Kamis, 03 Januari 2019

Story About Us #5 : I am a Lucky Wife

Episode sebelumnya Story About Us #4 : new life
Full episode Story About Us

Sudah 3 bulan sejak hari pernikahan kami, aku menemani Alvin di Los Angeles. Satu bulan pertama hari terberatku, apalagi seminggu pertama, sering aku nangis. Hidup berpuluh ribuan kilometer dari keluarga yang aku sangat sayangi. Aku selalu bersembunyi saat menangis, karena malu dan takut Alvin sedih. Suatu sore tiba-tiba aku kangen sekali dengan Ibu, Ayah serta murid-murid TK ku, tak bisa terbendung air mata mengucur deras. Alvin tiba-tiba pulang dari ngegym di lantai bawah apartement. Dia menemukanku menangis sendirian, dan dengan romantisnya dia berhasil membuatku nyaman dan tertidur. Padahal aku malu dan gak enak sekali dengannya.

so comfortable, illustration by puuung

Aku belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, budaya dan tentunya Alvin. Menghafal rute ke supermarket terdekat, belajar menggunakan transportasi umum, belajar cara interaksi sosial. Di negara yang bukan mayoritas muslim, aku jadi harus rajin-rajin masak. Belajar menu-menu baru yang simple dan sehat. Setelah sebulan belajar, akhirnya aku memutuskan bekerja sembari aku mengelola blog dan social mediaku. Semenjak aku pindah ke Los Angeles dan menikah, semakin banyak followersku, jadi semakin luas jangkauan dakwahku. Akan tetapi, aku juga takut, jika aku ini tidak amanah, membagikan hal-hal yang tidak bermanfaat. Aku juga mulai merasa bersalah jika sehari saja aku tidak membuat content bermanfaat di social mediaku.


bikin content bareng Alvin, illustration by puuung

Sesuai rencana aku sudah mengajar kindergarten bergantian dengan Mom Lisa, 3 hari dalam seminggu, jadwalku hari senin dan selasa, dihari Jumat kami berdua berangkat karena hari makan bersama dan sesuai jadwal yang telah ditentukan yaitu membawa anak-anak keluar, seperti ke taman, museum, dsb. Setelah pulang dari mengajar anak-anak, biasanya aku mampir ke farmer market atau ke supermarket belanja sayur, buah, dan bahan makanan lainnya. Sampai rumah, membereskan rumah, menyiapkan makan, dan pekerjaan rumah lainnya.

Belanja di Supermarket, illustration by puuung


Kami bekerja sama dalam mengurus rumah. Alvin tidak sungkan mencuci piring, menyapu lantai, bahkan menyetlika. Alvin itu paket lengkap, partner aku dalam segala hal, aku bisa diskusi apa aja sama dia, politik, agama dan semua topik. Kami merupakan pencerita dan pendengar yang baik, meskipun kadang tidak sepakat dan mempunyai pandangan yang berbeda, namun masih bisa ditoleransi dan kami tidak saling mengalahkan. For your information, setelah kami menikah kami membuat blog dan social media bersama, selain punya pribadi kami masing-masing. Awalnya dia gak suka nulis, tapi karena aku paksa dan doktrin memberi pengertian setiap hari, bahwa itu amal jariyah dan semua sisi positifnya, akhirnya dia mulai belajar sedikit demi sedikit.

he has prepared a drink for me, illustration by puung

Alvin selalu bersikap baik kepadaku, dia bahkan gak pernah mengeluarkan nada tinggi walaupun terkadang aku sangat menyebalkan dan malas hehe.. Namun aku mulai menghafalkan sikap-sikapnya, jika dia kurang nyaman dan “sedikit jengkel” kepadaku, dia diam atau ngajak bicara sambil jalan-jalan atau ke kafe. Dia selalu mengkomunikasikan apa yang harus diperbaiki diantara kami. Setiap pergi kemana gitu, walaupun urusan kantor, dia selalu memberi kabar kepadaku. Itu yang membuat aku juga melakukan hal yang sama, mau pergi ke mini market aja dia bilang, pun aku jadi mengikuti kebiasaannya.
jalan-jalan sambil mendiskusikan sikap nyebelinku, illustration by puuung

Sudah 3 bulan aku menjadi istri Alvin. Hal-hal baru aku belajar dari dia. Alvin itu suami, guru, temen kencan, pacar, pembaca setia blog, dan banyak lagi. Aku bersyukur punya suami Alvin yang sangat sholeh, di negara sebebas ini, dia selalu mengamalkan islam dengan baik. Dia tidak mau berkhalwat dengan wanita. Selalu menundukkan pandangan terhadap wanita-wanita lain, and you know disini bulenya sangat cantik. Yang bikin aku kagum sampai melted ya saat diceritain temen kantornya bahwa dia gak mau selift hanya bedua dengan wanita :”Sesepele itu aja dia menjaga diri. Aku harus belajar banyak darinya yang sebenarnya pendiam ini, namun Alvin trying so hard untuk selalu berkomunikasi. Dan dia sukses! Aaah, I am a lucky wife 


Disclaimer: Rere pakai jilbab ya pas keluar apartement. Sumber gambar illustrasi puuung: www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar