Rabu, 17 Februari 2021

Healing

Dan pada akhirnya, kita harus memasrahkan apapun yang kita minta kepadaNya. Perencanaan yang meleset, orang yang tidak tepat maupun sudah dijalani namun belum berhasil. Apakah itu tidak baik? Oo tentu saja sangat baik, karena Allah SWT yang tau segalanya, sedangkan kita tidak tau apapun. Jika ia berkata, “belum tepat, kamu belum siap, kamu belum pantas.” Yah sudah, tidak perlu disesali, hanya perlu dijalani. Penerimaan dengan penuh syukur serta lebih memaknai lagi hari-hari yang dijalani.

Sedih dan kecewa adalah manusiawi, namun tindakan saat rasa itu muncul yang bisa kita kendalikan. Sadari bahwa sudah sewajarnya lah manusia merasakan berbagai macam perasaan, tidak hanya bahagia, rindu, cinta, dsb namun Allah SWT juga menciptakan marah, kecewa, sedih, tidak berarti, dsb. Sepaket, tidak boleh dipilih. Saat rasa yang negative itu muncul bagaimana, biarkan, lalu hari demi hari healing dengan perasaan-perasaan positif, sesak di dada? Memang, selanjutnya ingat-ingat lagi paragraph ke 1, tanamkan mindset positif terus menerus, perlu usaha. Kita yang putuskan mau seperti apa perasaan kita.

Ada saatnya hari kita menjadi berat, bahkan terasa setiap hari pun berat. Hal-hal tidak berjalan seperti yang diharapkan. Di bombardir dari segala sisi mental kita. Namun, namun, ini hanya dunia, kehidupan dunia saja. Dunia memang seperti ini, agar kita tidak takut mati dan terlalu mencintai dunia. Besarkan syukur, plus sayangi diri sendiri yang sudah mau berjuang setiap harinya menjalani hal-hal baik meskipun berat. Jangan disalah-salahkan, beri nutrisi terbaik, beri treatment terbaik, kamu layak mendapatkan itu, you deserve it.

Setelah berusaha keras, setelah menahan semuanya, pasrahkan padaNya mengenai hasil. Kita sudah melaksanakan bagian kita biarkan sisanya Ia yang selesaikan. Betapa banyak doa yang sudah Ia kabulkan, Ia juga akan lakukan hal sama jika itu baik untukmu insyaAllah. Masih bingung mengawali dari mana? Doa, agar diberi petunjuk, agar didatangkan yang akan kita tuju, Dia Maha Kuasa, apapun yang ada di dunia ini dalam gemgamanNya. Kita yang kadang tidak yakin akan dikabulkan, dan Allah SWT sesuai prasangka hambaNya, maka bangun hubungan baik, bangun disaat yang lain masih terlelap tidur, mendekat kepadaNya disaat yang lain sedang menikmati kehidupan dunia dan mengejar-ngejar dunia.

Ambil sedikit lalu sisanya berikan untukNya, pusatkan cita-cita hanya untukNya, untuk beribadah kepadaNya, untuk kehidupan yang kekal, untuk akhirat kita. Kehidupan dunia hanya sendau gurau belaka, tetap sederhana, tetap merendah, tetap membumi. Yang kita sebut milik kita, sejatinya bukan milik kita, hanya diberi hak pakai, hak guna, jika Ia ingin mengambil, jangan berat untuk memberikan. Tetap jaga hati agar hati kita dilepaskan ikatannya terhadap hal-hal duniawi, berdoa agar hati selalu ditautkan kepada Allah SWT dan akhiratNya.

Aku, kamu, dia dan mereka. Semua manusia, semua ciptaanNya, semua milikNya. Jangan disakiti, jangan dikata-katai, jangan dihakimi, jangan dijudge, jangan disalah-salahkan. don’t blame. Ini bukan hanya tentang sikap kita terhadap yang lain, namun juga terhadap diri sendiri. Hargai semua orang, hargai semua keputusan, hargai semua watak dan sikap, hargai, hargai. Jangan dipandang remeh, jangan dipandang hina dan jangan dipandang rendah. Semua orang punya kebebasan untuk bersikap. Termasuk kamu, dirimu sendiri. Tetap santun, tetap rendah hati. Barakallah fiik, semoga Allah SWT senantiasa merahmatimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar