Novel
ini keren banget, dari awal udah merinding bacanya, mengharukan. Tipe novel
tentang keluarga yang romantis dan penuh nasehat. Novel ini memberi sudut pandang
baru tentang hubungan antara anak dan bapak. Novel ini juga mengajarkan tentang
parenting, leadership dan relationship antara lawan jenis. Dikemas dengan
kata-kata yang tidak berat dan mudah dipahami membuat tidak membosankan (for
your information, novel ini selesai dibaca 6 jam udah sama istirahat, makan,
ibadah, dan kegiatan pribadi lainnya.)
Berikut
ini ada beberapa kutipan yang menurut saya menarik banget, tapi cuma beberapa
yaa engga semua, sisanya baca sendiri dong, hehe
“Bedanya Jobs dan Ford mengkristalisasi mimpi itu dengan rencana. Rencana
itu mereka eksekusi dengan kerja keras. Ketika mereka gagal, mereka coba cara
lain. Plan A gak jalan, coba plan B, plan C.” Novel Sabtu Bersama Bapak
“Mimpi hanya baik jikakita melakukan planning untuk merealisasikan
mimpi itu. Jika tidak, kalian hanya akan buang waktu” Novel Sabtu Bersama
Bapak
“Bapak minta kalian bermimpi setinggi mungkin. Dengan syarat, kalian
merencanakan dengan baik.” Novel Sabtu Bersama Bapak
“Bapak minta kalian bermimpi setinggi mungkin. Dengan syarat, kalian
rajin dan tidak menyerah.” Novel Sabtu Bersama Bapak
“Bapak minta kalian bermimpi setinggi mungkin. Tapi mimpi tanpa rencana
dan action, hanya akan membuat anak istri kalian lapar.” Novel Sabtu
Bersama Bapak
“Yang penting itu, kalau salah satu dari kita pergi-yang ditinggalkan,
masih bisa mandiri. Kalau kamu meninggal saya masih bisamenghidupi anak-anak...”
Novel Sabtu Bersama Bapak
Ini contoh kutipan yang
romantis, i think wkwk
“Ketika seorang laki-laki dan perempuan menikah, laki-laki itu meminta
banyak dari perempuan.
Saya pilih kamu.
Tolong pilih saya, untuk menghabiskan sisa hidup kamu. Dan saya akan
menghabiskan sisa hidup saya bersama kamu.
Percayakan hidup kamu pada saya. Dan saya penuhi tugas saya padamu,
nafkah lahir dan batin.
Pindakan baktimu. Tidak lagi baktimu kepada orangtuamu. Baktimu sekarang
pada saya.
Banyak laki-laki yang saat menikah tidak tahu bahwa mereka meminta ini.
Banyak juga laki-laki yang bahkan kemudian hari, mencederai tiga hal ini” Novel
Sabtu Bersama Bapak
“Membangun hubungan itu butuh dua orang yang solid. Yang sama-sama
kuat. Bukan yang saling ngisi kelemahan, Yu. Karena untuk menjadi kuat adalah tanggung
jawab masing-masing orang. Bukan tanggung jawab orang lain. Nah, misal saya gak
kuat agamanya/ lantas saya cari pacar yang kuat agamanya. Pernikahan kamia kan
habis waktunya dengan si kuat melengkapi yang lemah. Padahal setiap orang
sebenarnya wajib menguatkan agama. Terlepas dari siapapun jodohnya." Novel
Sabtu Bersama Bapak
*Baca blog orang, katanya sebelum
menikah wajib baca novel ini. Yes i agree..
*By the way, novel ini dicetak
tahun 2014 dan di tahun yang sama udah cetakan keenam. Laris banget yess...
*Cocok banget dah kalau dibikin film!
Thanks to:
Allah SWT
Perpustakaan Mas Tovic yang udah
minjemin novel ini.
www.tokopedia.com dan www.cakoyong.com sebagai sumber dari gambar