Meningkatkan target via linkedln.com |
Kamu tentu pernah merasakan, setelah
target-target harian terlaksana semua, tetapi masih ada yang kurang, hati masih
belum tenang, (kadang orang malah mengartikan kurang piknik hmm). Kata Ustadzah
Khodariyah, itu tanda bahwa ibadah kita perlu ditambah lagi, dan sebenarnya Allah
SWT akan menaikan derajat kita. Jika kita berada di tingkat lebih atas, tidak
mungkin kan beban dan tugas kita semakin berkurang, justu akan semakin
bertambah terus menerus. Akan tetapi, jangan khawatir Allah SWT juga akan
meningkatkan kualitas diri kita agar dapat melewati semua itu.
Btw, kita semua udah punya terget
amalan harian kan ya? Ini nih contoh daftar amalan harian:
·
Shalat
wajib di awal waktu
·
Shalat
dhuha(awalnya 2 rakaat, 4 rakaat, dst)
·
Baca
Al Quran(dimulai dari 1 halaman, 1 lembar, 5 lembar, 10 lembar/1 juz, dst)
·
Shalat
Rawatib
Dari
‘Aisyah radiyallahu ‘anha, ia
berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang tidak
meninggalkan dua belas (12) rakaat pada sholat sunnah rawatib, maka Allah akan
bangunkan baginya rumah di surga, (yaitu): empat rakaat sebelum dzuhur, dan dua
rakaat sesudahnya, dan dua rakaat sesudah maghrib, dan dua rakaat sesudah ‘isya,
dan dua rakaat sebelum subuh“. (HR. At-Tarmidzi no. 414, An-Nasa’i no. 1794)1
·
Puasa
Senin Kamis. Btw kalau gak sempet sahur gak papa kok karena sahur itu sunnah
muakad, kamu juga gak akan mati karena puasa tapi gak sahur. Coba aja dulu,
kalau gak kuat boleh kok dibatalin. Yang penting nyoba dulu.
Rasul juga pernah tidak sahur ketika puasa, ini
hadistnya:
Dari ‘Aisyah ummul mukminin –Radhiyallahu anha-
berliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadaku di
satu hari: Wahai ‘Aisyah apakah kamu memiliki sesuatu (makanan)? Aku menjawab:
Wahai Rasulullah ! Kita tidak memiliki apa-apa. Maka beliau berkata: Saya
berpuasa. (HR Muslim)2
·
Tahajut(dimulai
dari 2 rakaat, 4 rakaat, 6 rakaat, 8 rakaat, dst) + shalat witir(1 rakaat, 3
rakaat, dst). Aneh ya cuma 1 rakaat? Akan tetapi ada hadistnya kok
“Shalat malam itu 2 rakaat salam, 2 rakaat salam. Apabila kalian
khawatir masuk subuh, hendaknya dia shalat satu rakaat sebagai witir dari shalat
malam yang telah dia kerjakan.” (HR. Bukhari 990 dan
Muslim 749).3
·
Sedekah(misal
perminggu berapa gitu, sesuai kemampuan)
·
Olahraga(misal
perminggu sekali, dst)
·
Silaturahmi(ini
mah bebas perminggu berapa kali, tapi sebaiknya ada ya)
·
Hafalin
Quran
Dst
Sedikit
berbagi pengalaman, saya dulu mulainya dengan membuat daftar amalan harian, ada
kolom yang harus dicentang kalau sudah melaksanakan dan dievaluasi per minggu
oleh kak Diah, kakak liqo’ pertamaku. Dimulai dari yang termudah dulu, yang
sekiranya saya kuat maksain dan ngejalanin. Misal daftar diatas, saya baca
alquran baru 5 lembar. Beuuh awalnya rasanya berat banget, baca al quran 5
lembar, yang sebelumnya cuma 1 halaman. Tapi, coba paksain dulu, lama-lama kamu
akan merasakan nikmatnya beribadah. Dan rasanya dihati kurang gitu kalau belum
ngelaksanain itu.
Kalau kamu
baru mulai seperti saya, langkahnya
1. Buat
targetmu, tulis, dan evaluasi setiap minggu.
2. Paksain
aja dulu, awalnya emang keteteran dan sulit, lama kelamaan kamu akan merasakan
sensasinya. Luar biasa adem dah di hati. Ga percaya? Coba aja dulu.
3. Kalau
ada temennya semakin enak. Makanya ajakin sahabatmu buat mulai membuat target
amalan harian. (nambah pahala juga ngajak orang ke arah kebaikan hehe)
Udah berhasil? Yakin gak pengen
nambah? Nambah aja, jangan khawatir soal waktu, semakin kamu sibuk untuk
kebaikan-kebaikan, maka waktumu akan semakin efektif digunakannya. Jadi, saat
ditanya pertanggung jawaban waktu luang pas diakhirat, kita bisa tenang
jawabnya. Allah SWT pasti akan selalu
ada disetiap urusanmu, Insya Allah dimudakan dalam segala hal, jika kamu selalu
mengutamakan Allah dulu.
Ada juga hal yang penting, bahwa kita
tetap tidak boleh memandang rendah orang lain yang terlihat amalannya masih
lebih sedikit daripada kita. Kita mungkin bisa salah sangka, orang tersebut
siapa tahu amalannya disembunyikan, yang bisa jadi itu lebih besar dan lebih diterima
Allah daripada amalan kita. Kita ini tidak tahu, apakah amalan kita yang kita
fikir sudah banyak bakalan diterima Allah SWT, maka dari itu kita tidak boleh
sombong.
Kita bisa melakukan ibadah-ibadah
tersebut juga karena karunia Allah kepada kita. Jika Allah tidak memberikan
karuniaNya kepada kita, apa yang akan terjadi dengan keseharian kita? Tanpa ada
rasa tenang damai dalam menjalani segala aktifitas. Jadi sekali lagi kita tidak
boleh sombong.
"Sungguh amal seseorang tidak akan memasukkannya
ke dalam surga." Mereka bertanya, "tidak pula engkau ya
Rasulallah?" Beliau menjawab, "Tidak pula saya. Hanya saja Allah
meliputiku dengan karunia dan rahmat-Nya. Karenanya berlakulah benar (beramal
sesuai dengan sunnah) dan berlakulah sedang (tidak berlebihan dalam ibadah dan
tidak kendor atau lemah)." (HR. Bukhari dan Muslim, lafadz milik
al-Bukhari)4
Referensi:
4.http://www.voa-islam.com/read/aqidah/2015/01/16/35075/renungan-jangan-merasa-bangga-diri-dengan-amal-kita/
Terimakasih :) Kita senantiasa perlu pengingat
BalasHapusSama-sama. yup benar sekalee :D
Hapus