Assalamualaikum wr wb J
Apa kabar?
Baik kan ya?
Ini nih aku mau curhat nih,, ee cieee.. hmm gak kok, bukan
soal si dia :D
|
kira-kira seperti ini bus yang saya naiki tadi, saya berdiri ndepel di pintu |
Siang sampai malam ini aku benerin laptop di Mangga Dua,
ganti keyboard. Mungkin keyboardku lelah karena setiap saat diajak kerja terus.
Yaa, memang sudah takdir Allah SWT, waktunya keyboardku rusak dan minta ganti. Ikhlas
dan sabar aja biar tenang.
Well, jadi sebenarnya yang mau aku curhatin bukan itu. Aku
tadi pulang dari mangga dua jam 4. Seharusnya jam 5 sampai kos, tapi jam 18.22
baru sampai. Macetnya 1 jam 22 menit, dua kali lipatnya lebih. Aku tadi naik
trans jakarta padahal TJ punya jalan sendiri, namanya busway. Tapi di beberapa
tempat jalan itu juga dipakai mobil dan motor lain, jadi yaa tetep macet. Maklum
jam segitu jam pulang kerja.
Sekarang sih alhamdulillah udah ada portalnya dibeberapa
tempat dan diawasi petugas TJ dan ada polisi juga, tapi ya piye kadang ada yang
nak gak diawasi dan gak dikasih portal ya pada masuk. Dan bikin gemes gitu
kalau pas di dalem bus. Kita yang ada dijalan jadi negative thinking semua. Yang
di dalam bus mikir, ni orang pada nyerobot aja jalan orang, yang sabar dong..
Yang di luar bus, jalan busway nya sepi, kenapa gak boleh
masuk situ, kan juga jalan milik pemerintah, jadi berhak dong pakai.
Nak wis ngono, bubar
to. Di hati tidak tenang karena saling menuduh dan iri-irian. Termasuk saya
juga.. mikirnya, “eh eh eh ini kan udah ada aturannya kalau selain TJ gak boleh
makai jalan busway tapi kok ya pada nyerobot masuk. Percuma dong dibuat TJ
untuk memecahkan masalah macet di Jakarta padahal tetap aja macet juga pas naik
ini.”
Ya begitulah manusia,saling iri dan tidak mensyukuri
keadaan. Harus saling pengertian satu sama lain. Aturan yang ada tetap harus di
tegakan. Jangan tenang saja ketika melanggar, karena itu juga dosa. La wong buang sampah permen sembarangan
wae doso, metik kembang sembarang yo doso, po meneh nyerobot jalur e uong lio.
La kui sek nang njobo
bus karo sek nang jero.
Sekarang ini, saya akan menceritakan balada perang hati yang
di dalam bus. Well kalau naik bus di jam-jam pulang kantor dan arus balik(dari
arah jakarta pusat ke berbagai tujuan) pastilah penuh, desak-desakan dan nunggu
busnya agak lama karena jalannya memang macet. Didalam bus itu seperti pepes
bandeng dan bisa gerak bebas apalagi kalau busnya bukan yang modelnya 2(pisah
antara laki-laki dan perempuan).
Dilema pertama,
Disaat ada mbak-mbak/mas-mas yang masih muda tapi duduk
dengan santainya sambil tidur(bahkan pura-pura tidur), sedangkan banyak
bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah tua berdiri berjam-jam di bus. Mau negative
thinking kok ya ngerusak hati, tapi kok ya kelewatan gitu. Nah ini, saya kadang
mau negur tapi takut menyingung perasaan. Karena sebenarnya itu tugas kernet TJ
nya yang selalu tanggap kalau ada situasi yang seperti itu.
Dilema kedua,
Tadi samping saya dan belakang saya itu laki-laki, ini mau
minggir juga gak bisa karena sudah benar-benar penuh. Tapi kos ya kadang
bersentuhan kalau ngerem mendadak. Wis,
ngene ki isine istighfar terus.
Dilema ketiga,
Saat sudah sangat penuh, tapi maksa masuk. Kita didalam
hati,” udah dong jangan ada yang masuk lagi, orang sudah desak-desakan, biarin
lah nunggu bus yang selanjutnya.” Tapi malaikat baik mengingatkan agar tidak
berfikiran buruk, “kan semua orang juga pengen pulang cepet setelah seharian
lelah dalam pekerjaan yang tidak ada habisnya, apalagi udah ditungguin keluarga
tercinta dirumah”
Didalam balada dilema tersebut membuat saya sangat tidak
tenang membaca buku. Sempit sekali dan jarak mata kebuku dekat jadi gak nyaman.
Terus disertai perdebatan malaikat baik dan setan merah yang ada apinya, yang
satu bisikin negative yang satunya nasehatin biar tetap positive thinking pada
semua orang.
Tapi ditengah-tengah kegalauan tersebut, saya sempat tertawa
karena ada ibu-ibu yang ngomentarin pada nyerobot jalur busway, terus bilang
gini, “kagak tau apa, udah pada pegel semua” dengan logat orang jakarta
ditengah-tengah macet. Ya iya lah pegel semua, orang udah sore, semua juga tau
kalik gak usah dibilangin pun, yang diluar juga pegel. Semua pegel!
Memang harus strong survive di jakarta ini. berdiri
berjam-jam di bus, di kereta semua harus kuat, yang tua, muda, anak kecil semua
harus bisa.
Baiklah,
Segitu dulu curhatan tidak penting saya,
Kalau kamu bisa ambil hikmah dari yang tidak penting
tersebut, berarti kamu orang hebat dan diberi karunia lebih oleh Alloh.
Apapun itu, jangan lupa ikhlas dan bersyukur.
Ditulis saat menunggu jam 00 beli tiket balik jakarta untuk lebaran
sumber gambar: www.liputan6.com