Sabtu, 08 April 2017

Pohon Perasaan



Aku takut pohon perasaan ini tumbuh lebat
Sehingga susah untuk mencabutnya
Aku tak bisa pungkiri bahwa pesonamu luar biasa
Sehingga membuatku selalu tertuju kepadamu

Setiap melihat orang yang lain, yang kubayangkan hanya dirimu
Setiap berada dikeramaian seakan-akan aku melihat orang-orang mirip dirimu
Mungkin karena hayalanku yang selalu ada kamu
Sehingga semua orang seakan akan hanya kamu

Mungkin aku telah berlebihan
Kita tidak pernah bertemu lagi setelah sekian lama
Aku juga sudah lelah berusaha untuk menemuimu
Dibalik itu aku juga sadar bahwa belum tepat waktunya

Biarlah menjadi seperti ini
Aku ikhlaskan kamu jika kamu berjodoh dengan yang lain
Aku kirim doa sebaik-baiknya untuk kalian

Mungkin aku tidak sempat hadir, atau lebih tepatnya tidak menyempatkan hadir di hari bahagia kalian
Kita pasti hidup berlainan kota
Atau jikapun sama aku pasti merencanakan sesuatu agar aku tidak sempat hadir

Aku tidak mau merusak hari-hari bahagiamu karena kehadiranku
Jujur saja, aku tidak bisa menyembunyikan kisah-kisah lama kita dihadapan jodohmu
Semua jelas akan terputar dalam ingatan dan terpancar dalam wajahku
Aku tidak ingin di hari bahagia itu semua orang tau tentang 

"kisah kita yang telah usai"



sumber gambar: justrara.wordpress.com

Jumat, 07 April 2017

Balada Perang Hati di Dalam Bus Trans Jakarta


Assalamualaikum wr wb J
Apa kabar?
Baik kan ya?

Ini nih aku mau curhat nih,, ee cieee.. hmm gak kok, bukan soal si dia :D
kira-kira seperti ini bus yang saya naiki tadi, saya berdiri ndepel di pintu


Siang sampai malam ini aku benerin laptop di Mangga Dua, ganti keyboard. Mungkin keyboardku lelah karena setiap saat diajak kerja terus. Yaa, memang sudah takdir Allah SWT, waktunya keyboardku rusak dan minta ganti. Ikhlas dan sabar aja biar tenang.

Well, jadi sebenarnya yang mau aku curhatin bukan itu. Aku tadi pulang dari mangga dua jam 4. Seharusnya jam 5 sampai kos, tapi jam 18.22 baru sampai. Macetnya 1 jam 22 menit, dua kali lipatnya lebih. Aku tadi naik trans jakarta padahal TJ punya jalan sendiri, namanya busway. Tapi di beberapa tempat jalan itu juga dipakai mobil dan motor lain, jadi yaa tetep macet. Maklum jam segitu jam pulang kerja.

Sekarang sih alhamdulillah udah ada portalnya dibeberapa tempat dan diawasi petugas TJ dan ada polisi juga, tapi ya piye kadang ada yang nak gak diawasi dan gak dikasih portal ya pada masuk. Dan bikin gemes gitu kalau pas di dalem bus. Kita yang ada dijalan jadi negative thinking semua. Yang di dalam bus mikir, ni orang pada nyerobot aja jalan orang, yang sabar dong..

Yang di luar bus, jalan busway nya sepi, kenapa gak boleh masuk situ, kan juga jalan milik pemerintah, jadi berhak dong pakai.

Nak wis ngono, bubar to. Di hati tidak tenang karena saling menuduh dan iri-irian. Termasuk saya juga.. mikirnya, “eh eh eh ini kan udah ada aturannya kalau selain TJ gak boleh makai jalan busway tapi kok ya pada nyerobot masuk. Percuma dong dibuat TJ untuk memecahkan masalah macet di Jakarta padahal tetap aja macet juga pas naik ini.”

Ya begitulah manusia,saling iri dan tidak mensyukuri keadaan. Harus saling pengertian satu sama lain. Aturan yang ada tetap harus di tegakan. Jangan tenang saja ketika melanggar, karena itu juga dosa. La wong buang sampah permen sembarangan wae doso, metik kembang sembarang yo doso, po meneh nyerobot jalur e uong lio.

