Minggu, 29 Januari 2023

Etika Komunikasi

Kalau boleh memilih, jangan menyampaikan ke temanmu jika ada yang membicarakan di belakang. Jika memang benar peduli, rahasiakanlah. Dan jika menurutmu apa yang dikatakan orang lain tersebut benar mengenai temanmu, maka nasehatilah secara pribadi dan tidak menyebutkan jika "si dia telah membicarakanmu, ....". Itu akan menjaga hati temanmu agar tidak sakit karena dibenci orang lain dan tidak balik membenci orang lain. Aku lebih memilih untuk tidak mengetahui pikiran buruk orang lain terhadapku dan biarlah aku menerjemahkan dari apa yang dia tunjukkan.

 

Jika dia menunjukkan kebencian, aku tidak akan menyimpan benci, aku berusaha memaafkan setiap orang yang menyakiti, meninggalkan, ataupun berbuat tidak baik. kalau bisa saya doakan, atau jika sangat tidak bisa akan saya anggap ia tidak ada dan tidak nyata. Akupun menganggap hal buruk yang terjadi pada diriku disebabkan oleh dosa-dosaku. Dengan kejadian buruk tersebut aku berharap Allah SWT mengampuni dosa-dosaku.

Aku juga sedang berusaha untuk lebih baik diam daripada berbicara tapi akan menyakiti dan menimbulkan hal buruk.
Namun setiap manusia menimbulkan luka bagi manusia lain. Semoga dengan aku memaafkan oranglain, oranglainpun juga akan memaafkanku.

Kita hidup di dunia ini tidak mungkin terlepas dari dosa. Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita. Aamiin


Tentang Kehilangan


Kata psikolog yg nemu di ig dan lupa namanya sapa, "orang yang pergi dalam kehidupanmu, seperti orang tersebut meninggal dalam kehidupanmu. Walaupun di kehidupannya yang sebenarnya, dia masih hidup."





Sebagaimana ada yang meninggal, maka sudah sepantasnya kita bersedih. Its okay untuk griefing.

Tahap-tahap griefing memang panjang. Mulai dari merasa kehilangan, kosong, sepi, hampa, merindukan. Lalu perlahan menyadari, bahwa people come and go. Lalu bisa balik lagi ke tahap pertama. Sampai ke tahap mengikhlaskan pun, sometimes masih terasa sakit dan kangennya. Namun bukan berarti kamu mau dia balik di kehidupanmu. Tidak, hanya kamu kangen moment-moment yang berkesan dengannya.


Sudah selayaknya begitu. Jangan mulai lagi mencari-cari tentang dirinya. Sudah biarkan dirimu move on.

Biarkan dirimu merasa damai tanpa dirinya.

Aku bukan tipe yang baik-baik saja dengan kehadiran orang yang meninggalkanku. Aku mengijinkan dirinya memiliki kehidupan tanpa diriku. Akupun juga mengijinkan diriku memiliki kehidupan tanpa tau kabar apapun darinya. Aku cukup bisa bertahan di kehidupan yang sebentar ini tanpa dia yang telah meninggalkanku. 

Bukan berarti memutuskan tali silaturahmi, karena kita berpisah dengan cara yang baik-baik. Beda ceritanya jika habis berantem hebat tanpa penyelesaian, wajib bagi kita untuk menyapa duluan.

Its okay tidak ada dirinya dalam kehidupanmu. Kamu masih bisa beraktivitas seperti biasanya.

Dan begitu pula, saat kamu yang harus meninggalkan orang lain. Ia akan hidup dengan baik-baik saja. Ia tetap bisa berjalan, makan, minum, beraktivitas dengan biasanya. Membawa luka, iya pasti, siapa sih yang masih hidup di dunia ini yang tidak memiliki luka? Sepertinya tidak ada..


Ijinkan dirimu untuk bertumbuh. Ijinkan dirimu untuk merasa baik-baik saja. Dan doakan dia jika teringat, berbaik hatilah pada dirimu dan semua manusia di bumi ini termasuk dia. Justru hal tersebut yang akan bantu kamu untuk damai lebih cepat. Dengan tidak menyimpan dendam, tidak menyalahkan orang lain, dan memahami konsep takdir Allah SWT.

Apapun yang telah terjadi di kehidupan dunia ini sudah Allah SWT takdirkan.


Terimakasih diri, telah bertahan dengan baik, telah berjuang hingga detik ini. Alhamdulillah 'ala kulli hal.