Minggu, 11 Desember 2016

Review Seminar “Everyday Is Earth Day”


Sabtu 10 Desember 2016 telah dilaksanakan seminar yang diadakan oleh UKM PMKL STIS. Seminar tersebut dimulai pukul 08.00 hingga jam 12.15 di auditorium STIS. Terdapat 2 sesi dan 3 pembicara yang keren banget. Seminarnya membahas tentang pengelolaan sampah dan motivasi.

Sesi pertama itu bahas tentang pengelolaan sampah, pembicaranya ada yang dari Walhi dan Enigami.

1.      Edy Ardiansyah (Aktivis Walhi Jakarta)

Sumber: www.facebook.com/edy.ardiansyah

Kak Edy ini menyadarkan kalau sampah itu masalah dan musibah untuk kita semua. Sampah sebenarnya bisa terurai dengan sendirinya, tapi butuh waktu. Yang jadi masalah adalah manusia buang sampah itu banyak banget. Belum sempet terurai aja dateng yang lain. Di jakarta ada setiap hari ada 7500 ton sampah, huuf banyaknya. Ngebayangin mau ditaroh mana lagi tu sampah -_-

Minimnya kesadaran dari penghuni bumi, yang kita sama-sama minum dari sumber yang sama, tinggal di tanah yang sama, dan kita sama-sama bersalah musibah yang diakibatkan perlakuan kita ke alam. Kita manusia lebih mudah menyalahkan orang lain atas musibah yang menimpa. Hey, sadar gak kita sehari buang sampah berapa? Mungkin sampah dirumah masih bisa dibakar ya? Jadi gak ngerasa bersalah. Padahal kalau kita bakar sampah itu juga merusak alam, membuat udara tercemar, dan lagi-lagi berdampak ke ozon. Kesadaran kita sudah minim.

        Sebenarnya kita bisa menjadi disiplin terkait sampah ini. Singapure dendanya tinggi jika buang sampah sembarangan, merokok sembarangan, dsb. Dan warga Indonesia juga kalau ke Singapore mengikuti peraturan disana, tapi setelah balik lagi ke Indonesia, budaya baiknya gak diterapin lagi. huuft, sudahlah sedih saya kalau ngomongin kayak gini. Sekarang gini ya, kita berubah itu dampaknya bukan cuma hari ini, bukan juga cuma untuk diri kita, tapi untuk masa depan generasi penerus kita.

        Jakarta itu setiap tahun tanahnya turun 10cm. Diakibatkan oleh pembangunan yang tanpa analisa dampak lingkungan, ungai-sungai yang makin sempit, ruang terbuka hijau yang sedikit. Cuaca saat ini juga sudah menunjukan bahwa alam kita sebenarnya sudah mau berontak terhadap perlakuan manusia, sekarang ini membingungkan, tidak musim hujan juga tidak musim kemarau. (mengenang siklus musim hujan dan musim kemarau yang bergantian saat kecil dulu, wis yowislah). Dijakarta utara airnya juga sudah tidak bisa digunakan lagi karena tercemar, air harus beli di Indonesia yang sangat kaya ini. (dikosan juga sih).

       Manusia itu nunggu diuji dulu baru sadar. Setelah 120 jiwa melayang di Bandung karena ledakan gunungan sampah dari gas metananya, baru ditetapin Hari Sampah Nasional. Setelah ada banjir baru mulai bebenah tentang kali, sampah, dan pasukan orange yang suruh kerja, padahal yang buang sampah ke sungai bukan mereka, tapi masyarakat kita sendiri.
                
So, solusinya gimana sih?

1. Bank Sampah di setiap rumah

Memisahkan sampah organik, unorganik, B3. Jadi sampah organiknya di setiap rumah di kubur(bisa jadi kompos kan). Yang unorganik dan B3 dipisahin yang bisa dijual sama enggak. Someday lah kalau punya rumah sendiri, kalau di kosan Jakarta sini nginjek tanah aja kalau dikantin kampus hehe

2.  Reduce, Recycle, Refuse

Jadi bukan hanya reduce(mengurangi) dan recycle(mengubah kembali) tapi juga menolak untuk berboros-borosan plastik misal. Saat di pasar tradisional/modern berusaha mengurangi dengan membawa kantong sendiri.

3.Jadiin duit

Sebisa mungkin kita menjadikan sampah itu bernilai ekonomis tinggi, dengan merubahnya menjadi barang lain. Namun, jika tidak bisa maka dijual aja. Misal botol, kertas,dsb.

    Yang keren dari kak edy ini, dia bersama dengan komunitasnya berjuang masuk kedalam masyarakat(dari awal berdiri hingga sekarang walaupun komunitasnya udah gede) menerapkan program-program pengelolaan sampah dan sadar lingkungan. Ya emang susah, susah banget malah. Komunitasnya juga pernah demo dengan bugil memperjuangkan hutan lindung yang mau dibuat pertambangan(biar diliput media, biar semua sadar, biar pemerintah ambil kebijakan yang tepat). Perjuangan sekali. komunitasnya juga baru mengusahakan di setiap sekolah ada bank sampah jadi anak-anak bawa sampah dari rumah untuk di buang ke bank sampah.

2.      Sarudi Putra (FOUNDER ENIGAMI)


sumber: komunita.id


Apa itu enigami? Seni merubah sampah kertas menjadi barang bernilai ekonomis lain, misal boneka wisuda, topeng, dsb. Enigami itu seni asli INDONESIA. Enigami ini foundernya 2 orang. Dibentuk pada tahun 2010 oleh dia dan temenya waktu masih kulaih. Awalnya cuma untuk ikut lomba, dapet duit, udah. Tapi setelah sadar beliau-beliau mendirikan komunitas yang tujuannya untuk kehidupan bumi yang lebih baik.

Enigami ini kalau dibaca terbalik jadi imagine, imagine how the paper can be something beautiful. Tapi kertasnya bekas lo ya. Komunitas enigami ini sudah punya ibu-ibu binaan, workshop, dan kegiatan bermanfaat lainnya.

Kak Sarudi ini ngasih contoh buang sampah sembarangan itu seperti kita ngupilin temen kita. Tinggal nunggu aja reaksinya, mau di bogem, di tempeleng, atau di cubit wkwk. Please, guys jangan buang sampah sembarangan ya. Kalau ada sampah ambil, buang ke tong sampah. insyaAllah dah berpahala.

Jadi, komunitas ini mempunyai beberapa solusi mengenai sampah

1. Kupas-Kumpul-pilah-sedekah

Kak Sarudi cerita punya temen, tiap bulan ngumpulin sampah botol plastik bekas, dan dikasihkan ke pemulung. Pemulungnya seneng banget seperti dapat uang banyak gitu. That’s so simple to make someone happy. Sedekah sampah boleh juga kan. Komunitasnya ini juga menerima sedekah kertas yang sudah tidak dipakai untuk dibuat enigami.

2. Reduce Reuse Renewable Recycle Upcycle

Recycle itu sampah kertas diolah dengan mesin jadi kertas lagi. Sampah plastik diolah jadi plastik lagi. Kalau Upcycle itu sampah jadi barang lebih berharga. Misal kertas sisa skripsi jadi boneka skripsi.

Luar biasalah kakaknya ini, bisa mengunakan keahliannya untuk dibagi ke sesama. Memang susah bangun komunitas itu. Awalnya pasti banyak orang yang gak yakin. Hmm, pejuang pejuang lingkungan yang patut di lestarikan, ups salah di apresiasi dan di dukung.

Sesi kedua:

3. SABAR Gorky

See? Fotonya bikin merinding ya, apalagi lihat langsung via kontakperkasa-f.com

            Tahun 1990 Pak Sabar menjadi korban kecelakaan kereta yang mengakibatkan kaki kanannya diamputasi. Beliau sempat down 3-6bulan lalu bisa bangkit karena orang-orang terdekatnya terutama ibunya. Beliau ini suka dengan ketinggian dan naik gunung. Beliau bekerja sebagai tukang laundry tapi yang di laundry gedung (Bersihin gedung maksudnya) hehe.
          
       Keterbatasan itu bisa diatasi. Semangat adanya dihati yang tidak akan pernah habis. Beliau mengatasi keterbatasan tersebut dengan semangat yang membara. Beliau bergerak, gunung saja mampu beliau daki, ternyata Tuhan mengijinkan beliau untuk mendaki  gunung tersebut. Dari situlah beliau bangkit, harus meneruskan dan menjalani hidup untuk kedepannya.

      Jika kita buang sampah sembarangan, misal disungai. Iya sampahnya bisa diambil. Tapi kandungan kimia yang mencemari air sungai itu yang lebih berbahaya. Semakin lama kualitas air di bumi semakin buruk, sangat berdampak pada anak cucu kita. Apa yang kita lakukan sekarang, jelas berdampak untuk kedepannya.

                14 fakta mengenai Pak Sabar Gorky:

1.  Banyak gunung yang telah beliau daki, didalam dan diluar negri

Contoh gunungnya: Kilimanjaro benua afrika, elbrus benua eropa, gunung carstensz dan gunung jayawijaya papua. Bersalju guys. Hmm, kuat sekali.

2. Saat mendaki gunung, Orang asing tidak percaya bahwa beliau sampai puncak

Saat mendaki bersama teman-temannya, tiba-tiba ada orang asing yang bertanya, dia tadi sampai puncak? Temannya menjawab, “ia benar.” Lalu bule tersebut tidak percaya. Sebenarnya temanya pak sabar ini sudah mau emosi, tapi pak sabar menenangkan, “tidak masalah dia tidak percaya, kan saksinya Tuhan, dan kamu tadi yang videoin saya.”

3. Pernah tour sepeda dari Solo ke Bali

Pada tanggal 9-9-99 beliau mengikuti tour sepeda dari Solo hingga ke Bali, dengan satu kaki. Hmm, hebat sekali ya. Saya mah butiran debu berterbangan.

4. Motivasi kalau sedang suntuk dan jenuh?

Ya, bahasa anak mudanya galau lah ya. Beliau menyarankan refresing. Beliau pernah bersepeda dari jam 12 malam sampai pagi karena tidak bisa tidur dan galau. Beliau mengangap galau itu adalah proses menuju kesuksesan yang harus diajalani. Jangan takut keburukan akan terjadi, sudah pasrahkan saja. Hidup itu harus di jalani dan dinikmati. Permasalahan tidak akan selesai jika kita mengeluh. Hadapi saja. Didunia ini tidak ada yang tidak mungkin, semua bisa terjadi asal kita percaya di hati kita sendiri.

5. Manjat monas

Beliau pernah manjat monas. Ijinnya saja baru disetujui setelah 9 bulan. Motivasi beliau adalah membuktikan bahwa difabel bisa melakukan apa saja. Masyarakat selama ini mengangap difabel itu tidak bisa apa-apa, mereka cuma ngasih ikan, tidak ngasih pancing agar bisa berusaha sendiri.

6. Alasan naik gunung

Alasan pertama karena beliau hobi naik gunung.  Dan ingin membuktikan bahwa difabel itu mampu. Dan jika tidak diberi kesempatan maka tidak bisa. Jadi harus terus memberi kesempatan kepada difabel.

7. Beliau sering di caci

Dengan keterbatas yang dimiliki, banyak orang yang meremehkan beliau. Pernah beliau dikasih uang anak SMP bahkan anak SD dari 5000 rupiah, pernah juga dikasih Rp.1000. Hebatnya, beliau tidak marah dan menerima uang tersebut karena tahu bahwa anak-anak tersebut tidak tahu.

8. Persiapan sebelum naik gunung

Sebelum naik gunung beliau latihan fisik dulu. Bahkan ada yang dipersiapkan 6 bulan sebelumnya. Contoh latihan fisiknya. Nyepeda dari jam 1 sampai jam 3. Awalnya orang-orang ngira aneh sekali pak Sabar ini, siang-siang kok sepedaan. Setelah terkenal dan tahu kalau dia berhasil mendaki gunung keren banget itu, baru orang mengerti. Latihan yang lain: barbelan, sit up, push up, naik turun tangga, jalan dan selalu menambah beban dari 1 kg 2 kg sampai berat yang akan dibawa saat naik gunung, dsb. Selain itu beliau mempelajari gunung yang akan dituju, membutuhkan teknik apa, dan barang-barang juga disiapkan.

9. Mengelola emosi

Di gunung harus sabar, jika tidak, temanmu bisa mati. Sukses dalam pendakian bukan berhasil ke puncaknya tapi semua pulang dengan semangat. Beliau juga pernah cuma 200 meter lagi menuju puncak, tapi terjadi badai. Beliau dan kawan-kawan memutuskan turun, daripada bertaruh nyawa. Pas awal expedisi masih nikmat, tapi semakin jauh semakin berat karena kondisi sudah capek dan beban yang dibawa berat.

10. Fokus dalam pendakian

Ada 2 fokus pendakian, pertama puncak dan yang kedua lingkungan. Pendaki yang fokusnya kedua hanya ingin melihat kehidupan baru, bersosialisai dengan pendaki lain, dsb. Apapun fokusnya boleh asal yang baik. Walaupun fokusnya puncak, tapi jika tidak sampai ya bersyukur aja

11. Launcing buku perdana di STIS

Kisah beliau telah dibukukan, dan launcing pertama di seminar kali ini. Beliau sebebanrnya sudah punya angan-angan dari dulu untuk membuat buku. Belakangan kawannya datang dan mau menuliskan kisahnya. Mereka ngobrol dan kawannya yang menuliskan. Kemarin harganya Rp. 55000, dapet tanda tangan dan foto bareng.

12.  Pendakian beliau di sponsori

Semua pendakian yang beliau lakukan dapat sponsor semua. Beliau masukin proposal tentang tujuan dan biaya yg dibutuhkan. Tinggal menunggu di ACC atau tidak.

13. Pendakian yang paling berkesan

Pendakian beliau yang paling berkesan adalah gunung carstensz di papua. Beliau masukin proposal dan 9 tahun kemudian baru di ACC ditahun 2015. Beliau latihan fisik selama 6 bulan. Banyak medan yang harus dilalui seperti hutan tropis, jembatan,dsb. Beliau menyarankan jika ke carstensz harus banyak pengalaman dan mengunakan alat-alat tradisional. Dipuncak gunung itu bukan salju yang bentuknya debu seperti di luar negri, tapi seperti balok es yang ditata. Teman mendaki beliau ada yang sudah berumur 64 tahun namanya dokter Agung. Temannya ada yang ikut melanjutkan ke Jayawijaya, ada juga yang turun.

14. Sisi lain

Beliau selalu permisi dulu kepada yang gaib, karena itu tempat tinggal mereka, beliau cuma numpang lewat aja. Banyak pendaki yang kencing sembarangan, akhirnya gak bisa pulang harus naik ke tempat itu lagi. Beliau juga getem, anyel dengan kasus yang viral di sosmed, tentang mbak-mbak yang gak kuat setelah didatangin tim sar malah bilang gak muhrim. Bayangkan perjuangan tim sar menuju ke ketinggian tersebut, dengan semangat dan buru-buru pengen sampai, malah sampai atas begitu. Dengan bercanda beliau bergurau, “ Kalau saya jadi tim sarnya, saya glundungin biar mati sekalian.” Beliau juga berpesan kalau tidak mau susah dan berat gak usah naik gunung.



Kolom curhat:

Oo ya maafin, mau cerita dulu nih, hehe. Hari ini saya sebenarnya melewatkan 2 acara lain yang bikin nangis kalau gak ikut, ga selebay itu sih wkwk. Iyaaa, tadi pagi keluarga permata berangkat pisbut. Dan jam 10-jam 2.30 ada acara pelatihan blogger di Radio Dalem Jakarta Selatan. Namun, sedihnya saya gak bisa ikut dua acara itu karena sore sesi 4 direncanakan ada rapat PKL. Beneran deh pengen ikut PISBUT(pisah sambut), ini acaranya perpisahan dengan permata 54 dan menyambut 58. Semoga sukses semua deh Permata 54 yang mau penempatan, ditunggu undangannya:D. Selamat datang kepada Permata 58, mari terjebak bersama-sama, hehehe canda kok.
Btw, setiap angkatan di permata itu punya karakteristik masing-masing dan menurutku keren semua. Kalau permata 54 itu ada mbak-mbak yang ukhti-ukhti banget. Ada yang aktif banget berorganisasi dan kalangan atas kalau dalam kepanitiaan. Mas-masnya juga ada yang suka ngelucu. Ada yang IPK nya bikin iri maksimal. Ada yang udah bikin novel 2 dan tersedia di gramedia. Hmm, ada juga yang ganteng, eh gak ding wkwk. Duh, gak focus ya artikelnya. Maaf-maaf.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar