Selasa, 17 Agustus 2021

Menjadi Diri Sendiri

Semakin dewasa, akan menemui banyak orang otomatis banyak karakter dan pemikiran. Dan kita gak perlu menyenangkan semua orang, karena hampir gak mungkin itu terjadi. Kita pernah merasakan, bahwa gak cocok aja sama seseorang, gak tau alasannya apa. Begitupun orang ke kita, bisa aja gak suka sama kita tanpa alasan. Sebaliknya, ada yang suka sama kita tanpa alasan, ya nyaman aja gitu, sepemikiran. Orang yang gak akan menyakiti kita dengan sengaja, berbuat buruk di kamusnya dengan segaja ke kita itu gak ada sama sekali.



Stop berpura-pura jadi yang terbaik, memenuhi ekspektasi semua orang, yang kita sebut sebagai people pleaser. Karena melelahkan sekali dan akan banyak hal yang ditutup-tutupi, tidak real. Sudahlah menjadi diri sendiri aja udah berat lo, apalagi harus menanggung perasaan bersalah karena tidak jujur. Biarlah orang lain menujukan sikapnya ke kita saat kita tidak bisa memenuhi keinginannya, jadi tau kan orang seperti apa dia. Jadi paham, harus bersikap seperti apa kedepan, apakah dimasukan ke circle terdekat atau keluarkan dia jauh-jauh.

People pleaser, bikin orang yang bener-bener care jadi ga nyaman. Dia tidak bisa menolak, selalu bilang iya, padahal hal tersebut gak wajar dilakukan. Dia gak tegas, gak bisa bedain prioritas, gak bisa menetapkan batasan toleransi. Cuma bisa ngerutu dalam hati, tangungjawabnya sendiri ditunda demi orang lain. Kalau dia orang terdekat kita, kita pasti kasihan, plus sebel, benci, dsb. So, jangan jadi orang yang seperti itu. Kalau dia care apapun keputusanmu, akan dihormati. Hal-hal kecil tidak akan merubahnya menjadi orang yang membenci kita. Akan memahami kita. Jadi, jelasin aja, berani bilang tidak.

Kita bukan milik semua orang. Jadi, prioritaskan orang terdekat saja. Mereka akan mengantikan kita dengan mudah, tapi untuk sahabat dan keluarga kalau kita gak ada, gak akan bisa digantikan. Jadi jangan ngorbanin orang-orang terdekat untuk memenuhi ekspektasi semua orang.

Semua orangpun akan pergi, hanya tersisa diri sendiri yang akan menemani. Gak boleh dikorbanin juga. Sama diri sendiri harus baik. Jika ia butuh istirahat, penuhi. Jika ia butuh sendiri, sementara menyendirilah. Jika ia butuh nutrisi, sediakan yang paling sehat menurutmu. Tidak apa-apa untuk merasakan sepi, sedih, marah, dan emosi negatif lainnya, karena artinya emosi positif juga bisa kita rasakan.

Kita tidak akan pernah tau apa yang dirasakan orang lain ke kita. Sedalam apa rasa yang ia punya untuk kita. Tapi, its okay. Gak semua hal kita harus pahami. Ada hal-hal yang kita cukup lepaskan saja, biar berjalan apa adanya. Untuk itu, gapapa kalau sometimes kamu ngecewain orang lain karena ketidakmampuanmu. Pun juga someday, orang lain bahkan orang yang sangat kita percaya akan mengecewakan kita juga. Wajar, agar kita paham bahwa hanya Allah SWT tempat kita bersandar dan bergantung bukan makhluk. Tidak ada manusia yang sempurna, selalu menyenangkanmu. Maka, punyailah toleransi dan pengertian agar tidak terlalu sakit saat itu terjadi.

Kita tidak harus bahagia sepanjang waktu. Ada masanya, merasa tertekan, kecewa, tidak dihargai, dsb. Karena kita ini masih di dunia, tempatnya berbagai macam ujian dan hukuman. Terima semua apaadanya. Kita tau bahwa tempat istirahat terbaik yang berisi hanya kebahagiaan dan kedamaian tempatnya di surga. Semoga kita semua yang baca ini dapat merasakan nikmat itu. Aamiin

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar