Jumat, 21 Oktober 2016

Rejeki Tak Akan Tertukar

Haii, semangat pagi, Assalamualaikum wr wb kawans..
              Mau cerita dulu tentang kerisauan yang di rasakan hampir sebagian besar manusia, yaitu rejeki. Banyak dari kita yang masih sekolah/kuliah risau akan masa depannya, mau jadi apa, mau kerja dimana, dapet duit kagak, duitnya cukup ga, dsb. Yang udah kerjapun banyak yang berfikiran apakah gajinya cukup untuk memenuhi kehidupan, bulan depan bisa makan kagak, utang bisa kebayar lunas atau gak, dsb. Padahal kita semua sudah tahu bahwa Rejeki, jodoh, maut sudah ada yang mengatur,  Alloh sendiri yang menjamin rejeki hambaNya.
                Rejeki yang dimaksud bukan hanya uang, tetapi kesempatan, kebahagian, badan sehat, pikiran tenang, udara, detak jantung dsb, karena jika tidak mempunyai hal tersebut kita membutuhkan banyak uang untuk menebusnya. Sudah banyak yang menghitung jika Alloh tidak memberikan oksigen gratis maka akan berapa uang yang dikeluarkan selama hidup. Rejeki itu luas, dan tak terhitung seperti nikmat yang telah Alloh tapi kita jarang mensyukurinya L dan gak pernah puas. Kita diberikan rasa sakit itu juga bentuk kasih sayang Alloh terhadap kita. Misal, kita tidak mempunyai reseptor rasa sakit, saat kaki terkena kenalpot dengan tidak sadar dan kita tidak merasakan sakit maka akan gosong semua kaki kita, saat pekerja pabrik tangannya masuk ke mesin tanpa sadar dan dia tidak merasakan sakit, makan habis sudah tangan tergilas mesin. Jika bisa merasakan sakit, saat kesentuh kenalpot dikit langsung kita menghindarinya, jika tangan masuk mesin maka kita bisa mematikan mesin/ menarik tangan kita. Rasa sakit tersebut sebenarnya untuk menjaga diri kita. Nah, kurang baik apa Alloh dengan kita, tapi kita jarang menyadarinya dan terus-terusan mengeluh.
Bumi Alloh itu luas sekali.

                Bumi Alloh itu luas, kamu bisa hijrah kesana kemari untuk mencari rahmat dan rejekiNya. Seperti kata orang jawa gelem obah mesti mamah(orang yang mau berusaha pasti juga bisa menghidupi dirinya). Nah, masalahnya masih ada diantara kita yang tidak mau berusaha keras mencapai apa yang diinginkannya, tidak mau berpindah dari kampung halamannya, padahal siapa tau rejekimu di tanah rantau. (huhuhu menghibur diri sendiri). Seperti kutipan imam syafi’i “ Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti kerabat dan kawan. Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang...” penyemangat dan motivasi banget tuh kata-kata. Kalau mau istirahat ya di surga kelak, pasti selama hidup penuh dengan perjuangan dan cobaan. Walaupun hidup memang sulit tapi dalam QS. ASY-SYARH:5-7 “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai(dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras(untuk urusan yang lain).” Dalam ayat tersebut disebutkan 2 kali jika bersama kesulitan ada kemudan jika kita mau menyelesaikan kesulitan tersebut dan tidak kabur. Nah, pada ayat ke 7 kita juga harus tetap bekerja keras selama kita hidup. Kuncinya yakin dan kerja keras. Dalam QS. ASY-SYARH:8 “Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap” itu tuh kuncinya biar kita tidak capek karena berharap kepada manusia, tetapi berharap kepada Tuhan biar iklas, jadi rasanya lebih mudah dan tenang dalam menghadapi cobaan dariNya.
                Banyak dari kita juga khawatir piring nasinya diambil orang(maksudnya tidak mau berbagi dan takut habis rejekinya). Akan tetapi setiap kita menyedekahkan maka sesungguhnya itu yang dimaksud rejeki untuk diri kita sendiri dan janji Alloh akan menganti apa yang kita sedekahkan berkali-kali lipat. Aku juga sudah membuktikan janji Alloh tersebut berulang kali dalam 20th lebih ini.
Cerita 1:
                4 tahun yang lalu saat saya SMA, saya menjadi distributor majalah dakwah(majalah smarteen, majalah gratis dengan infaq minimal 5000). Saya tahu majalah itu dari mb tika(my best(~) friend). Nah saya mengedarkan form ke kelas-kelas sekitar 10 lebih kelas. Dan setiap bulan saya mengumpulkan amplop yang isinya uang infaq tersebut dan mendistribusikan majalah kepada member saya tersebut kolektif per kelas. Cara itu ternyata efektif pada saat itu dan setiap bulan saya setor (dengan nominal sekitar 700 hingga satu jutaan) ke mas agung  yang menghandle pendistribusian majalah tersebut ke saya(gak tahunya rumahnya gak jauh dari rumah saya). Saya niatkan bekerja untuk Alloh, maka saat ditanya “kok gak dapat komisi?” ya saya kadang menjelaskan kadang cuma senyum saja. Berjalan kurang dari 2 tahun saya akhirnya lulus. Ketika saya lulus sepertinya tidak ada yang meneruskan(padahal saya sudah buat kaderisasi, dan saya juga menghubungkan pihak majalah), mungkin cara dakwahnya harus berganti dan lebih kreatif. Dan apa yang terjadi pada hidup saya? Saya akhirnya diterima di STIS(Sekolah Tinggi Ilmu Statistik), yang sekolah tersebut gratis dan memberikan uang tunjangan ikatan dinas sebesar 1 jt per bulan, dan lulus insyaAlloh langsung pns. Selama 4 tahun(48bulan) dapet uang 1jt walaupun libur juga tetep dikasih. See... betapa Maha Besar Alloh.
                Dan saya juga baru sadar, diterimanya saya di STIS juga berkat orang tua saya yang dulu merawat saudara jauh selama 3 tahun mbak eka sekolah SMK. Merawat disini bukan berarti mengurusi secara penuh, karena orang tua juga kerja, cuma hidupnya dirumah kami, dengan segala fasilitas yang tidak seberapa mewah. Waktu ketemu bude(ibu mbak eka) dia menyadarkan saya “ Iya Alhamdulillah, ternyata kebaikan orang tuamu dibalas untuk kamu karena membantu sekolah mbak eka dulu” hmm, betapa saya kagetnya, luar biasa sedekah dan berbuat baik itu. Mbak ekaa kangeenn,, maap ya dulu masih kecil sering ngepotin mbak eka. Sampai ke kamar mandi aja minta ditemenin. Mengenang masa sebelum TK dulu... u u u
Cerita 2:
Sudah berkali-kali barang hampir ilang, tapi karena masih rejekinya tetap balik ke saya. Saya dulu meninggalkan hp dengan tidak sengaja di GOR, eh ada orang yang mengembalikan, padahal logikanya itu diluar GOR ya sudah pasti hilang. Saat di kereta perjalanan menuju jkt, koper saya taruh di tempat naruh barang gede-gede. Eh gak taunya kebawa orang. Nah, dia sadar setelah sampai di deket tempat duduk sayaa... dia kebingungan ini koper siapa yang dia bawa. Anehnya dia sadar di dekat tmpat duduk saya dan tidak kebawa olehnya. Tuh kan, Alloh ada bukan hanya di mekkah tetapi juga di INDONESIA. Cerita seperti itu banyak di temukan di mekkah, tapi di indonesia juga terjadi.
                Cerita diatas bukan untuk pamer tapi semoga bisa diambil ibrah(pelajaran) untuk semua pembaca. Masih banyak sebenarnya cerita saya. Kapan-kapan saya ceritain pas kita meet up deh wkwk.
                Intinya , jika mau kaya bukan dengan menumpuk harta tapi dengan bersyukur dan merasa cukup. Maka hidup kita tanpa beban dan kita merasa semua dapat terpenuhi, nah itu kan yang kamu sebut kaya?.. Manusia memang tidak pernah merasa puas. Jika hanya mengejar dunia maka tidak akan kamu dapat karena kamu akan merasa kurang kurang dan kurang. Punya sepeda pengen punya motor, habis itu pengen mobil, habis itu pengen pesawat pribadi, habis itu pengen buat planet pribadi, dst dst. Tapi, jika kita merasa cukup maka semua masalah seperti akan terselesaikan. Punyanya cuma itu ya gunain dengan maksimal jadi tenang kan. Cita-citanya supaya berguna bagi sesama, jangan cuma dapet pendapatan banyak saja.
                Sudah ya, curhat, motivasi diri, pengingat diri. Gak kerasa udah 1.5 jam juga nulisnya, sekarang mau nugas *time series* dulu. Bye bye. Always be useful for others. Ganbatte!

11 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Nice, "jodoh pati rejeki kuwi urusane Allah", ditunggu cerita selanjutnya (y)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap siap. Ditunggu juga ceritamu. ea ea wkwk

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  3. Jangan ntar jadinya malah curhat wkwk

    BalasHapus
  4. gpp keles curhat. aku juga curhat mulu. siapa tau ada yg bisa ambil ibrah(pelajaran) dan hikmah. jadi amal jariyah deh Aamiin

    BalasHapus
  5. Iya siap, ntar aku bikin blog dulu biar bisa saling tukar pendapat (?) iya aamiin aamiin, semoga sukses ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. sip, lewat aplikasi android bisa kok. tumblr enak. tapi aku ngrawat yang ini saja belum becus masak sudah maen pindah-pindah ajah. hehe

      Hapus
  6. Oh gitu oke makasih infonya ya
    Udah bagus kok blog nya
    Sip lah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih juga sudah baca n coment. Ditunggu tulisannya hehehe

      Hapus
  7. Yoai sama-sama
    Soalnya materinya bagus sih, bermutu, ditekunin aja lah blognya

    Siaaaapp terima kasih

    BalasHapus