Manusia
diberi karunia untuk bisa mencintai lawan jenis. Cinta timbul di mana saja,
kapan saja dan dalam kondisi apa saja. Pada dasarnya, rasa cinta timbul setelah
muncul kekaguman-kekaguman yang membuat ingin memiliki, menyayangi, menjaga,
dsb. Cinta merupakan anugrah dari yang Maha Kuasa yang diberikan ke hati
manusia, tapi belum tentu perasaan yang dimiliki sama. Manusia menyikapi cinta kedalam
banyak tindakan, itu merupakan ujian bagi kita semua apakah termasuk golongan
yang taat atau sebaliknya.
via google.com |
Setelah
dalam perjalanan yang panjang, melelahkan, menguras habis hati, aku dapatkan
pelajaran yang tak terduga. Dulu, mungkin orang menyebutnya cinta monyet. Akan
tetapi, cinta monyet tak akan bisa bertahan selama itu. Kondisi hati bisa
senang, dan kebanyakan sakit melihatnya dengan orang lain. Yang bisa aku
lakukan hanya pergi menjauh dan menangis.
Dulu, aku
melihatmu sebagai sosok sempurna yang punya apa saja dalam kriteriaku. Aku
bahkan buta, sampai-sampai sahabatku mengingatkan, bahwa kamu tak pantas aku
cintai. Aku menghiraukan pikiran untuk pergi menjauh darimu. Aku tetap
mengejarmu, aku tetap peduli kepadamu, aku tetap terus mendekatimu. Setelah 2
tahun berlalu aku mulai sadar, bahwa selama ini aku hanya kau abaikan dan tak
kau acuhkan sedikitpun. Aku mulai mencari jawaban-jawaban tentang perasaanmu
kepadaku. Aku mulai mendeteksi dari caramu menanggapiku. Ternyata hatimu untuk
yang lain, aku tak ada sedikitpun dihatimu. Lalu, aku putuskan pergi.
1. Aku belajar bahwa Allah memberi yang
aku butuhkan bukan yang aku inginkan
Patah hatiku membawaku lebih mendekatkan diri kepada Allah,
aku mempelajari Islam secara sungguh-sungguh. Jika saja dahulu kita mempunyai
perasaan yang sama, mungkin saat ini kita sudah kebanyakan dosa mendekati zina.
Yah, bahkan aku bersyukur dijatuhkan Allah sejatuh-jatuhnya saat aku mengejarmu
justru kamu semakin jauh dan sikapmu tidak sedikitpun sama denganku. Aku dapat
bangkit dan mengetahui bahwa Islam melarang pacaran.
2. Karena perasaanku kepadamu besar, aku
tidak dapat jatuh cinta ke lain orang
Aku jadi orang yang sangat cuek ke
lawan jenis saat itu bukan kamu, padahal kamu tak pernah datang kepadaku. Aku
tidak menjadi sasaran lawan jenis untuk dijadikan pemuas nafsu. Ngeri ya
kata-kata ‘pemuas nafsu’, benar memang ngeri, saat orang lain bebas mengungkapkan
rasa sayang dengan kata-kata atau tindakan padahal dia belum halal. Mau
dibilang apa lagi?
3. Aku belajar mengikhlaskan
via google.com |
Saat ini, aku benar-benar menghargai cinta. Aku yakin semua
orang mempunyai cinta yang hebat. Aku dapat melihat cinta dari sisi lain yaitu
ketulusan mengiklaskan dan melepas pergi. Ternyata cinta itu tidak harus
memiliki. Setiap hari aku dapat merasakan gejolak cintaku. Aku mencintaimu
dalam diam. Aku tetap mengagumimu dan menaruh harapan besar agar kamu bahagia
dalam hidup dengan siapapun itu.
4. Aku dapat fokus mengejar cita-cita
dan berbuat banyak untuk keluargaku
Karena kamu tak pernah ada dalam hidupku. Aku mengisinya
dengan belajar dan bekerja dengan keras. Aku dapat menikmati waktu bersama
keluarga tanpa diganggu hp yang berdering menanyai, “Sedang apa kamu sayang?”
5. Aku dapat menghargai cinta
Aku sudah merasakan sulitnya mencintai. Saat aku sudah punya
cintaku sendiri. Aku akan menghargai itu semua. Aku akan selalu bersyukur
cintaku tidak satu arah dan tidak bertepuk sebelah tangan.
Setelah 5 tahun berlalu, aku sudah sepenuhnya mengikhlaskanmu
dan tak peduli apa yang kamu lakukan dalam hidupmu. Aku sudah mengangapmu
sebagai teman. Ternyata cinta yang tidak dirawat akan hilang dengan sendirinya
jika kita mengikhlaskan.
Kini sudah ada di tahun ke 7 sejak aku mulai mempunyai
perasaan denganmu. Aku mulai sibuk dengan pekerjaanku dan segala deadline yang
setiap hari mengejarku. Tiba-tiba surat datang, wow, it’s amazing. You will get
married.
The last, i wanna say, “Selamat menempuh hidup baru, MASA
REMAJAKU”