Gak nyangka yaa, udah mau 2 tahun di Palopo.. (hmm, bisanya bilang ga nyangka yaa)
Dari hari hari adaptasi dan sampai hari inipun masih adaptasi, diingetin circle kalau lagi curhat, walaupun beberapa kali hari dipenuhi dengan tangisan, tapi lebih banyak hari dilalui dengan tenang. Ya gimana lah caramu bersyukur.
Tempat bertumbuh, mengenali diri sendiri, dan hingga hari ini ada banyak yang bisa dikendalikan namun masih berusaha mengendalikan lebih banyak lagi gejolak dalam diri.
Dari awalnya ketemu orang-orang baik, kemudian seiring berjalan waktu, kadang yang baik menampakkan sikapnya yang asli atau emang dari awal ketemu dengan yang kurang cocok. Sebagai manusia yang baru berusaha mendewasa, sebagai bahan pelajaran bahwa seperti diri kita tidak menyukai semua orang, orang lain pun tidak semua menyukai kita.
Diri, terimakasih sudah menjalani hari dengan maksimal setiap harinya, menganggap ujian sebagai tantangan setiap harinya bukan musibah atau hukuman.
Lebih berat daripada di klaten dan di Jakarta. Ya pasti, setiap hari berganti, akan naik tantangan yang Allah SWT berikan, tanda bahwa kita sudah lulus diujian pada level yang dulu. Jadi, kamu, jangan berharap kehidupan kedepan akan lebih mudahh, oo tidak begitu konsepnya.
Disini, ngingetin banyak hal, disini nemu banyak hal sekaligus kehilangan banyak hal. Wajar, begitulah kehidupan, ada yang datang dan pergi. Harusnya gimana, harusnya diterima dan menatap kedepan.
Tidak beraturan, seperti tulisan ini, yang terlintas tertulis. Kehidupan juga kadang ga sesuai dengan planning. Yang naturalnya diriku tidak suka dengan yang diluar planning, dadakan, merusak planning, dst. Tapi, aku mulai memahami diri, lalu mengendalikannya, perlu waktu mengendalikan emosi, hitungan menit bahkan jam, yaa tidak apa-apa. Yang penting berusaha bersikap sebaik mungkin.
Akhir-akhir ini baru sadar bahwa dominannya koleris, ada plegmatis juga. Mulai mempelajari watak, goalnya mengurangi stress menghadapi orang lain. Ya walaupun nanti muncul stress-stress yang lain, ya biar lebih pantas lah naik ke tangga yang lebih tinggi.
Ngedengerin orang, kebiasaan baru yang ternyata membawa banyak mindset positive. Mulai menyeimbangkan hidup, antara diajak kerja rodi sambil di service dengan hal-hal terbaik, seperti makanan terbaik (sehat), aktivitas terbaik (tidur cukup, olahraga, dsb), tempat terbaik (bersih, rapi)
Sebenernya dimanapun saya ga ngubah cara hidup, sama aja, tetep milih yang sederhana, simple dan tidak glamour. Setiap hari afirmasi ke diri supaya hati terpaut dengan akhirat bukan ke dunia. Capek, ga ada selesainya, ga ada puas kalau ngejar dunia. Hidup cukup, mengantungkan cita-cita dan menyerahkannya ke Allah SWT saja.
Banyakin bersyukur, gitulah kehidupannya abdi negara, tidak banyak menuntut dan dipaksa harus cukup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar