Minggu, 05 Maret 2017

Secuil Cerita Merasakan Fasilitas Negara

Dalam syukur yang mendalam atas segala nikmat yang Allah SWT berikan.

Tak dapat kutuliskan nikmat Allah SWT yang beitu besar untuk kita semua mahluknya.

Tulisan ini bukan untuk pamer, karena memang tidak ada satupun dari diri saya yang pantas untuk dipamerkan. Selama ini saya masih dibiayai orang tua saya dan negara.

Tidak pernah saya menyangka sebelumnya, saya sekarang hidup di ibukota Jakarta, kuliah di sekolah tinggi kedinasan yang lulus langsung pns, dengan segala tunjangan dan fasilitasnya. Sungguh saya ini tidak dapat hidup tanpa belas kasih dari Allah SWT melalui orang tua saya dan negara. Ini beneran lo gak lebay

Itulah sedikit pembuka, sekarang kita menuju intinya. Apa sih yang ingin saya ceritakan? Penasaran yaa. Padahal enggak :p

                Well, saya baru aja kembali ke kos Sabtu, 4 Maret 2017 dini hari dari provinsi Bangka Belitung untuk melaksanakan PKL 56 (Pratek kerja lapangan angkatan 56), yang masyarakat di desa Rukam lebih familiar kalau dibilang KKN. Kami angkatan 56 STIS, PKL selama 10 hari di setiap kabupaten di Provinsi Bangka Belitung. Walaupun itu hanya bagian dari PKL kita selama 1 tahun yaitu pengumpulan data. Sebelumnya ada perencanaan, methodologi, dsb, dan setelahnya masih ada pengolahan data, analisis, penyajian hasil.

                Kali ini, saya tidak akan bercerita tentang haru biru PKL saya, tapi saya akan bercerita tentang rasa bersyukur saya atas segala fasilitas yang diberikan negara untuk kami. Lanjut aja..

                Saya tidak menyangka dapat melihat kehidupan luar Jawa dengan fasilitas negara dan fasilitas orang tua saya. Alhamdulillah luar biasa memang. Di umur saya yang masih 17 tahun(ups, 21 tahun ding), saya sudah bisa menikmati fasilitas negara untuk pkl ini, yang biasa dinikmati kalau udah jadi Menteri, DPR, dsb, seperti study banding atau kunjungan kerja gitu. Meskipun levelnya beda sih, tentu fasilitasnya juga beda.

Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang
                Saya juga tidak pernah menyangka di usia saya yang 21 tahun ini adalah my first flight and my second flight. Alhamdulillah tubuh saya masih baik-baik saja tidak kagetan seperti mual, pusing, dsb. Walaupun telinga rasanya gimana gitu karena tekanan udara(atau apalah itu) yang kembali normal ketika makan atau nelan ludah wkwk. Ini biaya tiket pesawat juga dibiayai negara melalui kampus saya. Luar biasa kan terbang gratis. Hmm, berada diatas awan asik juga walaupun cuma 2 jam wkwk. Tapi berdebar jantungnya ketika take off dan landing. Wait wait, ini beda lo deg-deg an nya ketika ketemu si dia hehe

LPMP, Pangkal Pinang

                Setelah sampai di bandara Depati Amir, kami menuju ke penginapan di pangkal pinang di LPMP, walaupun cuma semalem. Akan tetapi, saya bersyukur sekali karena tempatnya nyaman, satu orang satu tempat tidur dengan 3 tempat tidur disetiap kamar, kamar mandi di dalam dan ada ACnya. Alhamdulillah gak semua orang bisa nginep disini.

Kantor Gubernur Provinsi Bangka Belitung

Hari berikutnya ke kantor gubernur untuk pembukaan, di aulanya. Setelah itu ke kantor bupati untuk penyambutan dan pembukaan juga. Tidak semua orang juga bisa masuk tempat ini. Makanya bersyukur banget.
Kantor Bupati Kabupaten Bangka

Setelah itu nginap di rumah sewa untuk menjalankan pkl. Ini juga dibiayai lo sama negara, dengan makan pagi dan malam. Sisanya orang tua saya yang berperan banyak, dari pakaian, makan siang, jajan, uang saku, bensin dan perlengkapan lainnya.

Oo, iya dari kampus ke bandara, dari bandara ke tempat itu-itu tadi juga disiapkan bus. Tinggal diem aja sambil mengikuti arahan udah sampai deh. Itu semua juga berkat kerja keras teman-temanku yang tiada henti mengurusi keperluan kita semua.. Jazakumullah

Alhamdulillah luar biasa bersyukur....




Mau tau cerita tentang PKL kali ini? stay tune terus ya di blog dan di fb saya.. insyaAllah saya akan ceritakan. Namun bukan untuk pamer agar dapat diambil sisi positive dan manfaatnya.



2 komentar: