Jumat, 04 Januari 2019

Puisi Deru Rindu


Deru Rindu
Oleh Rizky Wahyuningsih


Cahaya pagiku,
Satu-satunya cahaya pagiku
Kupandangimu dari sela-sela selimutku.
Aku coba memenjamkan mata,
Menghalaumu, pergi ke lain tempat,
Namun kau tetap menyelinap, kedalam sela-sela selimut.

Cahaya senjaku,
Hanya kamu cahaya senjaku,
Aku terburu lekas masuk kerumah,
Agar aku tak sempat melihatmu,
Namun berlalu lalang manusia menghalauku
Hujan menjebakku dan dunia menghalangiku,
Hingga aku terpapar keindahan cahaya senjaku.

Cahaya bulanku,
Cuma kamu cahaya bulanku,
Lagi-lagi aku coba untuk sengaja tertidur,
Dari luar jendela, daun melambai-lambai
Mengajak berdansa dalam mataku
Apa! aku hiraukan saja.
Namun ia merengek tanpa kenal malu
Lalu aku terpaksa menurutinya,
Damn! Aku terjebak dalam teduhnya cahaya bulanku

Percuma saja,
Aku  bersembunyi, aku menghindar, aku menghilang
Cahayaku tetap mengenggam erat hati, menutup rapat mulut, mengikat tubuh



Cahaya Senjaku



*Lokasi foto: pantai di Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar