Minggu, 22 Januari 2017

Hindari 5 Hal Sepele ini yang Bisa Mengakibatkan Kecanduan


            Dalam menjalani aktivitas yang ada di dunia ini, kadang ada yang penting, bermanfaat, baik, tapi ada juga yang sifatnya merusak(merusak diri, merusak akhirat, merusak hubungan dengan manusia lain, dsb). Kita terkadang menjadikan suatu kegiatan tersebut rutinitas sehari-hari yang justru tanpa kita sadari itu karena kecanduan.

            Kecanduan akan sesuatu yang jelek dan tidak ada manfaatnya merupakan masalah dalam kehidupan kita. Kencanduan tersebut ternyata juga berdampak buruk bagi diri sendiri dan juga bagi lingkungan. Beberapa penelitian menyebuatkan bahwa kecanduan juga merusak otak kita. Kita selalu ingin mempunyai hidup yang sesuai dengan tujuan. Tanpa kita sadari terkadang sesuatu itu sudah menjadikan kita candu.

1.      1. Kecanduan bermain games

abutechnonesia.blogspot.com


Memang sepele, games dapat menghilangkan kejenuhan dan kebosanan saat menunggu  dsb. Pernah saya mengikuti talkshow di kampus yang salah satu pembicaranya adalah Kak Ewa(Mantan Ketua Forum Mahasiswa Kedinasan Indonesia), beliau menyarankan jika sedang bosan dengan aktivitas rutin yang bersifat kebaikan, jangan main games karena itu bersifat candu. Beliau sangat aktif dalam berorganisasi dan mengutamakan orang lain menghindari hal-hal yang bersifat candu. Kita mulai berfikir dari paparan beliau, terus kenapa kalau kecanduan main games? Jawabannya pasti simple, itu dapat menganggu aktivitas yang seharusnya buat hal yang lebih bermanfaat jadi terbuang sia-sia dengan bermain games
.
Tidak hanya itu beberapa penelitian juga menunjukan, jika bermain games dapat merubah struktur otak, seperti hyperconnectivity(berhubungan lebih) antara jaringan otak dapat membantu berfikir lebih efisien, tetapi ada juga hubungan kuat antara dorsalateral prefrontal cortex dan temporoporietal juction diduga membatasi kontrol implus seseorang dan dapat ditemukan pada pasien dengan down sindrome, skizofrenia dan autisme. (liputan6.com/tekno/read/2401495/begini-kondisi-otak-remaja-yang-kecanduan-game-internet)

2.      2. Kecanduan nonton televisi

timlo.net


Televisi hampir dipunyai semua warga Indonesia dan sebagian besar dari mereka merasa ada yang kurang jika tidak menonton tv. Hal tersebut menunjukan bahwa orang tersebut sudah kecanduan nonton televisi. Menoton televisi tidak selamanya buruk, ada acara televisi yang memang mengedukasi seperti berita, talkshow dengan pembicara hebat, dsb. Namun acara yang bemutu bagus itu sedikit jika dibandingkan dengan sinetron, acara gosip, hedonisme, dsb.

Pelajar yang seharusnya tugasnya belajar malah waktunya dihabiskan untuk menonton tv, orang tua yang seharusnya memperhatikan anaknya dan menambah pengetahuan dengan membaca buku misal, jadi menonton tv dan malah membiarkan anaknya ikut menonton, tidak disuruh belajar. Dan hal-hal lain yang dapat merugikan. Dari halosehat.com/gaya-hidup/kebiasaan-buruk/bahaya-kecanduan-televisi menjelaskan bahwa terdapat 9 bahaya kecanduan nonton tv, contohnya malas, memperburuk mood, menggangu kesehatan, membuat tingkat fokus otak berkurang, dsb.

3.    3.  Kecanduan nonton drama korea

satujam.com

Bagi remaja-remaja wanita dan ada juga laki-laki yang juga sangat suka menonton drama korea ini. Drama korea paling sedikit 16 episode per episodenya 1 jam. Ada juga yang 24 episode,dsb. Bayangkan waktumu terbuang 16 jam untuk satu judul drama, yang itu bisa digunain untuk istirahat, bersih-bersih kos, ngobrol dengan keluarga, dsb terbuang sia-sia dengan tontonan yang terkadang malah membuat baper dan galau.

Artis drama korea yang gagah, ganteng, cantik, dan sangat menarik menjadi obsesi penontonnya. Cerita dalam drama kadang banyak yang sangat sempurna, romantis luar biasa, hidup mewah, dsb. Hal tersebut membuat penontonnya seakan tidak puas dengan kehidupan nyatanya merasa kecewa.

7 efek negatif terlalu banyak menonton drama korea: menghalalkan muniman keras dan mabuk-mabukan,perzinahan dianggap biasa, kecanduan menonton terus, melupakan identias budaya sendiri, meninggalkan aktivitas nyata, rela begadang, larut dalam cerita yang mengaduk emosi. (www.satujam.com/efek-negatif-nonton-drama-korea/)

4.      4. Mendengarkan Musik

clouid.blogspot.com

Dalam agama islam terdapat berbagai pandangan dari para ulama mengenai keharaman musik ini. Ada yang memperbolehkan asal tidak merusak keimanan, ada yang sangat melarang mendengarkan musik. Dari kajian Dr. Ucu Karnati, beliau menjelaskan bahwa jika kita lebih tenang saat mendengarkan musik daripada membaca/mendengarkan bacaan al Quran, dihati dan ditubuh kita jadi penuh dengan apa? Penuh dengan hal-hal yang bersifat duniawi dan juga terdapat setan(berbagai macam keburukan) di dalam aliran darah kita. Juga bagaimana kondisi iman kita? Mungkin sedang futur. Paling tidak jika musik diputarkan kita berusaha mengingkari dalam hati, tidak malah menikmati dan membenarkan. Memang sangat sulit jika kita sudah terbiasa mendengarkan musik ini untuk melepasnya jika bukan semata-mata karena Allah SWT. Sedikit demi sedikit gantikan musik dengan tilawah dan mendengarkan murotal Al Quran.


Dari Abu Malik Al Asy’ari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيَشْرَبَنَّ نَاسٌ مِنْ أُمَّتِى الْخَمْرَ يُسَمُّونَهَا بِغَيْرِ اسْمِهَا يُعْزَفُ عَلَى رُءُوسِهِمْ بِالْمَعَازِفِ وَالْمُغَنِّيَاتِ يَخْسِفُ اللَّهُ بِهِمُ الأَرْضَ وَيَجْعَلُ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ
Sungguh, akan ada orang-orang dari umatku yang meminum khamr, mereka menamakannya dengan selain namanya. Mereka dihibur dengan musik dan alunan suara biduanita. Allah akan membenamkan mereka ke dalam bumi dan Dia akan mengubah bentuk mereka menjadi kera dan babi.[9]

Empat Ulama Madzhab Mencela Nyanyian
1.      Imam Abu Hanifah. Beliau membenci nyanyian dan menganggap mendengarnya sebagai suatu perbuatan dosa.[13]
2.      Imam Malik bin Anas. Beliau berkata, “Barangsiapa membeli budak lalu ternyata budak tersebut adalah seorang biduanita (penyanyi), maka hendaklah dia kembalikan budak tadi karena terdapat ‘aib.”[14]
3.      Imam Asy Syafi’i. Beliau berkata, “Nyanyian adalah suatu hal yang sia-sia yang tidak kusukai karena nyanyian itu adalah seperti kebatilan. Siapa saja yang sudah kecanduan mendengarkan nyanyian, maka persaksiannya tertolak.[15]
4.      Imam Ahmad bin Hambal. Beliau berkata, “Nyanyian itu menumbuhkan kemunafikan dalam hati dan aku pun tidak menyukainya.[16]

5. Kecanduan menonton video porno

Empinghitam.blogspot.com

Ini jelas dilarang dalam agama Islam dan menimbulkan kecanduan sehingga dapat merusak otak, iman, dan dapat menjerumuskan ke dalam dosa besar lainnya. Satu hal ini benar-benar harus ditinggalkan, termasuk juga menonton drama korea/film yang ada adegan tidak senonoh. Berikut dilansir dari http://akudansekitar.blogspot.co.id/2009/09/dampak-negatif-menonton-film-porno-bagi.html berikut salah satu bahayanya dan disitu banyak juga dampak negativenya:

Dalam seminar mengenai dampak pornografi terhadap kerusakan otak di Jakarta, ahli bedah syaraf dari Rumah Sakit San Antonio, Amerika Serikat, Donald L. Hilton Jr, MD mengatakan bahwa adiksi (kecanduan) mengakibatkan otak bagian tengah depan yang disebut Ventral Tegmental Area (VTA) secara fisik mengecil.

“Pornografi menimbulkan perubahan konstan pada neorotransmiter dan melemahkan fungsi kontrol. Ini yang membuat orang-orang yang sudah kecanduan tidak bisa lagi mengontrol perilakunya,” kata Hilton serta menambahkan adiksi pornografi juga menimbulkan gangguan memori. Kondisi itu, tidak terjadi secara cepat dalam waktu singkat namun melalui beberapa tahap yakni kecanduan yang ditandai dengan tindakan impulsif, ekskalasi kecanduan, desensitisasi dan akhirnya penurunan perilaku.

“Dan kerusakan otak akibat kecanduan pornografi adalah yang paling berat, lebih berat dari kecanduan kokain,”



Kegiatan yang menimbukan kecanduan sebenarnya masih banyak seperti bermain gadget, memakai obat terlarang, meminum minuman keras, merokok dsb. Akan tetapi, penulis hanya menyampaikan hal diatas. Mohon maaf jika ada sesuatu yang salah. Semua kembali pada diri masing-masing. Apapun jika dilakukan secara berlebihan tidak baik. Apapun pilihan dan usaha kita, semoga kita dapat mempertangungjawabkan semuanya di akhirat kelak. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar