Selasa, 30 Agustus 2016

Merdeka?





    Baru saja Indonesia merayakan hari kemerdekaan yang ke 71 pada 17 Agustus 2016. Walaupun negara kita sudah merdeka tapi bagaimana dengan rakyatnya? Tentu berbeda yang dirasakan setiap rakyat. Kemerdekaan bagiku adalah terbebas dari kekurangan ekonomi, keterbatasan memilih sesuatu, dan terjebak oleh keadaan.

    Di sekeliling kita masih banyak keluarga yang belum mandiri secara ekonomi, masih mengantungkan hidupnya pada hutang, gali lubang tutup lubang. Begitu seterusnya, karena pengeluaran mereka kurang dari pendapatan mereka. Menurutku mereka belum merdeka karena terjajah oleh kekurangan ekonomi, dan tentunya perlu dimerdekakan. Banyak kaum yang nyinyir terhadap mereka yang masih punya hutang karena mereka tidak melihat lebih dalam ke kehidupan mereka. Kaum miskin banyak berhutang dalam memenuhi kebutuhan pokok seperti pangan, pendidikan, kesehatan. Kebutuhan tersebut tidak dapat ditunda dalam pemenuhannya. Sementara mereka menjadi buruh pabrik atau bahkan hanya buruh musiman yang gajinya sedikit dan hanya cukup untuk makan, lalu hal lain seperti pendidikan, kesehatan didapat dari mana? Ya solusinya hanya berhutang, setiap awal bulan sudah hampir habis gajinya untuk mencicil hutang, lalu untuk makan dan yang lain bagaimana? Ya solusinya hanya berhutang lagi, dengan bunga besar, sehingga semakin mencekik mereka. Dalam pemikiran orang banyak, salah orang tersebut mengapa sampai terlilit hutang. Hello? Mereka tidak seberuntung kalian yang punya pendidikan tinggi dan punya keahlian yang dapat menghasilkan uang banyak atau bahkan kalian punya keluarga yang dapat memberimu segala hal. Tetapi mereka? Hanya bisa makan tanpa berhutang dan dapat berkumpul dengan keluarga saja sudah beruntung.

    Ada lagi golongan lain yang menurut aku belum merdeka, yaitu terjebak dalam keadaan yang sulit. Keadaan sulit tersebut membuat hidup mereka sesak, terhimpit, dan terbatas. Banyak bawahan yang takut sekali dengan atasan, seakan atasan itu yang menentukan hidup mereka. Sehingga apapun yang dikatakan atasannya menjadi doktrin untuk dia, yang parahnya harus dilakukan walaupun hal itu tidak sesuai dengan dirinya. Dia tidak bisa berontak karena ketakutann terhadap yang akan terjadi kedepannya. Ada lagi orang yang terjebak dalam keadaan yang diciptakan oleh dirinya sendiri. Sifat-sifat manusia yang membuat dia tidak merdeka, contohnya iri, pamer, sombong, tidak mau kalah, dsb. Hal tersebut membatasi dirinya sendiri untuk bahagia. Sejatinya kebahagiaan berpusat pada hati masing-masing, tetapi jika hatinya dikotori oleh hal-hal buruk, maka dia hanya bisa merasakan kebahagiaan yang semu atau bahkan tidak dapat merasakan kebahagiaan. Hidup mereka habis digunakan untuk memenuhi nafsu terhadap hal yang bersifat duniawi. Mereka perlu dimerdekakan agar bisa bahagia menjalani hidup yang hanya sekali di dunia ini.

    Mereka yang terbatas dalam memilih. Entah memilih barang-barang, entah memilih keputusan dalam hidupnya. Banyak sekali orang yang tidak punya pilihan dalam hidupnya. Misalnya masih ada orang miskin yang tak punya pilihan lain selain makan nasi dan garam, mereka tidak dapat memilih makan pakai apa hari ini, tetapi mereka hanya punya pilihan apakah hari ini makan atau tidak. Ada juga yang tidak bisa memilih keputusan dalam hidupnya karena keterbatasaan dalam dirinya, misal penyakit, kecacatan, dsb. Tidakkah sekali saja kamu pernah memikirkan keadaan mereka? Orang yang sakit parah hanya bisa berada di rumah sakit, dan tidak bisa kemanapun.

    Merdeka katamu? Tantangan dan cobaan masih menindas kita, INDONESIA. Kita masih harus melawan dan berjuang demi kehidupan yang lebih baik lagi. Lakukan yang terbaik dalam bidangmu dan bermanfaatlah bagi sesama. Jangan hanya mengeluh dan mengumpat tapi take action. Memberi lebih baik daripada menerima. Berikan kontribusi terbaikmu untuk INDONESIA tercinta. See u on the top!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar