untuk menumbuhkan dahan, dan Ramadhan adalah bulan memanen, pemanennya adalah kaum mukminin. (Oleh karena itu), mereka yang “menghitamkan” catatan amal mereka hendaklah bergegas “memutihkannya” dengan taubat di bulan-bulan ini, sedang mereka yang telah menyia-nyiakan umurnya dalam kelalaian, hendaklah memanfaatkan sisa umur sebaik-baiknya (dengan mengerjakan ketaatan) di waktu tesebut.”[5]

     3. Banyak berpuasa

Saat kita akan menyambut hal yang spesial maka kita butuh latihan dulu. Begitu pula dengan ramadhan, kita harus menyiapkan dengan berlatih berpuasa. Hal tersebut juga dilakukan oleh Rasul SAW

Sebagaimana hadits Usamah bin Zaid yang diriwa-yatkan oleh Imam An Nasa’i dan Ibnu Khuzaimah yang dihasankan oleh Syaikh Al Albani bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berpuasa sepanjang bulan Sya’ban atau beliau memperbanyak puasa di dalamnya kecuali hanya beberapa hari saja beliau tidak melakukannya.

    4. Menyusun target ibadah dan mulai berlatih sebelum bulan Ramadhan tiba

Manusia butuh rencana dan target agar kedepannya bisa sukses melewati bulan Ramadhan. Jangan sampai kita melewati bulan Ramadhan sama seperti bulan-bulan yang lainnya, karena kita pasti merugi tidak mendapat keutamaan-keutamaan bulan ramadhan yang begitu banyak. Usahakan target ibadah yang kita buat melebihi yang biasa dikerjakan selain bulan ramadhan. Karena manusia perlu beradaptasi maka bulan sya’ban ini kita belatih meningkatkan ibadah agar saat bulan ramadhan tiba kita sudah terbiasa dan tidak merasa berat menjalankan ibadah.

    5. Mencari ilmu-ilmu

Sebelum bulan ramadhan tiba maka kita perlu menyiapkan bacaan mengenai hal-hal yang membatalkan puasa, yang mengurangi pahala puasa, fiqih tentang puasa dan ibadah-ibadah lainnya. Internet banyak menyediakan ilmu mengenai ramadhan ini, namun harus dipercara sumber websitenya.

Selain dari membaca, datangilah majelis-majelis ilmu mengenai ramadhan ini. Selain mendapat ilmu, kita juga dinaungi Malaikat-malaikat saat berada didalamnya. Juga dapat memperbarui iman kita.

    6. Menyiapkan keperluan-keperluan lain

Saat bulan ramadhan kita sebaiknya memperbanyak sedekah, maka kita perlu menyiapkan uang untuk bersedekah tersebut. Mulai juga beres-beres lingkungan sekitar kita agar saat ramadhan tiba suasana di sekitar kita menjadi enak. Mulai bersih-bersih rumah, tempat ibadah, tempat istirahat, dsb. Tidak lupa kita juga menyiapkan fisik agar saat bulan ramadhan tiba kita sudah fit dalam melakukan ibadah-ibadah tersebut.

Okelah, itu persiapan yang sebaiknya disiapkan mulai dari sekarang, bulan sya’ban ini. semoga ramadhanmu lebih bermakna dan tidak menjadi manusia yang merugi.






Referensi:

http://www.dakwatuna.com/2013/06/30/36030/persiapan-menyambut-bulan-ramadhan/#axzz4h45vbl23

sumber gambar : al-khoei.org

Sabtu, 13 Mei 2017

#CurhatKik: Menyesal dan Merasa Berdosa


Dear Kik,

Gini. Katanya rejeki itu mengikuti manusia. Rejeki akan mengejar manusia seperti manusia tak bisa lari dari kematian. Wah yo galau juga sebenernya..
Aku biyen pernah kerjo neng sebuah rumah sakit. Tapi aku ra betah terus metu.
Terus aku saiki kerjo. Tapi kerjoku sing saiki gajine luwih sitik.
Lha aku gelo lan merasa berdosa.. apakah aku dahulu telah lari dari rejeki?

Salam,
Roni, Jateng

Jawab:



Haii, Roni yang sedang merasa menyesal dan berdosa,

Yeeyyy, alhamdulillah Roni sudah bekerja dan move on dari keterpurukan akibat tidak kerasan dari tempat kerja yang lama. Sebenarnya itu sebuah prestasi kan ya, karena masih banyak orang yang gagal move on padahal dia belum mencoba, tapi udah melabeli dirinya “gagal”. Maka dari itu, Roni harus bancakan tanda syukur kepada Sang Pencipta.

*

Roni ini sebenarnya kurang yakin dengan kata-kata pembukanya yang bisa saya simpulkan “Manusia tidak bisa lari dari rejeki”, karena inti curhatannya tanya “apa aku dulu lari dari rejeki.”

Sik, sik, sik

Aku perlu bertanya, “Rejeki yang ngasih siapa?” Pasti Roni jawab, “ Allah.”

Pertanyaan kedua, “Seluruh bumi langit dan seisinya milik siapa?” Roni jawab lagi, “Allah”

Sudah tahu kan kesimpulannya. La nak Bumi milik Allah, terus dulu kamu lari, mau lari kemana? Yo jelas ketahuan to sama Allah. So, dulu kamu gak lari dari rejeki Allah.

**

Tapi Roni merasa gelo(menyesal) dan Berdosa karena dulu keluar dari pekerjaan?

Memang penyesalan datang di akhir ya, Roni.

Gini, daun yang jatuhpun sudah ditakdirkan Allah SWT. Jadi, yang dulu itu sudah takdir Roni. Jangan seudzon dulu sama Allah, pasti banyak hikmahnya kan yak. Makanya belajarlah berdamai dengan keadaan, coba dulu sabar dan terima aja dengan semua tekanan pekerjaan itu. Pasti sekarang gak galau dan gak curhat ke Kik. Ya kan!

Sudahlah, itu kan dulu. Sekarang baru merasakan berdosa dan menyesal ya. Banyak-banyak istighfar saja Ron.

***

Wahai Roni yang sedang galau,

Ibaratnya dulu Roni udah ada di kapal yang besar. Eh Roni merasa di dalam kapal banyak aturan dan tekanan, padahal disitu Roni bisa menikmati kolam renang, makanan yang banyak, gaji, dsb. Terus Roni malah nyebur ke laut, berharap dengan nyebur bisa bebas dan dapat ikan, mutiara, rumput laut, dsb. Lah tapi pas Roni nyebur pertimbangannya tidak matang, mutiara yang Roni harapkan susah sekali dicari. Jadi Roni cuma dapat dikit dari ikan-ikan dan rumput laut.

Wis kadung kecebur. Jangan sampai mengulang kesalahan yang sama lagi Roni. Kamu harus survive di tempat baru dan perlu usaha lebih keras agar dapat mutiara di dalam laut yang dalam...

****

Rasah nesu walaupun Kik gak bisa jawab kenapa gajimu lebih sedikit. Karena Kik bukan Allah bisa yang ngasih rejeki dan juga yang tau rejeki orang itu seberapa.



Barakallah, Roni




#CurhatKik
Terimakasih telah mengirimkan curhatan ke Kik. Namun, jangan berharap lebih dengan jawaban Kik yang kadang-kadang gak nyambung dan kebanyakan baper.
Kik mulai menerima curhatan saat weekend dan insyaAllah akan dijawab sesempatnya dan susukanya, kalau curhatannya menarik akan dibuatkan artikel di blog ini, kirim saja ke rzkey41@gmail.com atau chat wa langsung kalau punya nomernya atau kirim pesan ke facebooknya.


*nama disamarkan
sumber gambar: rmol.com

Jumat, 12 Mei 2017

Matematika, Ekonomi dan The Power of Guru

Karena dari kemarin nulis yang serius-serius dan mikir, sekarang saatnya curhaatttt.. hehehe

Kisah ini dimulai dari UTS Semester 6 yang gemes-gemes gimana gitu. At least sudah terlewati lah ya. Walaupun baru ngerasain banget kalau statistika itu susah ditambah lagi peminatan statistika saya ekonomi. Double susah..

via allkpop.com


Aku sih berharap berakhir seperti matematika dulu. Awalnya gak ngerti sama sekali, terus terinspirasi dengan pak guru, Pak Rosyid nama beliau. Dia bisa mengubah mindset tentang matematika menjadi satu hal yang menyenangkan. Kata-kata beliau yang saya ingat betul hingga saat ini, “Banyak jalan menuju roma.” Yap soal matematika menurut beliau bisa dikerjakan dengan berbagai cara, tapi jawabannya tatap satu dan benar. Jadi kita boleh pakai cara apa saja asalkan benar. Beliau menekankan pada konsep berfikir.

Kata saya sih, matematika itu harus pegang dulu konsep awalnya, kalau konsep awalnya udah kepegang, variasi soal manapun bisa dikerjain. Dan tidak ada yang mengalahkan berdoa, belajar keras dan latihan.

Saya baru “senang” dulu udah alhamdulillah dan hingga meraih nilai matematika terbaik sekelas waktu kelas 2 SMP. Saya senang tapi tetap merasakan matematika itu gak mudah, susah. Kelas 3 bertemu dengan guru Pak Edy nama beliau, yang juga keren dalam matematika dan ikut lomba matematika tingkat kabupaten. Berakhir kekalahan hehe.. kalau kok ketawa, dasar aneh

Kemudian ketemu guru matematika di SMA yang keren-keren juga.. ada Bu baiti, Bu Dwi, Pak Gandung, Pak Eko, bu Win. Bu baiti membuat soal matematika olimpiade itu bisa dipelajari. Bu win dan Pak eko keren dalam mengajar. Bu Dwi yang disiplin dan menekankan kejujuran. Pak Gandung, guru matematika dan pemerhati lingkungan sekitar dan politik. Saat di SMA saya mengikuti olimpiade matematika. Namun gagal kembali. Padahal saya ingat saat liburan semester saya latihan soal-soal olimpiade hampir setiap hari dari menjelang siang hingga sore hari.

Saat mau ujian nasional minta doa ke beliau (guru-guru lainnya juga), Pak Gandung percaya bahwa “100 ya nduk.” Saat itu saya cuma bisa cengar cengir dan berlalu, sudah berjalan beberapa langkah lalu dipanggil lagi untuk memantapkan ulang, “Ya, siap kan.” Kalau tidak salah ingat saya lalu menjawab, “iya insyaAllah pak” lalu saya berlalu.

Namun saya percaya dan yakin gak ada yang sia-sia, saat ujian nasional kali pertama soal ujian dibuat susah yaitu memasukkan soal SBMPTN dan ada yang tingkat kesulitannya mirip sama olimpiade lah. Saya ingat dengan jelas, saya mengerjakan soal UN Matematika dengan sangat hati-hati dan semua nomer ketemu jawabannya, tidak ada yang ngawur. Ada soal satu yang saya kerjain terakhir karena memang susah banget dan lama, akhirnya ketemu jawaban yang ada di pilihan soal.

Ujian Nasional berlalu, dan Qodarullah saya mendapat nilai 10  Matematika. Beberapa waktu setelah pengumuman, saya berkesempatan bertemu dengan Pak Gandung lagi. Beliau berkata, prediksi saya benar kan. Hanya kamu yang saya bilangin “100 ya nduk” karena setiap uji coba ujian nasional kamu yang tertinggi dalam nilai matematika.

Itulah akhir Matematika yang menyenangkan. Karena tidak ada lagi pelajaran Matematika lagi di kuliah. Adanya kalkulus, aljabar linear, statistik matematika, dsb hehehe tingkatannya lebih susah ya.

via quickmeme.com


Saya berharap ekonomi ini akan berakhir indah seperti matematika walaupun susah dan gak sesenang pelajaran matematika, tapi saya hampir menemukan pola yang sama, bertemu dengan guru menginspirasi yaitu Pak Nasrudin. Beliau sudah S3 namun kalau mengajar bisa nyaman dan menekankan bahwa ekonomi dan statistika itu penting. Setiap pertemuan kami harus menyiapkan sesuatu bergantian kuis dan tugas analisa ekonomi melalui statistik. Beliau menunjukan bahwa ekonomi itu memiliki seni dan kompleks.

Mungkin saya akan berhasil saat wisuda, S2 dan S3 Ekonomi nanti, padahal saya berniat ngambil jurusan lain saat lanjut S2 dan S3 nanti karena merasakan ekonomi dan statistik itu susah.

Saya percaya setiap guru/dosen mempunyai metode tersendiri dalam mengajar, kita yang harus menyesuaikan, karena akan menjadi sulit jika 1 guru menyesuiakan dengan beratus-ratus muridnya satu per satu.

Kata Pak Alip (Bapak saya), “Jangan pernah benci dengan guru dan mata pelajaran, nanti kamu gak bisa nyerap ilmunya dan akhirnya nilaimu jelek.”


Btw, saya kangen dengan beliau-beliau. Semoga Allah selalu mengalirkan pahala dan menjaga beliau-beliau karena berbagi ilmu dengan tulus ikhlas.. Barakallah


Kamis, 11 Mei 2017

5 Pertanyaan Sensitif ini Bisa bikin Marah Orang Lain


Hai kawan,

Hati-hati ya dalam menjaga mulut kita, termasuk saat bertanya ke seseorang. Karena bisa jadi dia akan marah saat kamu bertanya pertanyaan yang sensitif, lalu akhirnya dapat membuat hubungan kalian menjadi kacau.
via ayeey.com


Tulisan ini dilatar belakangi oleh artis Andrea Dian yang marah saat ditanya tentang anak.

"Gue tuh sebenernya capek dan sebel kalau ditanya 'kapan punya anak' mulu," ucap Andrea Dian saat ditemui di SCTV Tower, Senayan City, Jakarta, Selasa (9/5/2017).

Dilansir dari http://showbiz.liputan6.com/read/2946756/ditanya-soal-anak-andrea-dian-ngamuk

So guys, bisa bikin capek dan sebel orang kan denger pertanyaan yang kita ajukan. Jadi, harus hati-hati banget ya dengan mulut kita ini. Kadang mulut kita gatel ingin bertanya karena penasaran, tapi ya lihat-lihat dulu lah. Mending aja rasa penasarannya ditahan kalau sekiranya bikin lawan bicaramu marah.

Ini saya rangkumin, pertanyaan-pertanyaan yang sensitif yang bisa bikin sebel orang.

    1. Pacarmu siapa?


Dimulai saat kamu jomblo dan teman-temanmu sudah pada punya pacar. Ada saudara nanya, pacarmu mana kok gak datang? Udah dijelasin, “wah gak punya pacar.” Tapi dia gak percaya dan mendesak untuk punya pacar. Padahal mungkin kamu baru fokus studymu atau mungkin korban PHP atau di tinggal pas lagi sayang-sayangnya. Kan ya tambah baper dan pengen teriak aja kan ya.. 

     2. Gajimu berapa?

Pertanyaan ini muncul ketika kamu sudah bekerja. Saat kamu baru berjuang keras meniti karier, lalu ada kawan lama yang udah lebih mapan tanya tentang gaji kepadamu. Seakan-akan mau nunjukin, “gue lebih sukses daripada lu.” Kan gemes kalau ditanya gitu ya.

Nah ini perlu diwaspadai, karena bagi sebagian orang, gaji merupakan hal yang tidak sopan untuk ditanyakan. Makanya cukup tanya pekerjaannya aja, nah kamu bisa cari tau di internet gajinya berapa untuk mengobati rasa penasaranmu.

    3. Nikah kapan?
via www.hipwee,com


Pertanyaan ini lebih kejam dari, “pacarmu siapa?” apalagi jika kamu sudah waktunya menikah dan belum ada yang diajak nikah. Menambah tekanan batin kan yaa. So, kalau kamu ada diposisi yang ditanya akan merasa gak nyaman, mending urungkan niatmu aja. Cukup doakan agar segera bertemu jodohnya dan menikah.

    4. Kapan punya anak?

Nah ini, jangaaannnnn banget ditanyakan kepada pasangan suami istri yang sudah bertahun-tahun menikah tapi belum dikaruniai anak. Karena anak adalah titipan Allah. Kita hanya bisa berusaha, tapi Allah yang punya kehendak mutlak. Tidak semua pasangan suami istri dapat memiliki anak, makanya jangan suka bertanya pertanyaan ini. Memiliki anak juga tidak menjamin keadaan menjadi lebih baik. 

Jadi please pahami, orang menikah tujuan utamanya adalah beribadah bukan untuk produksi anak. Menyatukan cinta suci kedua insan hingga ajal menjemput, itu yang utama, entah ada kehadiran anak atau tidak, tujuan utama tersebut tidak dapat diganti. Kamu mungkin tidak tahu mereka sudah berjuang dengan berbagai cara dan belum berhasil. Itu sedih bukan? Makanya jangan nambah-nambahin suntuk orang dengan bertanya pertanyaan yang tidak tepat.  

Toh, jika mereka mau bisa mengadopsi anak. Cukup doakan saja agar sakinah mawaddah dan warahmah.

    5.  Kamu ngapain disini?

Saat terdapat acara mewah yang hanya beberapa orang diundang dan kebetulan ada orang yang dulu kamu kenal, saat membuka obrolan jangan dimulai dengan pertanyaan ini. Mulai saja dengan menanyakan kabar dia. Karena jika kamu mulai dengan pertanyaan ini, dia bisa salah paham, dikiranya pertanyaan kamu itu menunjukan dia tidak pantas berada disini apalagi status sosial dan ekonominya dibawah kamu.


Yang bertanya tolong kendalikan kata-katamu, dan yang ditanya jangan keburu baper, biar semua bisa damai. Jika ada pertanyaan yang nyebelin, jawab aja dengan bijak agar yang nanya kapok nanyain kamu lagi dan segera tutup mulut lagi menghilang dari hadapanmu hehe.

Rabu, 10 Mei 2017

6 Kegiatan Positive Dilakukan saat Liburan Tiba

Bentar lagi mau pada liburan nih, yang lulus sekolah dan yang kuliah udah mau liburan akhir semester aja..

Tapi jangan di sia-sia kan ya waktu libur tersebut, tetap usahakan memiliki kegiatan yang bermanfaat.

Setelah kita selesai dari satu pekerjaan maka lakukan pekerjaan yang lain, jangan sampai waktu terbuang sia-sia. Waktu luang bisa menjadikan itu berdampak buruk bagi diri kita karena bisa melenakan. Kita bisa terjerumus dalam dosa karena waktu luang tersebut.

 Kursus keahlian tertentu bisa lebih fokus saat liburan
via ush4h4koe.wordpress.com


Jika kesibukan kuliah/sekolahmu membuat waktumu sangat tersita dan tidak sempat mengembangkan diri, maka waktu liburanlah yang tepat. Kamu bisa ikut kursus pengembangan diri seperti kursus bahasa asing, menjahit, memasak, menyetir, renang, atau apapun yang kamu anggap penting untuk masa depan dan bisa membuat dirimu lebih berkembang. Masa depan kita tidak ada yang tahu makanya disiapkan sedari dini, tidak hanya tentang akademik namun keahlian-keahlian lain bisa membantumu survive dalam kehidupan mendatang.

Program kesehatan bisa juga dilakukan saat liburan
via l-men.com


Misal kamu mau menambah berat badan atau mengurangi berat badan, bisa banget dilakukan dengan benar di masa liburan ini. Atau kamu mau memperbagus bentuk tubuh, bisa. Atau kamu bercita-cita saat liburan setiap pagi lari atau berenang, bisa. Semua bisa kamu lakukan tanpa menggangu aktifitas utamamu yaitu mencari ilmu.

 Mengunjungi keluarga jauh
via homehay.wordpress.com


Saat liburan kamu bisa beberapa hari nginap di rumah nenek/kakekmu di luar kota, kamu tentu bisa membuat mereka bahagia dan bonus pahala loh. Atau mau pulang kampung ke rumah orang tua dan membantu pekerjaan mereka, bisa banget..

 Berlibur dengan teman-temanmu di tempat yang jauh
rafting sungai elo, doc pribadi


Saat liburan, jika kamu butuh berekreasi, ini waktu yang pas banget. Rencanakan dengan matang perjalanan kalian. Jangan lupakan keselamatan adalah hal yang utama yaa..

 Menyelesaikan project hidup
mesin waktu via nurrislami.blogspot.com


Misal kamu bercita-cita menciptakan alat/mesin tertentu yang bermanfaat bisa total dilakukan saat liburan ini. Atau kamu mau menuntaskan target buat novel, bisa dilakukan saat liburan. Atau kamu mau menghafal Al-Qur’an, bisa juga dilakukan selama liburan.

 Kerja sosial

Kamu mau melakukan kerja sosial di kampung halaman, bisaa. Kamu mau bantuin mengajar ngaji di desamu, bisa. Kamu mau bantuin les anak-anak tetangga, bisa. Kamu mau pergi ke panti asuhan dan membantu disana, bisa..

Semua bisa kamu lakukan dalam masa liburanmu, jangan batasi dirimu dengan keragu-raguan dan ketidakmungkinan yang kamu ciptakan sendiri.


Manfaatkan waktumu sebaik mungkin, jangan sampai menyesal yaa!