Jumat, 26 Agustus 2022
Hal yang Mengerikan dari Menghilang
You are loved
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kedatangan rombongan tawanan perang. Di tengah-tengah rombongan itu ada seorang ibu yang sedang mencari-cari bayinya.
Tatkala dia berhasil menemukan bayinya di antara tawanan itu, maka dia pun memeluknya erat-erat ke tubuhnya dan menyusuinya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada kami,
“Apakah menurut kalian ibu ini akan tega melemparkan anaknya ke dalam kobaran api?”
Kami menjawab, “Tidak mungkin, demi Allah. Sementara dia sanggup untuk mencegah bayinya terlempar ke dalamnya.”
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sungguh Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada ibu ini kepada anaknya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kamu dicintai oleh Allah SWT, penciptamu.
Bukti cintaNya banyak sekali, sampai saat ini masih diberikan nafas dan kehidupan.
Saat ini kita masih bisa berlindung di tempat yg teduh dan nyaman.
Dan berbagai kenikmatan lainnya yg ga akan pernah selesai ditulis.
Jika tidak menemukan orang yg mencintaimu. Remember, you are loved by your God.
Hal yang Mengerikan dari Diam
Setelah perjalanan panjang yang dilalui bersama. Akhirnya dia diam.
Diamnya itu mengerikan.
Entah ia sedang mempersiapkan diri untuk perjalanan panjang
bersama,
Atau ia sedang diam-diam melangkah pergi.
Banyak kemungkinan yang bisa terjadi dari diam.
Banyak keraguan dan ia tidak sanggup menyampaikan.
Namun, aku memilih untuk diberi tau apa yang terjadi.
Ada yang dia tidak suka dan tidak sanggup berkompromi.
Namun, aku lebih baik diberi tau agar aku bisa menentukan
bagaimana aku bersikap.
Ada teman perjalanan lain yang lebih pas untuknya.
Namun, biarkan aku tau, agar aku tidak terus menaruh
harapan.
Ada masalah yang tidak sanggup diceritakan, dan butuh waktu
untuk menyelesaikan.
Namun, aku tetap memilih diberi tau agar aku tidak berada
dalam fase kebingungan.
Entah apapun alasannya, aku memilih untuk diberi tau.
Aku tau, aku tidak berhak menentukan bagaimana orang
bersikap.
Yang bisa dilakukan adalah menerima, mengontrol kecamuknya
perasaan, menangis, dan berusaha menghubungi semampunya.
Mengelola ekspektasi.
Mendekatkan diri ke Allah SWT. Percaya kepadaNya. Dan menyerahkan
semua kepadaNya. Mengembalikan semua kepadaNya.
Menjalani hidup sesuai tujuan penciptaan, yaitu beribadah.