La kui sek nang njobo bus karo sek nang jero.

Sekarang ini, saya akan menceritakan balada perang hati yang di dalam bus. Well kalau naik bus di jam-jam pulang kantor dan arus balik(dari arah jakarta pusat ke berbagai tujuan) pastilah penuh, desak-desakan dan nunggu busnya agak lama karena jalannya memang macet. Didalam bus itu seperti pepes bandeng dan bisa gerak bebas apalagi kalau busnya bukan yang modelnya 2(pisah antara laki-laki dan perempuan).

Dilema pertama,

Disaat ada mbak-mbak/mas-mas yang masih muda tapi duduk dengan santainya sambil tidur(bahkan pura-pura tidur), sedangkan banyak bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah tua berdiri berjam-jam di bus. Mau negative thinking kok ya ngerusak hati, tapi kok ya kelewatan gitu. Nah ini, saya kadang mau negur tapi takut menyingung perasaan. Karena sebenarnya itu tugas kernet TJ nya yang selalu tanggap kalau ada situasi yang seperti itu.

Dilema kedua,

Tadi samping saya dan belakang saya itu laki-laki, ini mau minggir juga gak bisa karena sudah benar-benar penuh. Tapi kos ya kadang bersentuhan kalau ngerem mendadak. Wis, ngene ki isine istighfar terus.

Dilema ketiga,

Saat sudah sangat penuh, tapi maksa masuk. Kita didalam hati,” udah dong jangan ada yang masuk lagi, orang sudah desak-desakan, biarin lah nunggu bus yang selanjutnya.” Tapi malaikat baik mengingatkan agar tidak berfikiran buruk, “kan semua orang juga pengen pulang cepet setelah seharian lelah dalam pekerjaan yang tidak ada habisnya, apalagi udah ditungguin keluarga tercinta dirumah”

Didalam balada dilema tersebut membuat saya sangat tidak tenang membaca buku. Sempit sekali dan jarak mata kebuku dekat jadi gak nyaman. Terus disertai perdebatan malaikat baik dan setan merah yang ada apinya, yang satu bisikin negative yang satunya nasehatin biar tetap positive thinking pada semua orang.

Tapi ditengah-tengah kegalauan tersebut, saya sempat tertawa karena ada ibu-ibu yang ngomentarin pada nyerobot jalur busway, terus bilang gini, “kagak tau apa, udah pada pegel semua” dengan logat orang jakarta ditengah-tengah macet. Ya iya lah pegel semua, orang udah sore, semua juga tau kalik gak usah dibilangin pun, yang diluar juga pegel. Semua pegel!

Memang harus strong survive di jakarta ini. berdiri berjam-jam di bus, di kereta semua harus kuat, yang tua, muda, anak kecil semua harus bisa.

Baiklah,

Segitu dulu curhatan tidak penting saya,

Kalau kamu bisa ambil hikmah dari yang tidak penting tersebut, berarti kamu orang hebat dan diberi karunia lebih oleh Alloh.


Apapun itu, jangan lupa ikhlas dan bersyukur.

Ditulis saat menunggu jam 00 beli tiket balik jakarta untuk lebaran


sumber gambar: www.liputan6.com

Sabtu, 01 April 2017

Puisi Biarlah menjadi Misteri


Malam telah larut
Tapi tubuh ini masih terjaga
Rindu datang menyergapku
Aku rindu sosok itu

Entah, aku juga sudah lupa
Biarkan aku menciptakan ceritaku sendiri
Biarkan aku menganggap semua yang kuyakini benar

Aku tak mau merusak diriku dengan meratapi semua
Aku tak akan membuat semua terbongkar
Aku diam seribu langkah
Aku tidak ingin mencari tahu kebenarannya
Karena kebenaran itu pasti akan menghancurkan kami
Biarlah menjadi suatu misteri yang tak akan terpecahkan
Aku kubur dalam-dalam rasa penasaranku
Biarlah misteri itu terus terjadi di dunia yang luas ini
Aku hanya tak ingin mengetahuinya

Bukan, bukan aku tidak peduli
Aku sudah pernah hancur
Sudah kulalui masa masa suram
Aku sudah berusaha bangkit berjuang tentang misteri
itu

Akulah sekarang ini!



sumber gambar: www.hipwee.com