Senin, 04 April 2016

5 Manfaat Statistika yang Mudah Dipahami


Document pribadi. BPS RI Jakarta.

Pernah sekitar 2 tahun lalu sebelum medaftar kuliah di jurusan statistika, ngobrol dengan bule.

Bule: Apa cita-citamu setelah lulus?
Saya : Ingin berkuliah jurusan statistika. (dengan keyakinan penuh saya menjawab)
Bule : prospek kedepannya bagus tapi statistika itu tidak real karena saya kasih contoh seperti ini: ada laki-laki berjalan dengan anjingnya di pingir jalan. Statistika bilang bahwa mereka mempunyai masing-masing 3 kaki. Padahal kenyataanya laki-laki mempunyai kaki 2 dan anjing mempunyai 4 kaki.
(Saya saat itu masih anak SMA yang belum memahami tentang statistika cuma nganguk nganguk gak jelas.)

Ternyata setelah 1,5 tahun kuliah saya rasanya ingin kembali ke masa lalu dan menjelaskan manfaat luar biasa statistik ini kepada dia.
1.      
  1.        Rata-rata yang simple ini saja manfaatnya super

Memang dalam statistika kita tidak terlepas dengan rata-rata. Kita bisa mengetahui gambaran seluruh object yang kita teliti denagn itu. Angka yang dapat mewakili seluruh populasi. Tanpa mengetahui rata-rata maka kita akan sulit mendeskripsikan objek yang kita teliti. Bingung kan misal ada 100 penduduk, semua mempunyai gaji yang berbeda-beda. Masak kita mau bacain/deskripsiin gaji 100 penduduk tersebut satu-satu. Bisa capek kita dan pendengar juga bosan. Dengan adanya rata-rata maka kita bisa mewakilinya dengan satu kalimat saja. Bahwa 100 penduduk yang diteliti memiliki rata-rata gaji 2juta. Dan bisa mengukur kenaikan dan penurunan secara agregat. Jika bulan lalu rata-ratanya misal 1.8jt, kita dapat menyimpulkan bahwa 100 penduduk bulan ini rata-rata mengalami kenaikan gaji. dengan contoh itu pula maka statistika dapat mengukut tingkat kesejahteraan masyarakan. Bahkan BPS mengeluarkan indeks kebahagian juga. Wow penasaran kan cek saja di www.bps.go.id

          2. Mengambil sampel/ beberapa bagian dari seluruh populasi

Dengan mempelajari statistika maka kita akan diajari bagaimana mengambil sampel yang benar agar hasil yang didapat sama/mendekati populasinya. Sebenarnya dikehidupan sehari-hari kita sudah menerapkan statistika. Contoh ibu memasak pasti diambil sedikit sekitar satu sendok untuk dirasakan, untuk mengetahui rasanya ibu hanya mengambil sedikit saja tidak semua.(kalau semua dirasakan gak jadi makan dong kita). nah itu contoh simple nya. Kita akan diajari cara pengambilan sample yang jika ada  1000 populasi kita hanya meneliti 10 saja maka hasilnya akan sama/ mendekati populasinya. Hebat kan! Dengan berbagai metode dalam pengambilan sample, estimasi dsb.
3.      
               3. Data statistik sebagai dasar penentuan kebijakan

Pembangunan tanpa ada data sama saja percuma karena tidak mempunyai landasan dan alasan. Jika masyarakat sebenarnya sudah banyak mempunyai beras sedangkan masyarakat masih kekurangan gandum. Yang semua itu terdapat dalam data statistik pertanian. Jika Indonesia tidak mempunyai BPS(Badan Pusat Statistik) yang mengeluarkan data itu semua maka pemerintah tidak mengetahui kebijakan apa yang tepat. Bisa jadi pemerintah salah menentukan kebijakan malah menambah impor beras yang membuat harga pasaran menurun dan merugikan petani lokal. Yang seharusnya mengembangkan penanaman gandum yang dapat ditanam diiklim tropis malah tidak dikembangkan jadi kita tergantung terus dengan impor gandum dari luar negeri. Masih banyak kebijakan lain yang harus dilandasi dengan data agar tepat.

r.             4.       Meramal masa depan

Dengan data statistik yang kita punya dari tahun ke tahun atau time series maka kita dapat membuat persamaan/fungsi yang dapat digunakan untuk meramalkan tahun mendatang. Misal kita punya data jumlah penduduk dari tahun 1990 hingga 2010 maka kita dapat memperkirakan jumlah penduduk tahun 2025 atau 2015. Perkiraan tersebut memang tidak persis sama tetapi mendekati sama. Hal tersebut diajarkan juga di statistika. Atau bisa juga meramalkan harga suatu barang. Jika mempunyai data-data pendukungnya. Peramalan tersebut tidak asal. Tetapi dengan dilandasi data dan metode yang tepat dan telah dibuktikan kebenarannya.

       5.  Menarik kesimpulan dari hipotesis yang telah kita buat

Setiap melakukan percobaan, dalam metodenya ada yang menentuka hipotesis atau kesimpulan awal yang dibuat peneliti. Ada Ho dan H1. H0 adalah hipotesis yang berharap untuk ditolak. Dan H1 adalah hipotesis altenatif yang diharapkan benar oleh peneliti. Jadi kita membuktikan bahwa kesimpulannya akan tolak H0. Jika kita tidak berhasil membuktikan H0 salah maka kesimpulannya gagal tolak Ho. That’s why statistika juga diajarkan di hampir semua jurusan di Universitas. Karena statistika berguna juga untuk skripsi/tugas akhir mereka. Dengan melakukan percobaan maka untuk mengolah data dan membuat kesimpulan digunakan statistika.

Hal diatas hanya sebagian manfaat dari statistika. Jika ingin tau lebih lanjut. Yuk banyak belajar dan membaca pengetahuan-pengetahuan baru, contohnya statistika ini.

Menangapi pernyataan bule diatas. Memang statistika seolah tidak real karena statistika juga mempelajari tentang sosial yang kualitatif juga. Tetapi statistika dapat dibuktikan keabsahannya dari data yang dikumpulkan dan metode yang digunakan. Jika hanya 2 objek yaitu laki-laki dan anjing maka untuk menampilkan data tersebut cukup dengan tabel. Tidak perlu dibuat rata-rata yang tidak ada manfaatnya dalam hal tersebut. Jika ingin mengunakan rata-rata maka dapat digunakan seperti point 1 diatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar