Apakah yang kita genggam erat-erat, tidak akan terlepas? |
Sebagaimana kita pernah tersakiti oleh
kata-kata orang lain, mungkin disatu waktu saat kita tidak sedang baik kondisi
hatinya, kita juga pernah menyakiti. Tidak sengaja mengucapkan kata-kata yang
itu bisa bikin orang lain terngiang-ngiang, hingga melukai perasaan hatinya. Di
masa pandemi covid19 ini disaat kita tidak bertemu banyak orang, lebih banyak
sendiri berdiam diri dirumah, mari introspeksi diri lagi. Kata-kata yang telah
kita ucapkan selama ini adakah yang terlalu keras sehingga menyakiti yang lain?
Mari lebih banyak beristighfar, jika pernah menyakiti orang lain.
Selain itu, jika kita merasa tersakiti, mulai malam
ini, malam nanti, sebelum tidur, maafkan orang-orang yang pernah menyakiti,
jangan menyimpan luka terlalu lama. Mungkin pada saat itu, ada kontribusi kita
juga yang membuat dia mengucapkan kata-kata atau melakukan perbuatan yang
menyakiti kita. Tidak apa-apa jika tidak bisa berinteraksi dengan normal dengan
orang yang telah menyakiti kita, jangan dipaksakan, mengalir saja dengan apa
adanya. Waktu yang akan menyembuhkan atau semakin menjauhkan. Orang datang silih
berganti di kehidupan kita, tidak usah terlalu di sedihkan. Kamu tidak akan
sendiri, ada Allah SWT. Mintalah apapun kepadanya, termasuk cintaNya, cinta
orang yang mencintaiNya, dan cinta orang yang dicintaiNya.
Untuk introspeksi diri, setelah pandemic ini
berakhir, mari lebih santun lagi dalam berinteraksi, lebih dijaga lagi, apa
yang kita perbuat dan apa yang kita ucapkan. Dan setelah sekian lama sudah
beradaptasi dengan kerja dirumah, apa yang akan kita lakukan jika semua sudah
kembali normal seperti biasa? Sudah siapkah kita dengan mengganti ritme baru
lagi? Apa yang didapatkan dari bekerja dirumah? Semakin rajin lagi bekerja? Atau
semakin banyak dosa yang dilakukan? Atau semakin belajar menjaga diri dari
dosa? Mumpung masih dalam waktu bekerja dirumah, mari susun lagi strategi biar
kita tidak menyesal telah melewatkan waktu dengan kesia-sia an.
Menyusun strategi lagi, agar pendapatan yang
kita dapatkan tetap halal kita terima, tetap tingkatkan produktivitas lagi jika
masih berasa kurang. Tetap jaga kondisi diri, agar tetap nyaman diajak bekerja.
Dengan tidak mengotori hati, rajin membersihkan diri dan tempat tinggal, selalu
dekat denganNya. Mari terus berdoa agar kita selalu diberiNya hidayah setiap
waktu, agar kita terus terjaga berada di jalanNya. Tidak, tidak akan mampu diri
kita selalu istiqomah, melainkan atas bimbinganNya.
Random banget yaa memang. Sebagai bahan
perenungan diri sendiri. Atas apa yang telah dilakukan, sedang dilakukan dan
akan dilakukan. Meminimalisir penyesalan saat diakhirat kelak, kenapa dulu saya
begini begitu. Perlu berhenti sejenak untuk merenungi agar tidak terlalu lama
berjalan namun lupa tujuan hingga tidak terarah.