Kalau Allah SWT belum kasih apa yang menjadi doamu, mungkin Dia menganggap kamu belum pantas. Tidak perlu membandingkan dengan orang lain. Semua memiliki jatah masing-masing menurut ukuranNya.
“…Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.” [Al-Furqaan/25 : 2]
Sudahlah, percaya aja sama hitungan Allah SWT. Ukuran yang ia berikan itu sempurna, seperti ayat di atas bahkan dengan serapi-rapinya. Mana bisa kamu yang hanya manusia mengklaim bahwa apa yang menjadi rencanamu adalah yang terbaik untukmu.
Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri. (Qs. Yunus:44)
Allah SWT tidak mungkin mendzolimi hambaNya. Jadi, cukup percaya dan bergantung saja kepadaNya. Ia selalu memberikan yang terbaik untuk setiap hamba-hambaNya.
Keimananmu tidak akan sempurna sampai kamu mengimani rukun iman yang ke 6, iman kepada qada dan qadar. Saat kamu menganggap bahwa kehidupan ini tidak adil, maka kamu berhadapan dengan Allah SWT yang menentukan takdir setiap hambaNya. Apakah kamu berani mengatakan bahwa Allah SWT salah dan tidak adil? Tentu tidakkk kan. Jadi hati-hati dalam berfikir.
"Segala sesuatu itu ada hakikatnya. Seorang hamba tidak akan sampai kepada hakikat iman sampai ia meyakini bahwa apapun yang (ditakdirkan) menimpanya, tidak akan meleset darinya. Dan apapun yang (ditakdirkan) tidak menimpanya maka tak akan menimpanya." (HR Muslim dari Abu Darda)
Barakallah, semoga Allah SWT memberikan keberkahan dan kedamaian dalam kehidupan kita. Sekian.