Artikel ini pendapat pribadi aja, belum tentu cocok di semua
kondisi.
Alasan utama menyarankan itu adalah biar gak ganggu rekan
kerja disaat waktunya istirahat. Ada orang yang okay aja diganggu di luar jam
kerja, tp khusus untuk diri saya, jujur saya merasa sangat terganggu. Saya memilih
untuk memisahkan waktu kerja dan waktu istirahat. Jelas, saya tidak suka saat
jam istirahat, dituntut untuk kerja, ngerjain sesuatu yang kalau ditanya
deadlinenya, bilangnya “segera” hiiih pengen tak hih wkwk
Kenapa gak pas jam kerja aja nyuruhnya? Kenapa saya kerja
situ santai-santai, pas saya istirahat, eh malah disuruh kerja lagi.. Hargailah
waktu orang lain. Pun saya, jika kerja overtime, saya berusaha gak bikin orang
lain kerja overtime juga, mau nanya aja nunggu besok pas jam kerja. Dengan
petugasku, kalau gak deadline ha
Selain itu, waktu kerja emg paling baik ya yang sesuai
aturan. Kualitas hidup jadi lebih baik. Tidur juga malam, pas orang lain tidur
dan itu waktu terbaik dari sisi kesehatan. Yuk lah, kerja saat rekan kerjamu
juga kerja. Kalau butuh apa-apa enak, karena ada juga yang sangat ketat, kalau
bukan jam kerja gak mau kerja, bahkan punya 2 hp dan 2 nomer telfon. Nah lo,
kalau gitu gimana, kalau kerjaan itu deadline dan kamu butuh rekan kerjamu
gimana? Kan ya nyusahin diri sendiri juga.
Kalau sekedar bertanya yang gak pakai mikir jawabannya sih
masih ku toleransi, tapi kalau udah suruh revisi, nyalah-nyalahin, ngerjain
kerjaan, mikir keras, ditambah lagi “segera”,, yuh yuh yuh sebel bangetttt. Tapi
ya mau gimana lagi, emang belum bisa misahin antara jam kerja dan jam istirahat. Apalagi kalau dah petugas nelfon
bingung, hmmm, ya mau gimana lagi. bagian dari resiko kerja dan tanggung jawab.
Tapi marilah kita memelihara kesehatan mental bersama-sama. Mari
ciptakan lingkungan kerja yang sehat. Kalau lingkungannya damai kan kita juga
ikut damai kan. So, please, lakukan bersama-sama, karena kalau cuma sendiri ga
bisa tercipta itu. Mudahkan urusan orang lain, insyaAllah, Allah SWT akan
memudahkan urusan kita. Kalau bisa dipermudah kenapa dipersulit.
Pelajaran juga bagi bawahan, jangan sampai ganggu waktu
istirahat atasan, sesama rekan kerja aja, kalau bisa jangan, apalagi ke atasan,
hmm big no. Tapi untuk case khusus yang emg sangat urgent bisa lah, tidak
masalah itu. Tapi kalau bisa pas jam kerja, plis lakukan di jam kerja. Karena
kita semua kerja tujuannya untuk
keluarga, jadi jangan diambil waktu bersama keluargannya. Kita kerja
agar bisa hidup nyaman, istirahat nyaman, maka jangan diganggu waktu
istirahatnya.
Udah diluar jam kerja, eh nyuruh atasan, plis jangaan. Nyuruh
aja gak tepat kalau bawahan ke atasan, adanya minta tolong. Bukan juga
bertanya, “bisakah ditemani mendata?” disaat weekend. Tidak sopan menurutku. Oo
iya, hal yang gak sopan lagi, langsung panggil “nama” ke atasan, tanpa ada
embel-embel, pak, bu, mbak, kak, dsb walaupun umurnya dibawahmu, plis panggil
jangan nama doang. Oo iya, pintar-pintar menempatkan diri, jangan merasa jadi
paling jago terus meremehkan rekan kerja apalagi atasan. Hormatilah ia, buang
jauh-jauh rasa tidak suka dan bencimu, bukan untuk dia, tapi untuk kedamaianmu
sendiri. Semoga lancar dan sukses dimanapun berada, maaf jika menyingungmu..