Kamis, 10 Januari 2019

Puisi Surat untukMu



Surat untukMu
Oleh Rizky Wahyuningsih


Surat ini aku tulis untukMu, Allah SWT, Tuhan Semesta Alam.
Terjatuh, tersungkur, tenggelam, terhempas
Aku kacau.
Namun Engkau selalu mendekap diriku, memenuhi ruang hati dengan cintaMu.

Aku musnah jika tanpaMu
Aku tak bisa apapun tanpa kebesaranMu.
Tanah terinjak, tak ada artinya.
Engkau menghidupkanku dan memeliharaku.

Tak ada dalam bayanganku jika sedetik saja Engkau meninggalkanku.
Menjadi kepingan daging tak terurus.
Tak ada dalam benakku jika tak diacuhkanMu.
Aku pasti hancur.

Aku kejam,
Aku berlari menjauhiMu
Aku tersesat.
Kucoba mencari secercah cahaya
Kegelapan ini ternyata menyiksaku
Aku berjalan terseok-seok menuju cahayaMu
Tak kusangka Kau berlari menujuku.

Aku kalap.
Aku meniadakanMu dalam kehidupanku.
Aku hampa, semua keindahan hanya semu.
Aku bosan.
Tersadar lalu aku merangkak lagi menujuMu
Tak kusangka Kau masih menerimaku.
Aku tak akan berputus asa terhadap rahmatMu


Lokasi foto: Yogyakarta

Selasa, 08 Januari 2019

8 Sumber Rejeki dari Allah SWT dan Konsep Rejeki



Rejeki itu bukan hanya yang berbentuk uang barang dan jasa. Namun badan sehat juga rejeki, hati yang damai juga rejeki, keluarga yang damai juga rejeki. Rejeki itu yang ngasih Allah SWT lewat bos, temen atau yang lainnya. Jadi kalau kata mba di ruangan kantor aku, “Siapa takut, orang yang ngasih rejeki Allah SWT bukan dia.” *dengan sedikit improvisasi

Pernah menghitung rejeki Allah SWT yang ada dilautan?

Jadi rejeki itu bukan dari pelanggan, bukan dari bos, bukan dari pembeli. Makanya kita gak perlu berharap pada manusia. Ya kalau saat ini, aku bersama-sama menjadi karyawan dan pedagang, aku bisa mengimplementasiin. Saat aku jadi karyawan, sama atasan tetep menghormati dan patuh. Tapi aku santai menyampaikan pendapat dengan bahasa yang sopan dan gak takut karena sejatinya yang ngegaji kita bukan bos atau pemerintah tapi Allah SWT.

Saat aku jadi pedagang, aku gak berharap pada pelanggan ngasih aku rejeki, tapi aku berharapnya ke Allah SWT, jadi saat ada yang nanya-nanya doang ga beli, aku biasa aja. Malah bisa ngedoain supaya rejekinya semakin berkah dan melimpah. Karena rejeki itu bukan dari dia, saat sikap pelanggan gak baik ke aku, yaudah gapapa, biasa aja. Bosku Allah SWT bukan dia. Saat sudah berusaha tapi belum ada yang beli, yaudah gak papa, karena aku sudah melaksanakan perintah Allah SWT yaitu ikhtiar. Nanti yang ngasih aku rejeki Allah SWT.

Pernah menhitung rejeki Allah yang ada di gunung,
di daratan dan di diri manusia?

Oke kita bahas yuk sumber-sumber rejeki yang Allah SWT berikan

Rezeki karena Usaha

“ Dan bahwasanya seseorang manusia tidak memperoleh (apa-apa), selain apa yang telah di usahakannya” (QS. An Najm: 39)

Rezeki karena Bersyukur

Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan :"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambahkan (nimat) kepadamu, tetapi jika  kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim: 7)

Rezeki yang Telah dijamin

Dan tidak ada suatu binatang melatapun dibumi, melainkan Allah yang memberi rezekinya dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat peyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)”. (QS. Hud: 6)

Rezeki karena Istighfar

Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Rabbmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.(QS. Nuh: 10-12)

Rezeki karena Sedekah

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjamanan yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan”. (QS. Al Baqarah: 245)

Rezeki karena Menikah

Dan nikahkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (nikah) dari hamba-hamba sahayamu laki-lelaki dan hamba-hamba sahayamu perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. An Nur: 32)

Rezeki karena Anak

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin, Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar”. (QS. Al Isra’ : 31)

Rezeki tak terduga

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya” (QS. At Thalaq: 2)




referensi:
1. http://darunnajah.com/sumber-rezeki-manusia/
2. http://whyshouldislam.blogspot.com/2015/10/surat-Ibrahim-ayat-7.html
3. https://www.hidayatullah.com/kajian/tazkiyatun-nafs/read/2018/03/01/136796/beristighfar-untuk-membuka-pintu-rezeki.html

Lokasi foto: pantai gesing dan klangon Yogyakarta

Jumat, 04 Januari 2019

Puisi Deru Rindu


Deru Rindu
Oleh Rizky Wahyuningsih


Cahaya pagiku,
Satu-satunya cahaya pagiku
Kupandangimu dari sela-sela selimutku.
Aku coba memenjamkan mata,
Menghalaumu, pergi ke lain tempat,
Namun kau tetap menyelinap, kedalam sela-sela selimut.

Cahaya senjaku,
Hanya kamu cahaya senjaku,
Aku terburu lekas masuk kerumah,
Agar aku tak sempat melihatmu,
Namun berlalu lalang manusia menghalauku
Hujan menjebakku dan dunia menghalangiku,
Hingga aku terpapar keindahan cahaya senjaku.

Cahaya bulanku,
Cuma kamu cahaya bulanku,
Lagi-lagi aku coba untuk sengaja tertidur,
Dari luar jendela, daun melambai-lambai
Mengajak berdansa dalam mataku
Apa! aku hiraukan saja.
Namun ia merengek tanpa kenal malu
Lalu aku terpaksa menurutinya,
Damn! Aku terjebak dalam teduhnya cahaya bulanku

Percuma saja,
Aku  bersembunyi, aku menghindar, aku menghilang
Cahayaku tetap mengenggam erat hati, menutup rapat mulut, mengikat tubuh



Cahaya Senjaku



*Lokasi foto: pantai di Yogyakarta

Kamis, 03 Januari 2019

Story About Us #5 : I am a Lucky Wife

Episode sebelumnya Story About Us #4 : new life
Full episode Story About Us

Sudah 3 bulan sejak hari pernikahan kami, aku menemani Alvin di Los Angeles. Satu bulan pertama hari terberatku, apalagi seminggu pertama, sering aku nangis. Hidup berpuluh ribuan kilometer dari keluarga yang aku sangat sayangi. Aku selalu bersembunyi saat menangis, karena malu dan takut Alvin sedih. Suatu sore tiba-tiba aku kangen sekali dengan Ibu, Ayah serta murid-murid TK ku, tak bisa terbendung air mata mengucur deras. Alvin tiba-tiba pulang dari ngegym di lantai bawah apartement. Dia menemukanku menangis sendirian, dan dengan romantisnya dia berhasil membuatku nyaman dan tertidur. Padahal aku malu dan gak enak sekali dengannya.

so comfortable, illustration by puuung

Aku belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, budaya dan tentunya Alvin. Menghafal rute ke supermarket terdekat, belajar menggunakan transportasi umum, belajar cara interaksi sosial. Di negara yang bukan mayoritas muslim, aku jadi harus rajin-rajin masak. Belajar menu-menu baru yang simple dan sehat. Setelah sebulan belajar, akhirnya aku memutuskan bekerja sembari aku mengelola blog dan social mediaku. Semenjak aku pindah ke Los Angeles dan menikah, semakin banyak followersku, jadi semakin luas jangkauan dakwahku. Akan tetapi, aku juga takut, jika aku ini tidak amanah, membagikan hal-hal yang tidak bermanfaat. Aku juga mulai merasa bersalah jika sehari saja aku tidak membuat content bermanfaat di social mediaku.


bikin content bareng Alvin, illustration by puuung

Sesuai rencana aku sudah mengajar kindergarten bergantian dengan Mom Lisa, 3 hari dalam seminggu, jadwalku hari senin dan selasa, dihari Jumat kami berdua berangkat karena hari makan bersama dan sesuai jadwal yang telah ditentukan yaitu membawa anak-anak keluar, seperti ke taman, museum, dsb. Setelah pulang dari mengajar anak-anak, biasanya aku mampir ke farmer market atau ke supermarket belanja sayur, buah, dan bahan makanan lainnya. Sampai rumah, membereskan rumah, menyiapkan makan, dan pekerjaan rumah lainnya.

Belanja di Supermarket, illustration by puuung


Kami bekerja sama dalam mengurus rumah. Alvin tidak sungkan mencuci piring, menyapu lantai, bahkan menyetlika. Alvin itu paket lengkap, partner aku dalam segala hal, aku bisa diskusi apa aja sama dia, politik, agama dan semua topik. Kami merupakan pencerita dan pendengar yang baik, meskipun kadang tidak sepakat dan mempunyai pandangan yang berbeda, namun masih bisa ditoleransi dan kami tidak saling mengalahkan. For your information, setelah kami menikah kami membuat blog dan social media bersama, selain punya pribadi kami masing-masing. Awalnya dia gak suka nulis, tapi karena aku paksa dan doktrin memberi pengertian setiap hari, bahwa itu amal jariyah dan semua sisi positifnya, akhirnya dia mulai belajar sedikit demi sedikit.

he has prepared a drink for me, illustration by puung

Alvin selalu bersikap baik kepadaku, dia bahkan gak pernah mengeluarkan nada tinggi walaupun terkadang aku sangat menyebalkan dan malas hehe.. Namun aku mulai menghafalkan sikap-sikapnya, jika dia kurang nyaman dan “sedikit jengkel” kepadaku, dia diam atau ngajak bicara sambil jalan-jalan atau ke kafe. Dia selalu mengkomunikasikan apa yang harus diperbaiki diantara kami. Setiap pergi kemana gitu, walaupun urusan kantor, dia selalu memberi kabar kepadaku. Itu yang membuat aku juga melakukan hal yang sama, mau pergi ke mini market aja dia bilang, pun aku jadi mengikuti kebiasaannya.
jalan-jalan sambil mendiskusikan sikap nyebelinku, illustration by puuung

Sudah 3 bulan aku menjadi istri Alvin. Hal-hal baru aku belajar dari dia. Alvin itu suami, guru, temen kencan, pacar, pembaca setia blog, dan banyak lagi. Aku bersyukur punya suami Alvin yang sangat sholeh, di negara sebebas ini, dia selalu mengamalkan islam dengan baik. Dia tidak mau berkhalwat dengan wanita. Selalu menundukkan pandangan terhadap wanita-wanita lain, and you know disini bulenya sangat cantik. Yang bikin aku kagum sampai melted ya saat diceritain temen kantornya bahwa dia gak mau selift hanya bedua dengan wanita :”Sesepele itu aja dia menjaga diri. Aku harus belajar banyak darinya yang sebenarnya pendiam ini, namun Alvin trying so hard untuk selalu berkomunikasi. Dan dia sukses! Aaah, I am a lucky wife 


Disclaimer: Rere pakai jilbab ya pas keluar apartement. Sumber gambar illustrasi puuung: www.google.com

Rabu, 02 Januari 2019

Selesaikan Masalah dalam Dirimu Sebelum Mencintai Orang Lain


Fix Your Self First!

 Selesaikan masalah dalam dirimu, perbaiki yang ada dalam dirimu sebelum mencintai orang lain dan memutuskan untuk menikah. Kalau masih punya trauma masa lalu, masih belum move on, masih ada rasa sakit hati dengan mantan (mantan gebetan, mantan yang belum sempat dimiliki), masih bergantung pada sesuatu untuk bahagia, masih susah mengendalikan diri (hawa nafsu, belanja gak penting, marah, dst), masih belum bisa ngurus diri sendiri, dan sumber-sumber masalah dalam mental, hati dan fikiran. Sebaiknya diselesaikan dulu, agar jika sudah bersama seseorang masalah tersebut tidak berlarut-larut dan menyusahkan kalian berdua.

Masalah yang belum selesai akan terus menjadi masalahmu, berkutat dalam masalah tersebut dan gak naik-naik tingkat. Memang hidup ibarat berpindah dari satu masalah ke masalah lain. Itu yang bikin naik tingkat, semakin tingkatannya lebih tinggi akan lebih berat masalahnya, namun tetap sesuai dengan kapasitasmu. Gak mau kan tinggal kelas mulu.. Oke kita bahas lebih dalam ya kenapa harus menyelesiakan masalah dalam diri sebelum memiliki hubungan dengan orang lain.

Masalah dengan masa lalu
                        
Ridho terhadap apa yang terjadi di masa lalu

Penting ini untuk diselesaikan, minimal dalam hatimu sendiri. Kamu sudah ridho dan ikhlas terhadap semua yang telah terjadi di masa lalu. Kamu sudah bisa sembuh dari trauma, hatimu sudah bukan milik mantan, dan sudah tidak ada rasa sakit hati saat dengan orang lain. Bisa sih melupakan seseorang dan sakit hati dengan cinta yang baru (pelarian). Kalau masih manis dan damai hubungannya, namun jika hubungan kalian sedang bermasalah dan plain maka kemungkinan ada 2 masalah yang ada yaitu kamu keinget masa lalu dan masalah yang terjadi saat ini. Sembuhin dulu hatinya yaa biar lebih nyaman hubungan kalian.

Bergantung dengan sesuatu untuk bahagia

Kalau kamu masih bergantung kepada sesuatu dan seseorang untuk bisa bahagia, coba latih diri untuk bahagia itu tercipta dari dalam hati, internal bukan eksternal. Misal nih kamu bergantung pada dia yang bisa bikin bahagia, nanti suatu saat akan kecewa. Bukan karena dia mau mengecewakan tapi karena dia tidak mampu menjadi sempurna seperti yang kamu harapkan. Makanya bergantung itu cuma sama Allah SWT yang Maha Sempurna, Maha Besar yang tidak akan mengecewakanmu. Ciptakan bahagia dengan bersyukur, qanaah, taat beribadah dan selalu bersama menjaga Allah SWT bersama kita dengan dzikir.

Sulit mengendalikan diri

Hidup dalam pernikahan itu gak Cuma sehari dua hari tapi seumur hidup insyaAllah. Kalau kamunya masih susah mengendalikan ego, marah, hawa nafsu, dsb maka akan menyulitkan hubungan kalian. Yakalik kamu orangnya temperament, ada yang gak bener dikit menurutmu langsung marah besar, langsung nyalahin pasanganmu, eh hellooo, kalau aku sih gak tahan ya hidup setiap hari sama orang yang kaya gitu. Jadi penting ya kita bisa melatih diri dulu untuk “mengalahkan diri sendiri”.

Cinta kan datang di saat yang tepat

Ini cuma pengingat ya, untuk diri saya sendiri. Supaya dalam waktu menunggu bisa memperbaiki diri dulu. Tapi kalau jodohnya sudah datang, gak boleh ditunda-tunda yaa, tapi tetap memperbaiki diri selama prosesnya dan harus lebih keras, agar saat hari pernikahan sudah siap dalam segala sisi, tapi jika masih ada yang belum selesai diperbaiki ya tidak apa-apa sambil jalan dan dibantu pasangan.

*yee, i come back to this blog, stay tune for the next article. happy to see u here guys, thankyou for having me!

Lokasi: Dekat kebun buah Mangunan, Yogyakarta