I'm home |
Keluarga
merupakan satu tubuh. Yang satu sakit yang lain ikut merasakan sakitnya. Yang
satu bahagia semua ikut bahagia. Satu tubuh yang tak terpisahkan dan saling
membantu demi kebahagiaan yang lain. Semua punya peran masing masing dan mempunyai
karakter yang berbeda-beda. Layaknya tubuh yang saling menopang, maka
keluargapun juga saling menopang untuk mencapai suatu tujuan. Tidak ada
keluarga yang sempurna, kadang satu melakukan kesalahan yang membuat satu tubuh
tersebut merasakan sakitnya. Tetapi kita tidak pernah saling membenci, walaupun
kita kesakitan, kita tidak pernah menyalahkan yang lain atas sakit yang
dirasakan, karena ada rasa sayang didalamnya. Jikalau rasa sayang sudah hilang
maka masih ada rasa untuk bertahan agar yang lain tidak merasakan sakit saat
melepaskan. Seperti satu tubuh, jikalau kaki diamputasi maka semua merasakan
sakit, jikalau salah satu dari keluarga pergi maka semua juga merasakan sakit.
Semua anggota
keluarga pasti ingin membantu anggota keluarga yang lain. Seperti saya pergi
jauh merantau dan mencari ilmu agar kedepannya saya dapat membahagiakan mereka
dalam kehidupan. Semua mempunyai cara masing-masing untuk membuat yang lain
bahagia. Dengan berada di rumah saja sudah cukup mengenapi kebahagiaan. Semua
anggota keluarga pasti ingin selalu berada di rumah dan berkumpul, akan tetapi
jarak kadang memisahkan kita dari orang-orang yang kita sayangi. Walaupun
berada jauh dari keluarga, tetapi saya berharap setiap hari agar hidup saya
kedepan dekat dengan keluarga karena perasaan damai jika berada didekat mereka.
Banyak sekali
perjalanan menuju kampung halaman yang saya rasakan. Tentu, kesemuanya tidak
selalu bahagia, ada saat dimana kita menerima cobaan hidup saat berada dirumah.
Tapi tidak pernah saya sesali sedikitpun berada dekat dengan mereka, melalui
cobaan bersama-sama. Sungguh, jangan pernah mengeluh dengan cobaan-cobaan ini,
jangan biarkan semua orang tau masalah kita karena itu menyakitkan yang lain.
Tangan-tangan ini siap memeluk saat tak sangup lagi bertahan. Banyak kegagalan
dalam hidup kita masing-masing tapi ingatlah kamu punya keluarga yang siap
menerima apapun keadaanmu karena cinta kami tanpa syarat tanpa pamrih. Saat
kamu merasa lelah, pulanglah, kami akan meringankan bebanmu walau hanya dengan
menampakan wajah kami yang penuh dengan keikhlasan. Saat kamu tidak diterima
dimanapun, maka pulanglah, kami akan menerimamu dengan hati yang sangat lapang
dan luas seperti samudra. Saat kamu tak punya apapun di dunia ini, pulanglah,
maka akan kami berikan seluruh harta kami untuk hidup bersama-sama menghabiskan
sisa umur kita. Pulanglah, kami ini rumahmu, tempat tujuanmu setelah pergi
yaitu pulang.
Sungguh,
anggota tubuh ini tak pernah dengan sengaja menyakiti yang lain, hanyalah
kekhilafan dan kebodohkan yang telah melakukannya. Tidak apa, seberapa besar
kesalahanmu, kami akan ikhlas memaafkan dan yang terpenting kita selalu
bersama. Selama kita ada kemauan untuk bersama maka pertahankanlah dan
berjuanglah untuk itu. Bertahanlah, seberapa hancur dirimu, saya mohon
bertahanlah, karena jika bukan keluarga lalu siapa lagi yang akan menerimamu
tanpa kata “tapi”. Berjuanglah, karena jika bukan kamu lalu siapa lagi yang
akan membahagiakan mereka, setiap kamu adalah harapan bagi mereka. Tetapi tidak
apa jika kamu gagal dalam hidup, karena yang membahagiakan adalah melihat kamu
berjuang dalam hidup. Dengan berjuang kamu masih bisa menampakan gairah untuk
hidup, gairah untuk menjalani hidup dan menua bersama. Bukankah hidup penuh
dengan cobaan dan perjuangan? Jadi tubuh, kuat-kuatlah dalam hidup sebelum kita
beristirahat dan berkumpul bersama di surga kelak.
Assalamualaikum keluargaku,
yuk menua bersama!
Betul kak rizki
BalasHapusKeluarga ibarat satu bangunan yg utuh. Bila salah satu bangunan rusak maka yg lain akan kena efeknya.
Begitu juga keluarga. Jadi harus saling kuat menguatkan.
Mengingatkan kembali kakka..
Thank
Terimakasih kak. Kedepannya akan sy perbaiki lagi.
Hapus