Selasa, 02 Agustus 2016

Cerpen: Rian and Nia


Hallo, kenalin namaku nia, aku tinggal di desa yang sejuk dengan banyak pepohonan rindang dan burung bernyanyi setiap pagi dan sore. Kehidupan didesaku masih sangat sederhana. Dengan sedikit teknologi yang kami milki, kami hidup dengan tanpa kebisingan. Masa kecil ku lalui dengan berbagai hal menyenangkan seperti mandi dikali, mencari ikan lalu memasaknya, berlarian di pematang sawah dan berterik sekencangnya tanpa ada orang terganggu yang kulakukan bersama sahabat kecilku. Ketika kami lelah, lalu kami beristirahat di gubuk tengah sawah yang anginnya sangat menyejukkan. sampai saat aku beranjak remaja, semua cerita berubah menjadi lebih berwarna karena cinta. Ini ceritaku.

Saat ini aku berumur 16 tahun dan sedang menjalani sekolah menengah atas kelas 1. Rasanya kali ini aku menemukan seseorang yang tidak tahu mengapa aku selalu memperjuangkannya, dan ingin memilikinya. Namanya rian. Begitu besar rasa cintaku hingga aku rela menunggu di tempat asing hanya untuk menemuinya dan sedih luar biasa dia tidak pernah datang. Latar belakang kami sungguh berbeda. Aku yang sangat aktif di sekolah dan dia yang hanya sesekali ikut organisasi. Sangat menarik kharismanya yang mencuri semua hatiku tanpa tersisa. Tak bisa sedikitpun beralih ke laki-laki lain, hanya dia dia dia dan diaa.

Hari-hari ku lalui dengan sangat bahagia ketika bisa memandang wajahnya. Bahkan melihat barang-barang kepunyaannya saja sudah senang sekali. Melihat senyumnya yang begitu menarik hingga tak bisa lepas dari melihatnya. Semua hal yang kulakukan tanpa sepengetahuaannya. Aku dengan sengaja mengatur sedemikian rupa agar dia mudah melakukan tugasnya, ketika kita dalam satu kepanitiaan yang sedang sibuk dengan mempersiapankan event sekolah. Seperti aku menempatkan dia ke tugas yang benar-benar dia bisa karena aku biasa mendapat jabatan tingi dalam kepanitiaan sekolah. Aku sering membantu memperlancar urusannnya, misal dengan pengurusan izin,dsb. Aku menemaninya saat masa-masa sulitnya ketika bermasalah dengan sekolah, maklum aku dekat dengan banyak guru dan karyawan sekolah. Saat aku bersamanya mengurusi pelanggaran-pelangarannya semua jadi tidak menegangkan karena fokus mereka terbagi dengan menanyai beberapa pertanyaan penting kepadaku. Dan setiap kali aku menemaninya, semua jadi beres dengan cepat karena aku sedikit ikut menjalaskan dan membelanya. Maklumlah, abg laki-laki yang melakukan pelanggaran seperti tidak ikut apel, datang terlambat, tidak diijinkan masuk kelas, dsb. Dan setelah mecapai point tertentu, dia harus membuat surat perjanjian dan meminta tanda tangan pihak sekolah yang isinya tidak akan melakukan pelanggaran lagi agar bisa mengikuti pelajaran dikelas. Dia tidak tahu bahwa perhatianku kedia karena aku cinta.

Saat masuk di semester 2 di kelas 2, aku memutuskan untuk tidak aktif dalam kegiatan organisasi sekolah. Banyak alasan yang membuat aku memutuskan itu salah satunya, ini saatnya aku memperjuangkan cinta. Aku fokus ke pelajaran sekolah dan dia. Aku sekarang berani menunjukan perhatian lebih ke dia seperti setiap hari aku mengirim pesan kedia. Dan dia jarang membalas pesanku. Sepertinya dia mulai tahu perasaanku. Sampai hari ulang tahunnya aku memberikan hadiah dan disertai surat panjang lebar yang menyatakan aku mencitainya. Aku mengirim pesan bahwa aku menunggunya dikafe biasa kita nongkrong bareng bersama teman-teman kami. Berjam-jam aku disitu untuk menunggunya. Tapi dia juga tidak pernah datang. Aku menunggunya di toko buku yang biasa kita beli buku tapi dia tak pernah datang, padahal aku sudah memberi tahunya aku akan menunggunya di situ. Dan dengan berbagai usaha aku menemuinya, tapi dia tidak mau melihatku lagi. Dan akhirnya pada suatu hari aku memutuskan jika dia tidak datang kali ini, maka aku tidak akan menganggunya lagi.. dan ternyata dia juga tidak pernah datang. Setelah sekian lama aku baru menyadari, bahwa dia tidak sedikitpun mencintaiku. Begitu sakit dan perih yang aku rasakan, begitu kejam caranya menyingkirkanku dan membuatku menyerah. Tapi apa? Tahukah pembaca sekalian. Aku masih saja menyimpan rasa cinta tulus itu sampai kita benar-benar berpisah karena lulus SMA. Dan sampai saat ini, aku terus berharap dia memandangku sedikit saja.

    Hai cinta, apa kabar hari ini? Apakah semua berjalan lancar?

Pertanyaan yang hanya ada dalam benakku. Mana berani aku muncul dihadapanmu dengan membawa perasaan yang tak pernah sama denganmu. Biar saja ku pendam perasaan ini hingga datang cintamu atau cinta yang lain. Just doing the daily life, and hope i can find love again. Bye bye, Have a great day!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar