Puisi Tak Usah Kau Hiraukan

Biarlah ku simpan rasaku ini
Cinta ini tak perlu kau hiraukan
Sakit ini tak perlu kau sembuhkan
Sayang ini tak perlu kau balas
Biarkan ku tentukan jalan cintaku
Tak perlu kau mengerti semua ini
Tak perlu kau pahami rasaku ini
Resiko mencinta biar ku hadapi
Semua tentang aku dan kamu biar ku kuber dalam dasar hatiku
Biar abadi disana
Aku sudah mencintaimu sampai saat ini
Harapan telah sirna saat kau tak ada
Perasaan ini hanya miliku
Tak usah kau hiraukan

Puisi Kesetiaan

sejak 3 tahun lalu
ku masih simpan perasaan ini

walau ku coba berpaling
tapi masih ada di hati
walau ku coba lupakan
tapi kau masih menghantui pikiranku
sekarang entah ada dimana
ku masih mengharap kehadiranmu

telah kau campakanku
tapi ku masih setia hanya padamu
telah kau hancurkan hatiku
tapi ku masih bertahan

walau kau tak pedulikan aku
ku masih tetap berdoa untuk kebahagiaanmu

tak pernah ku sesali pertemuan kita
walau berakhir dengan kesedihan

by rizky wahyuningsih

Puisi Apalah

Apalah artinya cinta
bila hanya ak yg merasakan
apalah artinya cinta
bila ak tak ada di hatimu
apalah artinya cinta
bila hatimu telah terisi dengan yang lain
apalah artinya cinta
bila tak mungkin untuk bersama
apalah artinya cinta
jika kau tak pernah peduli

tapi ku yakini cinta ini
walau ku tak snggup menyimpanya
mulai kini semua terserah

by rizky wahyuningsih

Cerpen Ternyata Cinta

TERNYATA CINTA

                                                                                        by : Rizky Wahyuningsih

Malam ini seperti malam-malam sebelumnya. Sunyi dan sepi pun selalu menemaniku. Ku ingginkan kehangatan orangtuaku. Ku rindukan senyumnya yang menghangatkan hati. Tawanya selalu menyejukan diriku. Dan wajahnya selalu menenangkan jiwaku. Namun hari ini berbeda dengan hari kemarin. Mereka tidak menelfonku. Dalam hatiku selalu bertanya-tanya. Apakah mereka telah melupakan ku atau mereka sedang sibuk dengan pekerjaan mereka? Mereka memang sangat mencintai pekerjaan. DibukTarin dengan 3 tahun lalu mereka di tugaskan oleh perusahaan untuk pindah keluar provinsi. Dan mereka menyetujui keputusan itu. Akibatnya mereka pulang ke Klaten 3 bulan sekali. Itu sangat menyiksaku.

Aku mendapat setitik harapan mereka akan kembali ke Klaten 1 tahun lagi. Dalam hatiku satu tahun itu sudah cukup lama. Tapi aku berkeyakinan 1 tahun itu sebentar karena aku telah melewati 3 tahun berpisah dengan mereka. Sebenarnya 3 tahun yang lalu aku ingin ikut dengan mereka. Tapi di sana sangat terpencil jadi pendidikanku dan kakakku kurang terjamin. Itu alasan mereka kenapa mereka tidak mengajaku.

2 tahun yang lalu kakaku telah lulus kuliah. Dan sudah mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan di Surakarta. Aku merasa sedih keTari kakakku harus bekerja lembur. Karena tidak ada yang menemaniku kecuali nenekku. Dan kebiasaan nenekku jika sudah malam pasti melihat televisi dan melupakan aku yang sedang sendirian.

Dengan keadaan seperti itu aku jarang keluar rumah. Dan kurang bersosialisasi dengan tetangga-teranggaku. Tapi tetangga dekatku selalu ke rumah jika ada waktu luang soalnya kita juga satu sekolah. Mereka bernama Lani, Tari, Yens, dan Ania. Walaupun hanya sekedar bercanda dan bercerita tentang semuanya. Sampai rumahku mereka namai ‘Rumah Curhat’.

Haripun berganti dengan hari, sampai hari ini adalah Sabtu. Waktunya untuk mereka main ke rumahku. Sesuatu yang ku anggab biasa mereka ceritakan kepadaku dengan ekspresi yang berlebihan menurutku.

“Ehh, ada tetangga baru di desa kita lho. Namanya Tian.” kata Yens.

“Iya orangnya cakep, manis, tinggi, keren lagi. Item manis gitu deh.” tambah Ania.

“Tapi aku kemarin nyapa dia, tapi responnya cuek gitu. Itu sih yang buat aku sakit hati. Udah tetangga baru, disapa malah cuek.” sahut Tari

“Tapi kan tetep kereeeeen bangeeet.” komentar Lani

“Denger-denger dia satu sekolah sama kita lo.” kata Tari lagi.

“Gimana pendapat kamu ki?” tanya Yens.

“Keliatanya cowok itu nyebelin banget. Males deh temenan sama dia.” Jawabku dengan nada yang tidak bersahabat.

“Ya udah liat aja besuk Senin.” kata Lani.

Hari Seninpun tiba. Seperti biasa tradisi sekolah kami yang menyambut murit baru pada upacara. Dan sambil menyebutkan prestasi yang pernah didapat. Ternyata Tian adalah atlet futsal. Dan pernah menjuarai sebuah pertandingan elit. Dia sebagai kapten tim futsal dan penyerang. Buatku sih itu sudah biasa. Dia juga bermain dalam tim. Jadi bukan hanya karna dia, tapi karena kerja timya yang bagus.

Tidak ku sangka-sangka dan ku duga-duga semua cewek di sekolahku membicarakannya. Dan lebih parahnya dia menjadi idola baru di sekolahku. Mereka belum tau aja gimana sikap dia. Kalau sudah tau gimana sikap dia, pasti pada gak mau lagi mengidolakanya.

Tidak menunggu waktu yang lama sekolahku langsung mengangkat sebagai kapten tim futsal sekolahku. Dan cewek-cewek di sekolahku semakin tambah mengidolankanya. Dan jika aku ditanya tentang dia. Aku berkata apa yang aku tau tentang dia dari tetangga-tetanggaku. Tapi pada suatu saat aku terlibat debat dengan temen sekelasku namanya Dina.

“Kenapa kamu bilang yang jelek-jelek tentang Tian?” tanya Dina.

“Aku gak njelek-jelekin dia. Aku kan bilang apa adanya. Itu juga yang kasih tau Yens, Lani, Ania, sama Tari kok.” jawabku dengan nada santai.

“Kamu gak usah ngada-ngada deh! Aku udah tanya sama temen sekelasnya kok kalau dia itu ramah dan suka bercanda.” sahut Dina dengan marah-marah.

“Aku gak ngada-ngada. Itu emang beneran kok ceritanya. Kalau gak percaya ya udah deh, terserah kamu aja. Pendapatnya kan masing-masing.” kata ku sambil menenangkan emosinya.

“Iya udah kalau gitu. Nanti kamu bakalan tau sendiri yang sebenarnya.” kata dia sambil jalan menuju kantin.

Hari ini cuacanya mendung. Aku tidak membawa jas hujan. Padahal harus ekstrakulikuler dan pulang sore. Kekawatirankupun menjadi kenyataan. Ternyata hujan deras mengepungku di parkiran sekolah. Tiba-tiba dateng Tian di sampingku.

“Kok belum pulang kamu?” tanya dia.

“Aku gak bawa jas hujan.” jawabku dengan nada cuek.

“Aku juga mau pulang ni.” sahut Tian.

“Ya sana pulang aja. Ngapain masih disini!” kataku masih dengan nada super cuek.

“Mau bareng sama aku gak. Kalau gak salah kamu tetanggaku kan?” katanya sambil membujuku.

“Gak usah. Sana pulang. Nanti juga reda hujannya.” kataku sinis dengannya.

“Ini baru aja hujannya. Pasti selesainya lama. Udah gak papa kamu bareng aku aja nanti kemaleman kamu pulangnya. Kalau gak mau tak temenin. Soalnya kamu sendirian.” kata dia.

Setengah jampun dia terus membujukku agar mau bareng dengannya. Tapi jawabanku masih sama yaitu tidak mau. Dan dia masih saja memaksaku. Dan dengan terpaksa aku ikut dengannya.

“Iya deh. Aku bareng kamu.” kataku dengan terpaksa.

“Motormu tak titipin dulu di Pak Supri.” balasnya.

“Kamu gak pakai jaket kan. Ni pakai jaketku dulu.” sahutnya lagi.

“Iya deh. Sebelumnya makasih ya.” kataku ke Tian.

Dan aku jadi berboncengan dengan Tian. Di jalan ku jadi berfikiran bahwa dia itu baik banget. Ternyata penilaianku salah ke dia. Bener juga kata Dina tadi. Sampailah di rumahku.

“Udah sampai ni.” kata Tian.

“Iya. Makasih banyak ya.” balasku padanya.

“Besuk sekolah tak jemput ya. Aku minta nomer hpmu. Biar besuk bisa kabarin kamu kalau aku mau jemput kamu.” kata dia sambil berpamitan.

Malemnya dia mengirim pesan kepadaku. Aku juga membalas pesannya. Begitu seterusnya hingga mau tidur. Dan ternyata dia itu baik. Gak cuek seperti apa kata Tari. Dan akupun juga menceritakan apa yang baru terjadi dengan Tari, Yens, Ania, Lani. Ternyata mereka juga berpendapat sama denganku.

Pagi yang cerah, kicauan burung pun mewarnai pagi yang indah. Tapi jantungku deg-degan seperti mau meledak karena sebentar lagi Tian menjemputku. Dengan sopannya Tian berpamitan dengan kakakku. Kita berangkat ke sekolah bersama. Di kelas aku bercerita ke Dina tentang kejadian kemarin. Dina mendorongku untuk lebih menjalin hubungan dekat dengannya.

Haripun silih berganti seiring semakin dekatnya hubunganku dengan Tian. Setiap malam dia selalu menyempatkan untuk mengirim pesan kepadaku. Semenjak dekat dengan Tian aku sudah tidak sedih lagi karena kesepian. Akupun selalu menceritakan kedekatan dengan Tian kepada orangtuaku.

Hari ini aku pulang bareng Tian. Kita mampir dulu ke rumah makan untuk makan siang. Dan kesempatan yang selalu ku tunggu-tunggu saat dia menyatakan cintanya kepadaku.

“Sudah lama aku mencari seorang wanita yang bisa menjadi motivasi dan semangatku. Dan engkau wanita yang ku cari. Maukah kau menjalin hubungan serius denganku. Aku sungguh jatuh cinta denganmu.” kata dia dengan sangat romantis.

“Ya kita jalanin dulu aja. Aku juga cinta sama kamu.” kataku dengan nada gembira.

Lalu kita pulang dengan hati bahagia. Aku mulai menyadari ternyata cinta yang bisa membuatku senang dan tenang. 1 tahun yang ku lalui terasa cepat semenjak kehadiran Tian. Dan orangtuaku sudah pulang ke Klaten. Selama ini aku mencari kebahagian kecuali orangtuaku dan itu ternyata cinta.

Puisi Aku dan Azzamku

Ini adalah perjalanan awal menuju kedewasaanku

Ak harus melangkah ke jalan yang benar

Beban berat ku pikul yaitu masa depanku

Ak harus tetap optimis

Masalah demi masalah datang silih berganti

Ak harus tetap kuat

Ketika sudah tak ada harapan untuku

Ak harus tetap semangat

Masa depanku tak dapat ku tebak

Cita ku gantungkan setingi langit

Untuk memberikan azzam*

Jikalau jatuh dari ketingian langit

Ku berharap di bintang yang paling terang

ak ingin meraih semua cita ku

ak akan berdiri di atas badai

ak akan bertahan di arus air

ak akan menahan  laju angin

demi semua cita ku

tapi apalah daya jika  takdir sudah menentukan

diriku hanyalah mahluk lemah

hanya bisa berusaha mewujudkan semua

berharap dan berharap bisa terbang di atas awan

menjadi cahaya di dalam keluargaku

ak akan mempunyai dua sayap

ak akan menjadi benda yang terang

dan ak menuju masa depanku yang cerah

tak ingin hidup selalu bergantung pada orng lain

harus mandiri bisa memenuhi kewajiban

gak mau terus merepotkan orang tua

ingin selalu membhagiakan mereka

Ingiinku menjadi muslimah sejati
di ridhoi oleh Allah

Yang menjadi bunga di akhir zaman
Bidadari yang mengindahkan surga

*azzam : semangat, tekat kuad

rizky wahyuningsih

Puisi Butiran Debu

Butiran debu

Tak pernah dibutuhkan

Tak pernah diharapkan

Walaupun hanya butiran debu

Mengharap menjadi mawar

Selalu diinginkan dan disayang

Walaupun hanya butiran debu

Menghayal menjadi  bintang terang

Yang selalu ada dihati setiap insan

Walaupun hanya butiran debu

Memimpikan menjadi merpati

Punya pasangan sejati sepanjang hidupnya

Walaupun hanya butiran debu

Menginginkan menjadi elang

Yang terbang bebas dan sangat tanguh

Tapi itu semua hanya hayalan semu

Hanyalah sebutir debu yang tak diinginkan

Sebutir debu berhayal indahnya cinta

Mempunyai pasangan yang saling mencintai

Melewati hari demi hari dengan kasih sayang

Selalu menanti datangnya kekasih

Detik demi detik dilalui tanpa rasa sepi

Tersadar bahwa hanyalah halusinasi

Butiran debu penuh dengan kegagalan

Butiran debu yang bersedih

Butiran debu diselimuti dosa

Mengambil air wudhu

Setelah melihat bayangan dilantai

Kristal yang berkilauan dilihatnya

Merasa ragu dan terus merasa ragu

Tepat didepan kaca

Dan ajaib

Butiran debu kini menjadi Kristal berkilauan

Kristal yang berkilauan lebih indah dari mawar

Lebih mempesona dari bintang

Lebih tangguh dari elang

Subhanallah ,, maha suci allah

oleh : Rizky Wahyuningsih

Sumber gambar: www.nadya-andes.blogspot.com

Puisi Senja Hitam

 by Rizky Wahyunignsih

Masih bisa ku lihat senja

Cahayanya begitu indah

Teringat semua masa lalu kelam

Saat diriku menjadi manusia terbuang

Begitu tidak dingginkannya kehadiranku

Ketidaksempurnaanku menjadi ejekan

Tersakiti oleh cinta yang kubuat sendiri

Manusia terhina tak berarti

Anggapanku salah tentang sikapmu

Ternyata itu hanya semu belaka

Setelah kutau makna sikapmu

Keyakinanku semakin dalam

Tak sudi ku mengemis cinta

Cinta yang akan menggores luka

Luka yang menusuk hati

Tak sudi ku meminta kasih sayang

Semu semua hanya semu

Hayalan yang kubuat sendiri

Melirik ke langit ternyata tak ku lihat senja

Senja telah berubah menjadi hitam

Senja hitam telah tiba bersama hati yang suram

Naskah Pidato Menanggapi Perpisahan

Assalamualaikum Wr Wb

Yth. Bapak Kepala Sekolah SMA N 1 KARANGANOM

Yang saya hormati Ibu Bapak Guru

Yang saya sayangi teman teman kelas X dan kakak-kakak kelas XI, XII

            Marilah kita memanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul disini dalam acara perpisahan kelas XII. Sholawat serta salam senantisa tercurahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SWA yang telah membawa kita dari zaman jahiliah sampai pada zaman yang serba modern ini,

            Saya mewakili siswa-siswi kelas X dan XI untuk menyampaikan tanggapan atas kata pamit dari kakak-kakak kelas XII. Yang pertama kami ucapkan selamat karena telah melaksanakan Ujian Nasional dengan sukses. Harapan kami setelah lulus nanti kakak bisa melanjutkan ke Perguruan Tinggi yang diinginkan atau di tempat yang bisa meneruskan cita-cita kakak.

            Yang kedua, kiranya selama ini di dalam pergaulan dan kebersamaan. Kita tidak mampu melepas diri dari rasa salah dan khilaf. Untuk itu maafkanlah kami baik sengaja maupun tidak sengaja dan atas kekhilafan yang telah diperbuat itu anggaplah olek kakak-kakak sebagai hal biasa dalam pergaulan antara kakak dengan adiknya. Dan mungkin sebaliknya jika seandainya terdapat kesalahan kakak terhadap kami semua terlebih dulu kami memaafkan.

            Yang ketiga, kami berpesan agar kakak selalu mengingat apa yang telah diajarkan. Semoga kakak selalu berpegang teguh terhadap komitmen kebenaran untuk bekal kakak meneruskan kehidupan setelah ini. Tetaplah menjaga ahlak yang baik karena kakak akan selalu membawa nama SMA N 1 KARANGANOM. Jadi jagalah nama itu agar tetap baik dimata masyarakat luas.

            Yang keempat, setelah kakak bercengkrama dengan kami akhirnya waktu juga yang akan memisahkan kita. Seperti kata pepatah jauh dimata dekat dihati. Walaupun kakak akan meninggalkan SMA kita tercinta ini tapi silaturahmi diantara kita jangan sampai putus. Akan selalu kami kenang kebersamaan kita yang terasa singkat ini. Selamat jalan kakak-kakak semua, semoga sukses dalam menempuh cita-cita kakak. Doa kami menyertaimu.

            Sekian pidato singkat saya, jika ada salah saya mohon maaf.

            Wasalamualaikum wr wb.

by : Rizky Wahyuningsih

Naskah Pidato Global Warming

Assalamualaikum wr.  wb.

Yang terhormat Bapak Guru

Yang saya sayangi teman-teman XF

            Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan ridho-Nya sehingga kita masih diberikan semangat, kekuatan, dan kesehatan untuk menuntut ilmu di sekolah ini. Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan pidato saya tentang “Global Warming”. Global warming menjadi masalah utama semua Negara di dunia ini. Global warming adalah proses meningkatnya suhu rata-rata di atsmosfer, laut dan daratan bumi. Penyebab global warming adalah efek rumah kaca, berlebihan pemakaian gas karbondioksida, monoksida dan metana, asap pabrik dan kendaraan, gundulnya hutan, dsb. Manusia menjadi penyebab utama dalam hal ini. Satu contoh kecil saja sebagai pelajar kita boros dalam mengunakan kertas. Dan kertas asalnya dari pohon, jadi secara tidak langsung kita menebang pohon.

            Seluruh masyarakat dunia merasakan dampak dari global warming. Dampaknya antara lain, kemarau lebih panjang akan mengakibatkan krisis air bersih, kebakaran hutan, hilangnya flora dan fauna, tenggelamnya sebagian pulau dikarenakan es di kutup utara akan mencair. Bencana alam sering terjadi seperti banjir. Dan diperkirakan 2.000 pulau dari 18.000 pulau di Indonesia akan tenggelam pada tahun 2070. Indonesia disebut sebagai Negara yang paling berperan dalam global warming karena banyak hutan di Indonesia terbakar dan Indonesia merupakan surganya para perokok.

            Yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak global warming adalah mematikan listrik jika tidak digunakan, menghemat kertas dan plastik, mengurangi mengunakan kendaraan, tanam pohon disekitar dan juga merawatnya. Mungkin kita sudah menanam pohon tapi apakah kita juga merawatnya? Percuma saja menanam pohon kalau tidak dirawat juga akan mati.

Manusia yang menyebabkan global warming maka manusia juga yang harus menghentikan global warming. Dimulai dari diri sendiri, mulai dari hal kecil, dan mulai saat ini.. Dan buatlah anak cucu kita nanti masih dapat merasakan indahnya dunia tanpa global warming. Sekian pidato saya, kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan jika ada salah kata dan perbuatan saya mohon maaf.

Wassalamualaikum wr. wb.

           

 by : Rizky Wahyuningsih

sumber data: www.google.com