Sabtu 10 Desember 2016 telah
dilaksanakan seminar yang diadakan oleh UKM PMKL STIS. Seminar tersebut dimulai
pukul 08.00 hingga jam 12.15 di auditorium STIS. Terdapat 2 sesi dan 3
pembicara yang keren banget. Seminarnya membahas tentang pengelolaan sampah dan
motivasi.
Sesi pertama itu bahas tentang
pengelolaan sampah, pembicaranya ada yang dari Walhi dan Enigami.
1.
Edy Ardiansyah (Aktivis Walhi
Jakarta)
|
Sumber: www.facebook.com/edy.ardiansyah |
Kak Edy ini menyadarkan kalau
sampah itu masalah dan musibah untuk kita semua. Sampah sebenarnya bisa terurai
dengan sendirinya, tapi butuh waktu. Yang jadi masalah adalah manusia buang
sampah itu banyak banget. Belum sempet terurai aja dateng yang lain. Di jakarta
ada setiap hari ada 7500 ton sampah, huuf banyaknya. Ngebayangin mau ditaroh
mana lagi tu sampah -_-
Minimnya kesadaran dari penghuni
bumi, yang kita sama-sama minum dari sumber yang sama, tinggal di tanah yang
sama, dan kita sama-sama bersalah musibah yang diakibatkan perlakuan kita ke
alam. Kita manusia lebih mudah menyalahkan orang lain atas musibah yang
menimpa. Hey, sadar gak kita sehari buang sampah berapa? Mungkin sampah dirumah
masih bisa dibakar ya? Jadi gak ngerasa bersalah. Padahal kalau kita bakar
sampah itu juga merusak alam, membuat udara tercemar, dan lagi-lagi berdampak
ke ozon. Kesadaran kita sudah minim.
Sebenarnya
kita bisa menjadi disiplin terkait sampah ini. Singapure dendanya tinggi jika
buang sampah sembarangan, merokok sembarangan, dsb. Dan warga Indonesia juga
kalau ke Singapore mengikuti peraturan disana, tapi setelah balik lagi ke
Indonesia, budaya baiknya gak diterapin lagi. huuft, sudahlah sedih saya kalau
ngomongin kayak gini. Sekarang gini ya, kita berubah itu dampaknya bukan cuma
hari ini, bukan juga cuma untuk diri kita, tapi untuk masa depan generasi
penerus kita.
Jakarta
itu setiap tahun tanahnya turun 10cm. Diakibatkan oleh pembangunan yang tanpa
analisa dampak lingkungan, ungai-sungai yang makin sempit, ruang terbuka hijau
yang sedikit. Cuaca saat ini juga sudah menunjukan bahwa alam kita sebenarnya
sudah mau berontak terhadap perlakuan manusia, sekarang ini membingungkan,
tidak musim hujan juga tidak musim kemarau. (mengenang siklus musim hujan dan
musim kemarau yang bergantian saat kecil dulu, wis yowislah). Dijakarta utara
airnya juga sudah tidak bisa digunakan lagi karena tercemar, air harus beli di
Indonesia yang sangat kaya ini. (dikosan juga sih).
Manusia
itu nunggu diuji dulu baru sadar. Setelah 120 jiwa melayang di Bandung karena
ledakan gunungan sampah dari gas metananya, baru ditetapin Hari Sampah
Nasional. Setelah ada banjir baru mulai bebenah tentang kali, sampah, dan
pasukan orange yang suruh kerja, padahal yang buang sampah ke sungai bukan
mereka, tapi masyarakat kita sendiri.
So,
solusinya gimana sih?
1. Bank Sampah di setiap rumah
Memisahkan sampah organik, unorganik, B3. Jadi sampah
organiknya di setiap rumah di kubur(bisa jadi kompos kan). Yang unorganik dan
B3 dipisahin yang bisa dijual sama enggak. Someday lah kalau punya rumah
sendiri, kalau di kosan Jakarta sini nginjek tanah aja kalau dikantin kampus
hehe
2. Reduce, Recycle, Refuse
Jadi bukan hanya reduce(mengurangi) dan recycle(mengubah
kembali) tapi juga menolak untuk berboros-borosan plastik misal. Saat di pasar
tradisional/modern berusaha mengurangi dengan membawa kantong sendiri.
3.Jadiin duit
Sebisa mungkin kita menjadikan sampah itu bernilai ekonomis
tinggi, dengan merubahnya menjadi barang lain. Namun, jika tidak bisa maka
dijual aja. Misal botol, kertas,dsb.
Yang
keren dari kak edy ini, dia bersama dengan komunitasnya berjuang masuk kedalam
masyarakat(dari awal berdiri hingga sekarang walaupun komunitasnya udah gede)
menerapkan program-program pengelolaan sampah dan sadar lingkungan. Ya emang
susah, susah banget malah. Komunitasnya juga pernah demo dengan bugil
memperjuangkan hutan lindung yang mau dibuat pertambangan(biar diliput media,
biar semua sadar, biar pemerintah ambil kebijakan yang tepat). Perjuangan sekali.
komunitasnya juga baru mengusahakan di setiap sekolah ada bank sampah jadi
anak-anak bawa sampah dari rumah untuk di buang ke bank sampah.
2.
Sarudi Putra (FOUNDER ENIGAMI)
|
sumber: komunita.id |
Apa itu enigami? Seni merubah sampah kertas menjadi barang
bernilai ekonomis lain, misal boneka wisuda, topeng, dsb. Enigami itu seni asli
INDONESIA. Enigami ini foundernya 2 orang. Dibentuk pada tahun 2010 oleh dia
dan temenya waktu masih kulaih. Awalnya cuma untuk ikut lomba, dapet duit,
udah. Tapi setelah sadar beliau-beliau mendirikan komunitas yang tujuannya
untuk kehidupan bumi yang lebih baik.
Enigami ini kalau dibaca terbalik jadi imagine, imagine how
the paper can be something beautiful. Tapi kertasnya bekas lo ya. Komunitas
enigami ini sudah punya ibu-ibu binaan, workshop, dan kegiatan bermanfaat
lainnya.
Kak Sarudi ini ngasih contoh buang sampah sembarangan itu
seperti kita ngupilin temen kita. Tinggal nunggu aja reaksinya, mau di bogem,
di tempeleng, atau di cubit wkwk. Please, guys jangan buang sampah sembarangan
ya. Kalau ada sampah ambil, buang ke tong sampah. insyaAllah dah berpahala.
Jadi, komunitas ini mempunyai beberapa solusi mengenai sampah
1. Kupas-Kumpul-pilah-sedekah
Kak Sarudi
cerita punya temen, tiap bulan ngumpulin sampah botol plastik bekas, dan
dikasihkan ke pemulung. Pemulungnya seneng banget seperti dapat uang banyak
gitu. That’s so simple to make someone happy. Sedekah sampah boleh juga kan.
Komunitasnya ini juga menerima sedekah kertas yang sudah tidak dipakai untuk
dibuat enigami.
2. Reduce Reuse Renewable Recycle
Upcycle
Recycle itu
sampah kertas diolah dengan mesin jadi kertas lagi. Sampah plastik diolah jadi
plastik lagi. Kalau Upcycle itu sampah jadi barang lebih berharga. Misal kertas
sisa skripsi jadi boneka skripsi.
Luar
biasalah kakaknya ini, bisa mengunakan keahliannya untuk dibagi ke sesama.
Memang susah bangun komunitas itu. Awalnya pasti banyak orang yang gak yakin.
Hmm, pejuang pejuang lingkungan yang patut di lestarikan, ups salah di apresiasi
dan di dukung.
Sesi kedua:
3. SABAR Gorky
|
See? Fotonya bikin merinding ya, apalagi lihat langsung via kontakperkasa-f.com |
Tahun
1990 Pak Sabar menjadi korban kecelakaan kereta yang mengakibatkan kaki
kanannya diamputasi. Beliau sempat down 3-6bulan lalu bisa bangkit karena
orang-orang terdekatnya terutama ibunya. Beliau ini suka dengan ketinggian dan
naik gunung. Beliau bekerja sebagai tukang laundry tapi yang di laundry gedung
(Bersihin gedung maksudnya) hehe.
Keterbatasan
itu bisa diatasi. Semangat adanya dihati yang tidak akan pernah habis. Beliau
mengatasi keterbatasan tersebut dengan semangat yang membara. Beliau bergerak,
gunung saja mampu beliau daki, ternyata Tuhan mengijinkan beliau untuk
mendaki gunung tersebut. Dari situlah
beliau bangkit, harus meneruskan dan menjalani hidup untuk kedepannya.
Jika
kita buang sampah sembarangan, misal disungai. Iya sampahnya bisa diambil. Tapi
kandungan kimia yang mencemari air sungai itu yang lebih berbahaya. Semakin lama
kualitas air di bumi semakin buruk, sangat berdampak pada anak cucu kita. Apa yang
kita lakukan sekarang, jelas berdampak untuk kedepannya.
14 fakta
mengenai Pak Sabar Gorky:
1. Banyak gunung yang telah beliau daki, didalam
dan diluar negri
Contoh gunungnya: Kilimanjaro benua afrika, elbrus benua eropa,
gunung carstensz dan gunung jayawijaya papua. Bersalju guys. Hmm, kuat sekali.
2. Saat mendaki gunung, Orang asing tidak percaya
bahwa beliau sampai puncak
Saat mendaki bersama teman-temannya, tiba-tiba ada orang
asing yang bertanya, dia tadi sampai puncak? Temannya menjawab, “ia benar.” Lalu
bule tersebut tidak percaya. Sebenarnya temanya pak sabar ini sudah mau emosi,
tapi pak sabar menenangkan, “tidak masalah dia tidak percaya, kan saksinya
Tuhan, dan kamu tadi yang videoin saya.”
3. Pernah tour sepeda dari Solo ke Bali
Pada tanggal 9-9-99 beliau mengikuti tour sepeda dari Solo
hingga ke Bali, dengan satu kaki. Hmm, hebat sekali ya. Saya mah butiran debu
berterbangan.
4. Motivasi kalau sedang suntuk dan jenuh?
Ya, bahasa anak mudanya galau lah ya. Beliau menyarankan
refresing. Beliau pernah bersepeda dari jam 12 malam sampai pagi karena tidak
bisa tidur dan galau. Beliau mengangap galau itu adalah proses menuju
kesuksesan yang harus diajalani. Jangan takut keburukan akan terjadi, sudah
pasrahkan saja. Hidup itu harus di jalani dan dinikmati. Permasalahan tidak
akan selesai jika kita mengeluh. Hadapi saja. Didunia ini tidak ada yang tidak
mungkin, semua bisa terjadi asal kita percaya di hati kita sendiri.
5. Manjat monas
Beliau pernah manjat monas. Ijinnya saja baru disetujui
setelah 9 bulan. Motivasi beliau adalah membuktikan bahwa difabel bisa
melakukan apa saja. Masyarakat selama ini mengangap difabel itu tidak bisa
apa-apa, mereka cuma ngasih ikan, tidak ngasih pancing agar bisa berusaha
sendiri.
6. Alasan naik gunung
Alasan pertama karena beliau hobi naik gunung. Dan ingin membuktikan bahwa difabel itu
mampu. Dan jika tidak diberi kesempatan maka tidak bisa. Jadi harus terus
memberi kesempatan kepada difabel.
7. Beliau sering di caci
Dengan keterbatas yang dimiliki, banyak orang yang
meremehkan beliau. Pernah beliau dikasih uang anak SMP bahkan anak SD dari 5000
rupiah, pernah juga dikasih Rp.1000. Hebatnya, beliau tidak marah dan menerima
uang tersebut karena tahu bahwa anak-anak tersebut tidak tahu.
8. Persiapan sebelum naik gunung
Sebelum naik gunung beliau latihan fisik dulu. Bahkan ada
yang dipersiapkan 6 bulan sebelumnya. Contoh latihan fisiknya. Nyepeda dari jam
1 sampai jam 3. Awalnya orang-orang ngira aneh sekali pak Sabar ini,
siang-siang kok sepedaan. Setelah terkenal dan tahu kalau dia berhasil mendaki
gunung keren banget itu, baru orang mengerti. Latihan yang lain: barbelan, sit
up, push up, naik turun tangga, jalan dan selalu menambah beban dari 1 kg 2 kg
sampai berat yang akan dibawa saat naik gunung, dsb. Selain itu beliau
mempelajari gunung yang akan dituju, membutuhkan teknik apa, dan barang-barang
juga disiapkan.
9. Mengelola emosi
Di gunung harus sabar, jika tidak, temanmu bisa mati. Sukses
dalam pendakian bukan berhasil ke puncaknya tapi semua pulang dengan semangat. Beliau
juga pernah cuma 200 meter lagi menuju puncak, tapi terjadi badai. Beliau dan
kawan-kawan memutuskan turun, daripada bertaruh nyawa. Pas awal expedisi masih
nikmat, tapi semakin jauh semakin berat karena kondisi sudah capek dan beban
yang dibawa berat.
10. Fokus dalam pendakian
Ada 2 fokus pendakian, pertama puncak dan yang kedua
lingkungan. Pendaki yang fokusnya kedua hanya ingin melihat kehidupan baru,
bersosialisai dengan pendaki lain, dsb. Apapun fokusnya boleh asal yang baik.
Walaupun fokusnya puncak, tapi jika tidak sampai ya bersyukur aja
11. Launcing buku perdana di STIS
Kisah beliau telah dibukukan, dan launcing pertama di
seminar kali ini. Beliau sebebanrnya sudah punya angan-angan dari dulu untuk
membuat buku. Belakangan kawannya datang dan mau menuliskan kisahnya. Mereka ngobrol
dan kawannya yang menuliskan. Kemarin harganya Rp. 55000, dapet tanda tangan
dan foto bareng.
12. Pendakian beliau di sponsori
Semua pendakian yang beliau lakukan dapat sponsor semua. Beliau
masukin proposal tentang tujuan dan biaya yg dibutuhkan. Tinggal menunggu di
ACC atau tidak.
13. Pendakian yang paling berkesan
Pendakian beliau yang paling berkesan adalah gunung carstensz
di papua. Beliau masukin proposal dan 9 tahun kemudian baru di ACC ditahun
2015. Beliau latihan fisik selama 6 bulan. Banyak medan yang harus dilalui
seperti hutan tropis, jembatan,dsb. Beliau menyarankan jika ke carstensz harus
banyak pengalaman dan mengunakan alat-alat tradisional. Dipuncak gunung itu
bukan salju yang bentuknya debu seperti di luar negri, tapi seperti balok es
yang ditata. Teman mendaki beliau ada yang sudah berumur 64 tahun namanya
dokter Agung. Temannya ada yang ikut melanjutkan ke Jayawijaya, ada juga yang
turun.
14. Sisi lain
Beliau selalu permisi dulu kepada yang gaib, karena itu
tempat tinggal mereka, beliau cuma numpang lewat aja. Banyak pendaki yang
kencing sembarangan, akhirnya gak bisa pulang harus naik ke tempat itu lagi.
Beliau juga getem, anyel dengan kasus
yang viral di sosmed, tentang mbak-mbak yang gak kuat setelah didatangin tim
sar malah bilang gak muhrim. Bayangkan perjuangan tim sar menuju ke ketinggian
tersebut, dengan semangat dan buru-buru pengen sampai, malah sampai atas
begitu. Dengan bercanda beliau bergurau, “ Kalau saya jadi tim sarnya, saya
glundungin biar mati sekalian.” Beliau juga berpesan kalau tidak mau susah dan
berat gak usah naik gunung.
Kolom curhat:
Oo ya maafin, mau cerita dulu
nih, hehe. Hari ini saya sebenarnya melewatkan 2 acara lain yang bikin nangis
kalau gak ikut, ga selebay itu sih wkwk. Iyaaa, tadi pagi keluarga permata
berangkat pisbut. Dan jam 10-jam 2.30 ada acara pelatihan blogger di Radio
Dalem Jakarta Selatan. Namun, sedihnya saya gak bisa ikut dua acara itu karena
sore sesi 4 direncanakan ada rapat PKL. Beneran deh pengen ikut PISBUT(pisah
sambut), ini acaranya perpisahan dengan permata 54 dan menyambut 58. Semoga
sukses semua deh Permata 54 yang mau penempatan, ditunggu undangannya:D.
Selamat datang kepada Permata 58, mari terjebak bersama-sama, hehehe canda kok.
Btw, setiap angkatan di permata
itu punya karakteristik masing-masing dan menurutku keren semua. Kalau permata
54 itu ada mbak-mbak yang ukhti-ukhti banget. Ada yang aktif banget
berorganisasi dan kalangan atas kalau dalam kepanitiaan. Mas-masnya juga ada
yang suka ngelucu. Ada yang IPK nya bikin iri maksimal. Ada yang udah bikin
novel 2 dan tersedia di gramedia. Hmm, ada juga yang ganteng, eh gak ding
wkwk. Duh, gak focus ya artikelnya. Maaf-maaf.