Jumat, 20 Januari 2017

5 Pelajaran Tentang Cinta dari Novel “Teka-Teki Rasa” Ahimsa Azaleav


Novel yang cetakan pertamanya September 2016  ini  bercerita tentang remaja, tentunya topik yang paling menarik, CINTA. Tokoh didalamnya ada banyak, seperti Hasna, Hafiz, Yoga, Gio. Ceritanya anak muda banget dan dialami sebagian besar anak muda “baik-baik”. Cerita dalam novel ini cukup ringan dan seperti berkaitan dnegan kehidupan sehari-hari. Membacanya pun tidak perlu mikir banyak jadi kalau saya kurang dari 4 jam saja selesai baca karena halamannya hanya 212.

Tokoh utama dalam novel ini Hasna dan Hafiz. Hasna punya sahabat namanya Rani. Bercerita dari masa SMA hingga kerja. Hasna bersekolah di STAN, saya simpulkan dari ceritanya, yaitu perguruan tinggi kedinasan, pajak, ditempatkan setelah kerja, di Jakarta. Sebenarnya salah sih STAN itu adanya di Bintaro which is bukan Jakarta. But it is okay lah yaa hehe.. Sedangkan hafiz kuliah di kedokteran negri di Jogja, kalau ku tebak sih di UGM.

Hmm, dibawah ini ada amanat yang dapat diambil dari novel ini. Overall, novel ini recommended banget dibaca, didalamnya banyak cerita-cerita unik. Maaf kepada kak Ahimsa jika spoiler ceritanya. Saya hanya berniat membagikan manfaat dari apa yang saya baca kepada teman-teman. Jika berniat membeli novelnya Stop baca sampai sini saja, nanti kurang penasaran dengan cerita akhirnya.

Well, langsung aja ke tema. Jadi amanat dari novel ini adalah......

Ikuti semua aturan agama

Hasna dan Rani mengenakan jilbab sejak mulai awal masuk kuliah, mereka mantap berhijrah bersama-sama. Mereka juga meninggalkan orang yang di suka(tidak chatingan, tidak pacaran) walaupun mereka punya orang yang disukai dan menyukai mereka juga. Rani mantap menjalankan proses taaruf dalam islam, begitupun juga Hasna.

Jodoh tidak akan kemana, yakinlah jodohmu ada

Setelah jatuh bangun Hasna meikhlaskan Hafiz dan juga sempat taaruf dengan orang lain, tapi akhirnya Hasna dan Hafiz menikah. Hasna sudah bekerja di luar jawa, Hafiz juga sudah selesai pengabdian menjadi calon dokter, mereka tidak disangka bertemu di suatu tempat, dan dari situ mereka menjalani proses menuju pernikahan dalam islam. Mereka lost kontak sejak lulus SMA hingga dipertemukan lagi dengan cara Allah yang indah.

Kejarlah cita-citamu dan fokuslah, jika saatnya tiba kamu akan menemukan cinta sejati juga

Hafiz yang pintarnya luar biasa selalu cumlaude IP nya. Dia adalah sosok pekerja keras dan tidak pantnag menyerah. Menjalani pendidikan kedokteran memang berat, dan dia berhasil melewati setiap tahap, mulai dari kuliah, praktikum, koas, dan pengabdian. Hafiz sebenarnya adalah orang kaya yang orang tuanya punya usaha, dan sebetulnya bisa saja hafiz melanjutkan usaha orang tuanya tersebut. Namun, hafiz tetap berjuang sendiri. Saat dia merintis usahapun tidak minta modal dari orang tuanya. Hasna juga keren berhasil menjalani kuliah di kedinasan dan menjadi PNS yang baik buktinya dia dipromosikan naik jabatan tidak lama setelah penempatanya, artinya dia mempunyai integritas dan loyaltas yang tinggi terhadap institusi.

Iklaskanlah dia, jika jodoh pasti akan disatukan Allah

Seperti Rani mengikhlaskan cinta masa SMA, juga Hasna dan Hafiz sama-sama mengiklaskan, mereka akhirnya dipertemukan lagi. Rani yang bertemu dengan orang lain yang berbeda dengan cinta masa SMA, nyatanya mereka tetap saling mencintai dalam pernikahan. Hafiz yang merelakan Hasna untuk bertaaruf dengan yang lain karena dia belum siap dan takut membuat dosa dengan memberi harapan dan menyuruh menunggu. Hasna juga mengikhlaskan Hafiz dengan bukti dia rela menjalani taaruf dengan anak temen ibunya. Yang mereka cari hanya ridhonya. Hasna akhirnya menikah dengan hafiz.

Wanita menanyakan perasaan duluan gakpapa lo!

Seperti khadijah menanyakan Rasul melalui utusannya apakah mau menikah dengannya, Hasna pun begitu, dia menyuruh Rani untuk bertanya kepada Hafiz apakah mau menikah dengannya. Hafiz saat itu belum siap dan bilang bahwa dia menikhlaskan Hasna jika mau berproses dengan laki-laki lain. Walaupun di tolak Hasna tetap tegar dan tidak pernah menyalahkan keadaan.

            Okay, sekian dulu amanat dari novel kali ini.. Tunggu pelajaran pelajaran lain dari apa yang saya baca... Happy reading and growing!


Supported by: My best friend from 8 years ago and still counting, Mas Taufiq. Thanks for this good novel!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar