Sri Ningsih
wanita keturunan Jawa yang lahir di Pulau Bungin. Ayahnya bekerja sebagai
pelaut dan ibunya sebagai ibu rumah tangga. Ibunya meninggal saat dia
dilahirkan. Jika Ayahnya melaut Sri Ningsih dititipkan ke keluarga si Ode.Sri
Ningsih adalah wanita yang sangat kuat dan hebat. Berikut hal yang bisa
diteladani dari tokohnya:
1. Teruslah mencoba dan berusaha meraih
sukses
Sri Ningsih
wanita kuat yang pantang menyerah hingga dia mendapatkan kesuksesan yang dia
mau. Saat merantau ke Jakarta dari pondok di Surakarta. Sri Ningsih selama
berbulan-bulan mengelilingi gedung-gedung di jakarta untuk mencari pekerjaan.
Setelah dapat pekerjaan sebagai guru di sekolah rakyat yang dilakukan pagi
hari, sorenya menjadi kuli panggul di pasar tanah abang.
2. Utamakan pendidikan dan terus belajar
Sri Ningsih
lahir sekitar tahun 1960, sudah mengenyam pendidikan dasar di Sekolah Rakyat
dan merupakan satu-satunya murid perempuan. Walaupun tidak tamat dan sempat
berhenti beberapa tahun namun Sri Ningsih tetap bersemangat untuk merantau ke
tanah jawa untuk mondok sampai menamatkan sekolah menengah atasnya. Setelah
lulus, bukan berarti Sri Ningsih berhenti belajar. Sri Ningsih tetap terus
belajar terbukti bisa menguasai ilmu bisnis, ilmu hukum, bahasa, ilmu
pertanian, dsb.
3. Bercita-cita setinggi mungkin
Sri Ningsih,
wanita sederhana yang mempunyai jiwa dan semangat melebihi kapasitasnya. Dia
bercita-cita berkeliling dunia. Dan dengan usaha kerasnya, dia berhasil
berkeliling dunia. Dan menghabisakan sebagian besar umurnya di london dan
paris. Berkat kegigihannya menjadi guru tari tradisional dia pernah ke
singapura, australia, turki, dsb di usia senjanya saat dia di panti jompo.
4. Kaya tapi tidak menunjukan ke satu
orangpun
Sri Ningsih
mempunyai 1% saham di perusahaan profit internasional dari usianya 20an hingga
kematiannya tidak ada yang mengetahui. Sri Ningsih juga memiliki perusahaan IT
yang dirintis suaminya. Akan tetapi, dia tidak mengunakan kekayaan itu untuk
hidupnya. Dia terus bekerja hingga akhir hayatnya dan seluruh kekayaan
diwariskan ke panti jompo, ke pondok, ke organisasi yang bergerak dalam
kemanusian dsb.
5. Percayalah, jodohmu ada
Sri ningsih
menikah sekitar umur 35 tahun. Setelah penantian panjang yang diisi dengan
hal-hal positif, Sri Ningsih mendapatkan suami yang romatis dan hebat luar
biasa. Saat mendekati Sri Ningsih, dia rela berjuang begitu keras hanya untuk
mengobrol dengan Sri Ningsih 5 menit setiap harinya. Dalam masa pernikahan
suaminya sangat cinta dengan Sri Ningsih hingga rela melakukan semua pekerjaan
saat istrinya tersebut hamil dan masih sangat romantis. Suami Sri Ningsih juga
sehebat Sri Ningsih.
Sebenarnya masih banyak pelajaran
dari tokoh Sri Ningsih tersebut. Namun semakin banyak, saya jadi tidak enak
sama bang Tere Liye karena spoiler banyak tentang novelnya. Pendapat saya sih,
novel ini keren banget, recomended buat dibaca. Novel perjuangan yang dibumbui
misteri dan banyak pengetahuan didalamnya, seperti mengenai bisnis, pki, dsb.
Supported
by: Mita, Dewi, Fatma, Husnul. Thanks for the beautiful gift. Jazakumullah
khairan katsir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar