Dalam menjalani aktivitas yang ada di dunia ini, kadang
ada yang penting, bermanfaat, baik, tapi ada juga yang sifatnya merusak(merusak
diri, merusak akhirat, merusak hubungan dengan manusia lain, dsb). Kita
terkadang menjadikan suatu kegiatan tersebut rutinitas sehari-hari yang justru
tanpa kita sadari itu karena kecanduan.
Kecanduan akan sesuatu yang jelek dan tidak ada
manfaatnya merupakan masalah dalam kehidupan kita. Kencanduan tersebut ternyata
juga berdampak buruk bagi diri sendiri dan juga bagi lingkungan. Beberapa
penelitian menyebuatkan bahwa kecanduan juga merusak otak kita. Kita selalu
ingin mempunyai hidup yang sesuai dengan tujuan. Tanpa kita sadari terkadang
sesuatu itu sudah menjadikan kita candu.
1. 1. Kecanduan bermain games
|
abutechnonesia.blogspot.com |
Memang
sepele, games dapat menghilangkan kejenuhan dan kebosanan saat menunggu dsb. Pernah saya mengikuti talkshow di kampus
yang salah satu pembicaranya adalah Kak Ewa(Mantan Ketua Forum Mahasiswa
Kedinasan Indonesia), beliau menyarankan jika sedang bosan dengan aktivitas
rutin yang bersifat kebaikan, jangan main games karena itu bersifat candu.
Beliau sangat aktif dalam berorganisasi dan mengutamakan orang lain menghindari
hal-hal yang bersifat candu. Kita mulai berfikir dari paparan beliau, terus
kenapa kalau kecanduan main games? Jawabannya pasti simple, itu dapat menganggu
aktivitas yang seharusnya buat hal yang lebih bermanfaat jadi terbuang sia-sia
dengan bermain games
.
Tidak
hanya itu beberapa penelitian juga menunjukan, jika bermain games dapat merubah
struktur otak, seperti hyperconnectivity(berhubungan lebih) antara jaringan
otak dapat membantu berfikir lebih efisien, tetapi ada juga hubungan kuat
antara dorsalateral prefrontal cortex dan temporoporietal juction diduga membatasi kontrol implus seseorang dan dapat ditemukan
pada pasien dengan down sindrome, skizofrenia dan autisme. (liputan6.com/tekno/read/2401495/begini-kondisi-otak-remaja-yang-kecanduan-game-internet)
2. 2. Kecanduan nonton televisi
|
timlo.net |
Televisi
hampir dipunyai semua warga Indonesia dan sebagian besar dari mereka merasa ada
yang kurang jika tidak menonton tv. Hal tersebut menunjukan bahwa orang
tersebut sudah kecanduan nonton televisi. Menoton televisi tidak selamanya
buruk, ada acara televisi yang memang mengedukasi seperti berita, talkshow
dengan pembicara hebat, dsb. Namun acara yang bemutu bagus itu sedikit jika
dibandingkan dengan sinetron, acara gosip, hedonisme, dsb.
Pelajar
yang seharusnya tugasnya belajar malah waktunya dihabiskan untuk menonton tv,
orang tua yang seharusnya memperhatikan anaknya dan menambah pengetahuan dengan
membaca buku misal, jadi menonton tv dan malah membiarkan anaknya ikut
menonton, tidak disuruh belajar. Dan hal-hal lain yang dapat merugikan. Dari halosehat.com/gaya-hidup/kebiasaan-buruk/bahaya-kecanduan-televisi menjelaskan
bahwa terdapat 9 bahaya kecanduan nonton tv, contohnya malas, memperburuk mood,
menggangu kesehatan, membuat tingkat fokus otak berkurang, dsb.
3. 3. Kecanduan nonton drama korea
|
satujam.com |
Bagi
remaja-remaja wanita dan ada juga laki-laki yang juga sangat suka menonton
drama korea ini. Drama korea paling sedikit 16 episode per episodenya 1 jam.
Ada juga yang 24 episode,dsb. Bayangkan waktumu terbuang 16 jam untuk satu
judul drama, yang itu bisa digunain untuk istirahat, bersih-bersih kos, ngobrol
dengan keluarga, dsb terbuang sia-sia dengan tontonan yang terkadang malah
membuat baper dan galau.
Artis
drama korea yang gagah, ganteng, cantik, dan sangat menarik menjadi obsesi
penontonnya. Cerita dalam drama kadang banyak yang sangat sempurna, romantis
luar biasa, hidup mewah, dsb. Hal tersebut membuat penontonnya seakan tidak
puas dengan kehidupan nyatanya merasa kecewa.
7
efek negatif terlalu banyak menonton drama korea: menghalalkan muniman keras
dan mabuk-mabukan,perzinahan dianggap biasa, kecanduan menonton terus,
melupakan identias budaya sendiri, meninggalkan aktivitas nyata, rela begadang,
larut dalam cerita yang mengaduk emosi. (www.satujam.com/efek-negatif-nonton-drama-korea/)
4. 4. Mendengarkan Musik
|
clouid.blogspot.com |
Dalam
agama islam terdapat berbagai pandangan dari para ulama mengenai keharaman
musik ini. Ada yang memperbolehkan asal tidak merusak keimanan, ada yang sangat
melarang mendengarkan musik. Dari kajian Dr. Ucu Karnati, beliau menjelaskan
bahwa jika kita lebih tenang saat mendengarkan musik daripada
membaca/mendengarkan bacaan al Quran, dihati dan ditubuh kita jadi penuh dengan
apa? Penuh dengan hal-hal yang bersifat duniawi dan juga terdapat setan(berbagai
macam keburukan) di dalam aliran darah kita. Juga bagaimana kondisi iman kita?
Mungkin sedang futur. Paling tidak jika musik diputarkan kita berusaha
mengingkari dalam hati, tidak malah menikmati dan membenarkan. Memang sangat
sulit jika kita sudah terbiasa mendengarkan musik ini untuk melepasnya jika
bukan semata-mata karena Allah SWT. Sedikit demi sedikit gantikan musik dengan
tilawah dan mendengarkan murotal Al Quran.
Dari Abu Malik Al Asy’ari,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيَشْرَبَنَّ نَاسٌ مِنْ
أُمَّتِى الْخَمْرَ يُسَمُّونَهَا بِغَيْرِ اسْمِهَا يُعْزَفُ عَلَى رُءُوسِهِمْ
بِالْمَعَازِفِ وَالْمُغَنِّيَاتِ يَخْسِفُ اللَّهُ بِهِمُ الأَرْضَ وَيَجْعَلُ
مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ
“
Sungguh,
akan ada orang-orang dari umatku yang meminum khamr, mereka menamakannya dengan
selain namanya. Mereka dihibur dengan musik dan alunan suara biduanita. Allah
akan membenamkan mereka ke dalam bumi dan Dia akan mengubah bentuk mereka
menjadi kera dan babi.”
[9]
Empat Ulama Madzhab Mencela
Nyanyian
1. Imam Abu Hanifah. Beliau membenci nyanyian dan menganggap
mendengarnya sebagai suatu perbuatan dosa.[13]
2. Imam Malik bin Anas.
Beliau berkata, “Barangsiapa
membeli budak lalu ternyata budak tersebut adalah seorang biduanita (penyanyi),
maka hendaklah dia kembalikan budak tadi karena terdapat ‘aib.”[14]
3. Imam Asy Syafi’i. Beliau berkata, “Nyanyian adalah suatu hal yang sia-sia yang
tidak kusukai karena nyanyian itu adalah seperti kebatilan. Siapa saja yang sudah kecanduan mendengarkan nyanyian, maka
persaksiannya tertolak.”[15]
4. Imam Ahmad bin Hambal. Beliau berkata, “Nyanyian itu menumbuhkan kemunafikan dalam
hati dan aku pun tidak menyukainya.”[16]
5.
Kecanduan menonton video porno
|
Empinghitam.blogspot.com |
Ini
jelas dilarang dalam agama Islam dan menimbulkan kecanduan sehingga dapat
merusak otak, iman, dan dapat menjerumuskan ke dalam dosa besar lainnya. Satu
hal ini benar-benar harus ditinggalkan, termasuk juga menonton drama korea/film
yang ada adegan tidak senonoh. Berikut dilansir dari http://akudansekitar.blogspot.co.id/2009/09/dampak-negatif-menonton-film-porno-bagi.html
berikut salah satu bahayanya dan disitu banyak juga dampak negativenya:
Dalam seminar mengenai
dampak pornografi terhadap kerusakan otak di Jakarta, ahli bedah syaraf dari
Rumah Sakit San Antonio, Amerika Serikat, Donald L. Hilton Jr, MD mengatakan
bahwa adiksi (kecanduan) mengakibatkan otak bagian tengah depan yang disebut
Ventral Tegmental Area (VTA) secara fisik mengecil.
“Pornografi
menimbulkan perubahan konstan pada neorotransmiter dan melemahkan fungsi
kontrol. Ini yang membuat orang-orang yang sudah kecanduan tidak bisa lagi
mengontrol perilakunya,” kata Hilton serta menambahkan adiksi pornografi juga
menimbulkan gangguan memori. Kondisi itu, tidak terjadi secara cepat dalam
waktu singkat namun melalui beberapa tahap yakni kecanduan yang ditandai dengan
tindakan impulsif, ekskalasi kecanduan, desensitisasi dan akhirnya penurunan
perilaku.
“Dan kerusakan otak akibat kecanduan pornografi adalah yang paling berat, lebih
berat dari kecanduan kokain,”
Kegiatan yang
menimbukan kecanduan sebenarnya masih banyak seperti bermain gadget, memakai
obat terlarang, meminum minuman keras, merokok dsb. Akan tetapi, penulis hanya
menyampaikan hal diatas. Mohon maaf jika ada sesuatu yang salah. Semua kembali
pada diri masing-masing. Apapun jika dilakukan secara berlebihan tidak baik.
Apapun pilihan dan usaha kita, semoga kita dapat mempertangungjawabkan semuanya
di akhirat kelak. Semoga bermanfaat.