Episode sebelumnya Story About Us #4 : new life
Full episode Story About Us
Sudah 3 bulan sejak hari pernikahan kami, aku menemani Alvin di Los Angeles. Satu bulan pertama hari terberatku, apalagi seminggu pertama, sering aku nangis. Hidup berpuluh ribuan kilometer dari keluarga yang aku sangat sayangi. Aku selalu bersembunyi saat menangis, karena malu dan takut Alvin sedih. Suatu sore tiba-tiba aku kangen sekali dengan Ibu, Ayah serta murid-murid TK ku, tak bisa terbendung air mata mengucur deras. Alvin tiba-tiba pulang dari ngegym di lantai bawah apartement. Dia menemukanku menangis sendirian, dan dengan romantisnya dia berhasil membuatku nyaman dan tertidur. Padahal aku malu dan gak enak sekali dengannya.
Full episode Story About Us
Sudah 3 bulan sejak hari pernikahan kami, aku menemani Alvin di Los Angeles. Satu bulan pertama hari terberatku, apalagi seminggu pertama, sering aku nangis. Hidup berpuluh ribuan kilometer dari keluarga yang aku sangat sayangi. Aku selalu bersembunyi saat menangis, karena malu dan takut Alvin sedih. Suatu sore tiba-tiba aku kangen sekali dengan Ibu, Ayah serta murid-murid TK ku, tak bisa terbendung air mata mengucur deras. Alvin tiba-tiba pulang dari ngegym di lantai bawah apartement. Dia menemukanku menangis sendirian, dan dengan romantisnya dia berhasil membuatku nyaman dan tertidur. Padahal aku malu dan gak enak sekali dengannya.
so comfortable, illustration by puuung
Aku belajar menyesuaikan
diri dengan lingkungan, budaya dan tentunya Alvin. Menghafal rute ke supermarket
terdekat, belajar menggunakan transportasi umum, belajar cara interaksi sosial. Di negara yang bukan
mayoritas muslim, aku jadi harus rajin-rajin masak. Belajar menu-menu baru yang
simple dan sehat. Setelah sebulan belajar, akhirnya aku memutuskan bekerja
sembari aku mengelola blog dan social mediaku. Semenjak aku pindah ke Los
Angeles dan menikah, semakin banyak followersku, jadi semakin luas jangkauan
dakwahku. Akan tetapi, aku juga takut, jika aku ini tidak amanah, membagikan
hal-hal yang tidak bermanfaat. Aku juga mulai merasa bersalah jika sehari saja
aku tidak membuat content bermanfaat di social mediaku.
bikin content bareng Alvin, illustration by puuung
Sesuai rencana
aku sudah mengajar kindergarten bergantian dengan Mom Lisa, 3 hari dalam
seminggu, jadwalku hari senin dan selasa, dihari Jumat kami berdua berangkat
karena hari makan bersama dan sesuai jadwal yang telah ditentukan yaitu membawa
anak-anak keluar, seperti ke taman, museum, dsb. Setelah pulang dari mengajar
anak-anak, biasanya aku mampir ke farmer market atau ke supermarket belanja
sayur, buah, dan bahan makanan lainnya. Sampai rumah, membereskan rumah,
menyiapkan makan, dan pekerjaan rumah lainnya.
Belanja di Supermarket, illustration by puuung
Kami bekerja
sama dalam mengurus rumah. Alvin tidak sungkan mencuci piring, menyapu lantai,
bahkan menyetlika. Alvin itu paket lengkap, partner aku dalam segala hal, aku
bisa diskusi apa aja sama dia, politik, agama dan semua topik. Kami merupakan
pencerita dan pendengar yang baik, meskipun kadang tidak sepakat dan mempunyai
pandangan yang berbeda, namun masih bisa ditoleransi dan kami tidak saling
mengalahkan. For your information, setelah kami menikah kami membuat blog dan
social media bersama, selain punya pribadi kami masing-masing. Awalnya dia gak
suka nulis, tapi karena aku paksa dan doktrin memberi pengertian setiap
hari, bahwa itu amal jariyah dan semua sisi positifnya, akhirnya dia mulai
belajar sedikit demi sedikit.
he has prepared a drink for me, illustration by puung
Alvin selalu
bersikap baik kepadaku, dia bahkan gak pernah mengeluarkan nada tinggi walaupun
terkadang aku sangat menyebalkan dan malas hehe.. Namun aku mulai menghafalkan
sikap-sikapnya, jika dia kurang nyaman dan “sedikit jengkel” kepadaku, dia diam
atau ngajak bicara sambil jalan-jalan atau ke kafe. Dia selalu
mengkomunikasikan apa yang harus diperbaiki diantara kami. Setiap pergi kemana
gitu, walaupun urusan kantor, dia selalu memberi kabar kepadaku. Itu yang
membuat aku juga melakukan hal yang sama, mau pergi ke mini market aja dia
bilang, pun aku jadi mengikuti kebiasaannya.
jalan-jalan sambil mendiskusikan sikap nyebelinku, illustration by puuung
Sudah 3 bulan aku menjadi istri Alvin. Hal-hal
baru aku belajar dari dia. Alvin itu suami, guru, temen kencan, pacar, pembaca
setia blog, dan banyak lagi. Aku bersyukur punya suami Alvin yang sangat sholeh,
di negara sebebas ini, dia selalu mengamalkan islam dengan baik. Dia tidak mau
berkhalwat dengan wanita. Selalu menundukkan pandangan terhadap wanita-wanita
lain, and you know disini bulenya sangat cantik. Yang bikin aku kagum sampai
melted ya saat diceritain temen kantornya bahwa dia gak mau selift hanya bedua
dengan wanita :”Sesepele itu aja dia menjaga diri. Aku harus belajar banyak
darinya yang sebenarnya pendiam ini, namun Alvin trying so hard untuk selalu
berkomunikasi. Dan dia sukses! Aaah, I am a lucky wife
Disclaimer: Rere pakai jilbab ya pas keluar apartement. Sumber gambar illustrasi puuung: www.google.com
Disclaimer: Rere pakai jilbab ya pas keluar apartement. Sumber gambar illustrasi puuung: www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar