Dalam syukur yang mendalam atas segala nikmat yang Allah SWT
berikan.
Tak dapat kutuliskan nikmat Allah SWT yang beitu besar untuk
kita semua mahluknya.
Tulisan ini bukan untuk pamer, karena memang tidak ada
satupun dari diri saya yang pantas untuk dipamerkan. Selama ini saya masih
dibiayai orang tua saya dan negara.
Tidak pernah saya menyangka sebelumnya, saya sekarang hidup
di ibukota Jakarta, kuliah di sekolah tinggi kedinasan yang lulus langsung pns,
dengan segala tunjangan dan fasilitasnya. Sungguh saya ini tidak dapat hidup
tanpa belas kasih dari Allah SWT melalui orang tua saya dan negara. Ini beneran
lo gak lebay
Itulah sedikit pembuka, sekarang kita menuju intinya. Apa sih
yang ingin saya ceritakan? Penasaran yaa. Padahal enggak :p
Well,
saya baru aja kembali ke kos Sabtu, 4 Maret 2017 dini hari dari provinsi Bangka
Belitung untuk melaksanakan PKL 56 (Pratek kerja lapangan angkatan 56), yang
masyarakat di desa Rukam lebih familiar kalau dibilang KKN. Kami angkatan 56
STIS, PKL selama 10 hari di setiap kabupaten di Provinsi Bangka Belitung.
Walaupun itu hanya bagian dari PKL kita selama 1 tahun yaitu pengumpulan data. Sebelumnya
ada perencanaan, methodologi, dsb, dan setelahnya masih ada pengolahan data,
analisis, penyajian hasil.
Kali ini,
saya tidak akan bercerita tentang haru biru PKL saya, tapi saya akan bercerita
tentang rasa bersyukur saya atas segala fasilitas yang diberikan negara untuk
kami. Lanjut aja..
Saya tidak menyangka dapat
melihat kehidupan luar Jawa dengan fasilitas negara dan fasilitas orang tua
saya. Alhamdulillah luar biasa memang. Di umur saya yang masih 17 tahun(ups, 21
tahun ding), saya sudah bisa menikmati fasilitas negara untuk pkl ini, yang biasa
dinikmati kalau udah jadi Menteri, DPR, dsb, seperti study banding atau
kunjungan kerja gitu. Meskipun levelnya beda sih, tentu fasilitasnya juga beda.
|
Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang |
Saya
juga tidak pernah menyangka di usia saya yang 21 tahun ini adalah my first
flight and my second flight. Alhamdulillah tubuh saya masih baik-baik saja
tidak kagetan seperti mual, pusing, dsb. Walaupun telinga rasanya gimana gitu
karena tekanan udara(atau apalah itu) yang kembali normal ketika makan atau
nelan ludah wkwk. Ini biaya tiket pesawat juga dibiayai negara melalui kampus
saya. Luar biasa kan terbang gratis. Hmm, berada diatas awan asik juga walaupun
cuma 2 jam wkwk. Tapi berdebar jantungnya ketika take off dan landing. Wait
wait, ini beda lo deg-deg an nya ketika ketemu si dia hehe
|
LPMP, Pangkal Pinang |
Setelah
sampai di bandara Depati Amir, kami menuju ke penginapan di pangkal pinang di
LPMP, walaupun cuma semalem. Akan tetapi, saya bersyukur sekali karena
tempatnya nyaman, satu orang satu tempat tidur dengan 3 tempat tidur disetiap
kamar, kamar mandi di dalam dan ada ACnya. Alhamdulillah gak semua orang bisa
nginep disini.
|
Kantor Gubernur Provinsi Bangka Belitung |
Hari berikutnya ke kantor gubernur
untuk pembukaan, di aulanya. Setelah itu ke kantor bupati untuk penyambutan dan
pembukaan juga. Tidak semua orang juga bisa masuk tempat ini. Makanya bersyukur
banget.
|
Kantor Bupati Kabupaten Bangka |
Setelah itu nginap di rumah sewa
untuk menjalankan pkl. Ini juga dibiayai lo sama negara, dengan makan pagi dan
malam. Sisanya orang tua saya yang berperan banyak, dari pakaian, makan siang,
jajan, uang saku, bensin dan perlengkapan lainnya.
Oo, iya dari kampus ke bandara,
dari bandara ke tempat itu-itu tadi juga disiapkan bus. Tinggal diem aja sambil
mengikuti arahan udah sampai deh. Itu semua juga berkat kerja keras
teman-temanku yang tiada henti mengurusi keperluan kita semua.. Jazakumullah
Alhamdulillah luar biasa
bersyukur....
Mau tau cerita tentang PKL kali ini? stay tune terus ya di
blog dan di fb saya.. insyaAllah saya akan ceritakan. Namun bukan untuk pamer
agar dapat diambil sisi positive dan manfaatnya.