Rabu, 26 Juli 2017

Review Novel Pulang Tere Liye


Alhamdulillah, selesai baca novel ini kurang dari 24 jam, udah sama tidur, mandi, dan kegiatan pribadi lainnya. Dari pertama baca novel ini rasanya merinding dan takjup. Luar biasa Bang Tere ini dalam menuliskan cerita yang penuh dengan hikmah dan sama sekali gak ngebosenin. Ceritanya gak biasa, ada sisi ilmiah seperti perekonomian, inflasi, kurs; ada juga sosial politik seperti kekuasaan, pemilihan umum, dsb; ada sisi agamanya juga, seperti adzan, pesantren, pemakaman orang cina, dsb.

Ini keren banget, serius gak bohong!

Novel ini menceritakan bagaimana orang biasa berjuang meraih kesuksesannya dan gak instan, tokoh utamanya kuat dalam ilmu dan fisik. Menariknya, novel ini menceritakan bagaimana perekonomian illegal/ shadow economy itu exist dan berkontribusi dalam perekonomian dunia. Juga tentang filosofi hidup, keikhlasan, ketulusan, kesetiaan dan perjuangan.

Hmm, aku saranin banget baca deh, keren, ada ekonominya gitu. Bidang yang menarik dalam kehidupan. Dan tokoh utamanya keren banget dalam cerita. Baca novel ini kebanyakan mrinding, ada nangis, ketawa. Lengkap lah <3

Ini, beberapa kutipan yang keren banget. Inget ini cuma beberapa, masih banyak lainnya, makanya baca aja novelnya hehe

“... Inilah hidupku, dan aku tidak peduli apapun penilaian kalian. Toh, aku hidup bukan untuk membahagiakan orang lain, apalagi menghabiskan waktu mendengar komentar lainnya.” Novel Pulang, Tere Liye

Ini kata-kata mamak kepada anaknya yang mau merantau, ku potong-potong yang menurutku menarik.

“Pergilah, anakku, temukan masa depanmu. Sungguh besok lusa kau akan pulang. Jika tidak ke pangkuan Mamak, kau akan pulang pada hakikat sejati yang ada didalam dirimu. Pulang....”
“Berjanjilah Bujang, kau tidak akan makan daging babi atau daging anjing. Kau akan menjaga perutmu dari makanan haram dan kotor. Kau tidak akan menyentuh tuak dan segala minuman haram.”
“Berjanjilah kau akan menjaga semua itu Bujang. Agar... Agar besok lusa, jika hitam seluruh hatimu, kau tetap punya satu titik putih, dan semoga itu berguna. Memanggilmu pulang.” Novel Pulang, Tere Liye

“Itu perjalanan yang tidak mudah, Bujang. Kau harus mengalahkan banyak hal. Bukan musuh-musuhmu, tapi diri sendiri, menaklukan monster yang ada di dirimu. Sejatinya, dalam hidup ini, kita tidak pernah berusaha mengalahkan orang lain, dan itu sama sekali tidak perlu. Kita cukup mengalahkan diri sendiri. Egoisme. Ketidakpedulian. Ambisi. Rasa takut. Pertanyaan. Keraguan. Sekali kau bisa menang dalam pertempuran iru, maka pertempuran lainnya akan mudah saja.” Novel Pulang, Tere Liye

“Peluklah semuanya, Agam. Peluk erat-erat. Dekap seluruh kebencian itu. Hanya dengan itu cara agar hatimu damai, Nak. Semua pertanyaan, semua keraguan, semua kecemasan, semua kenangan masa lalu, peluklah mereka erat-erat. Tidak perlu disesali, tidak perlu membenci, buat apa? Bukankah kita selalu bisa melihat hari yang indah meski di hari terburuk sekalipun?” Novel Pulang, Tere Liye





Thanks to BI corner di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.
Minjem disitu novelnya.


Sumber gambar: referensibukubagus.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar