Kamis, 03 Juli 2025

Terlahir Kembali

Bukan hanya putriku yang terlahir, namun aku juga sebagai ibu. Duniaku tidak lagi sama. Tubuhku tidak lagi sama. Seluruh aspek dalam diri tidak lagi sama. Di hari ke 42 ini, aku masih beradaptasi, entah sampai kapan bisa menemukan ritmenya. Selama 29 tahun menjadi anak, kini aku terlahir sebagai orang tua. Peran yang tidak ada jedanya, bahkan ketika terlelap. Yah, dalam keadaan sangat terlelap, aku bisa terbangun hanya dengan tangisan putriku. Ini tentang aku, yang terlahir kembali menjadi seorang ibu..


17 Mei 2025, sekitar jam 2 dini hari, aku merasakan sakit perut hebat. Pikirku, ah malam-malam mau buang air besar. Aku keluar dari kamar, dalam perjalanan menuju kamar mandi, aku merasakan ada cairan yang keluar, setelah dicek ternyata darah. Aku mulai mengecek dengan kertas lakmus, apakah ada cairan ketuban yang keluar, ternyata tidak. Kontraksi yang pertama aku catat di aplikasi yaitu selama 16 detik, jeda waktu dengan kontraksi selanjutnya 4 menit 36 detik pada pukul 02.24. 

3.10 perjalanan menuju klinik

Pada pukul 3 dini hari, diputuskan untuk pergi ke bidan yang sudah direncanakan sebagai provider persalinan. Menunggu hingga jam 6 pagi ternyata baru pembukaan setengah mungkin. Proses pengecekan pun terasa sakitnya. Dalam proses menunggu tersebut tetap merasakan kontraksi. Sempat tidur sebentar mungkin 30 menit, dalam tidurpun aku merasakan kontraksi. Menyempatkan makan walaupun hanya sedikit dan diselangi kontraksi. Yah, kontraksi dan kontraksi.


Aku membuat janji untuk pijat induksi jam 2 siang. Sakit juga itu :” diobservasi lagi dilihat perkembangannya dan dicek pembukaan. Lalu sekitar jam 6, usg melihat posisi bayi. Ternyata selain ada lilitan satu (sudah tau sejak 3 minggu sebelumnya, tapi aman masih bisa lahir normal), juga malposisi (menghadap depan). Pecah tangisan karena kemungkinan tidak bisa lahir normal dengan 2 kondisi tersebut. Akhirnya dirujuk ke rumah sakit. Ini mungkin sudah 1 menit sekali kontraksi, jarak antar kontraksi begitu dekat. Saking sakitnya, pas kontraksi aku mengigil, ntah bagaimana :( Dengan kondisi sebenarnya sudah ingin menyerah karena sudah merasakan sakit yang hebat namun pembukaan masih kecil, ditambah tidak bisa beristirahat dan makan dengan baik. Setiap orang punya toleransi sakit masing-masing yah…


Setelah dirujuk untuk operasi sesar, terlahirlah putriku. Putriku menangis pertama kali, akupun ikut menangis dengan kencang. Berbagai perasaan tumpah dalam tangisan. Perjuangan yang telah dilalui dan terbayang perjuangan yang akan dilalui. Selesai operasi, diruang transit, aku menggigil hebat, sampai minta selimut ke perawat, padahal bukan karena suhunya, namun efek obat bius. Beberapa waktu berlalu, menggigil sudah selesai, datanglah yang mempersiapkan untuk ke ruangan rawat inap. Perutku ditekan dengan keras katanya untuk mengeluarkan darah, karena sakit sekali aku menggigil lagi ntah sampai berapa jam terasa sangat lama. 


Welcome postpartum~ hari pertama belajar duduk, hari kedua belajar jalan dan pulang. Rasanya seperti di silet perutnya hoho. Disertai dengan gejolak naik turun hormon yang bikin perasaan ntahlah~ hanya pantas diceritakan ke Allah SWT.


Setiap kelahiran memiliki cerita dan perjuangan masing-masing. Setelah melalui proses melahirkan, aku jadi mengerti, bagaimanapun keadaannya anak tetap berharga bagi orang tuanya. Setiap manusia berharga. Belajar untuk lebih menghargai setiap insan. Dia pernah diperjuangkan begitu hebatnya oleh orang tuanya. Bagi dirimu yang merasakan tidak berharga, hey, kamu sangat berharga, cobalah melahirkan, nanti akan mengerti. When you know, you know~


Terimakasih untuk suami, ibu bapak, dan semua yang terlibat dalam proses melahirkan. Terimakasih untuk putriku telah memilih untuk dilahirkan di dunia dengan proses yang unik dan indah. Love youuu, sayang adek..


📝Sidoarjo, 28 Juni 2025

Minggu, 29 Januari 2023

Etika Komunikasi

Kalau boleh memilih, jangan menyampaikan ke temanmu jika ada yang membicarakan di belakang. Jika memang benar peduli, rahasiakanlah. Dan jika menurutmu apa yang dikatakan orang lain tersebut benar mengenai temanmu, maka nasehatilah secara pribadi dan tidak menyebutkan jika "si dia telah membicarakanmu, ....". Itu akan menjaga hati temanmu agar tidak sakit karena dibenci orang lain dan tidak balik membenci orang lain. Aku lebih memilih untuk tidak mengetahui pikiran buruk orang lain terhadapku dan biarlah aku menerjemahkan dari apa yang dia tunjukkan.

 

Jika dia menunjukkan kebencian, aku tidak akan menyimpan benci, aku berusaha memaafkan setiap orang yang menyakiti, meninggalkan, ataupun berbuat tidak baik. kalau bisa saya doakan, atau jika sangat tidak bisa akan saya anggap ia tidak ada dan tidak nyata. Akupun menganggap hal buruk yang terjadi pada diriku disebabkan oleh dosa-dosaku. Dengan kejadian buruk tersebut aku berharap Allah SWT mengampuni dosa-dosaku.

Aku juga sedang berusaha untuk lebih baik diam daripada berbicara tapi akan menyakiti dan menimbulkan hal buruk.
Namun setiap manusia menimbulkan luka bagi manusia lain. Semoga dengan aku memaafkan oranglain, oranglainpun juga akan memaafkanku.

Kita hidup di dunia ini tidak mungkin terlepas dari dosa. Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita. Aamiin


Tentang Kehilangan


Kata psikolog yg nemu di ig dan lupa namanya sapa, "orang yang pergi dalam kehidupanmu, seperti orang tersebut meninggal dalam kehidupanmu. Walaupun di kehidupannya yang sebenarnya, dia masih hidup."





Sebagaimana ada yang meninggal, maka sudah sepantasnya kita bersedih. Its okay untuk griefing.

Tahap-tahap griefing memang panjang. Mulai dari merasa kehilangan, kosong, sepi, hampa, merindukan. Lalu perlahan menyadari, bahwa people come and go. Lalu bisa balik lagi ke tahap pertama. Sampai ke tahap mengikhlaskan pun, sometimes masih terasa sakit dan kangennya. Namun bukan berarti kamu mau dia balik di kehidupanmu. Tidak, hanya kamu kangen moment-moment yang berkesan dengannya.


Sudah selayaknya begitu. Jangan mulai lagi mencari-cari tentang dirinya. Sudah biarkan dirimu move on.

Biarkan dirimu merasa damai tanpa dirinya.

Aku bukan tipe yang baik-baik saja dengan kehadiran orang yang meninggalkanku. Aku mengijinkan dirinya memiliki kehidupan tanpa diriku. Akupun juga mengijinkan diriku memiliki kehidupan tanpa tau kabar apapun darinya. Aku cukup bisa bertahan di kehidupan yang sebentar ini tanpa dia yang telah meninggalkanku. 

Bukan berarti memutuskan tali silaturahmi, karena kita berpisah dengan cara yang baik-baik. Beda ceritanya jika habis berantem hebat tanpa penyelesaian, wajib bagi kita untuk menyapa duluan.

Its okay tidak ada dirinya dalam kehidupanmu. Kamu masih bisa beraktivitas seperti biasanya.

Dan begitu pula, saat kamu yang harus meninggalkan orang lain. Ia akan hidup dengan baik-baik saja. Ia tetap bisa berjalan, makan, minum, beraktivitas dengan biasanya. Membawa luka, iya pasti, siapa sih yang masih hidup di dunia ini yang tidak memiliki luka? Sepertinya tidak ada..


Ijinkan dirimu untuk bertumbuh. Ijinkan dirimu untuk merasa baik-baik saja. Dan doakan dia jika teringat, berbaik hatilah pada dirimu dan semua manusia di bumi ini termasuk dia. Justru hal tersebut yang akan bantu kamu untuk damai lebih cepat. Dengan tidak menyimpan dendam, tidak menyalahkan orang lain, dan memahami konsep takdir Allah SWT.

Apapun yang telah terjadi di kehidupan dunia ini sudah Allah SWT takdirkan.


Terimakasih diri, telah bertahan dengan baik, telah berjuang hingga detik ini. Alhamdulillah 'ala kulli hal.

Minggu, 18 September 2022

Sadar Diri


Kalau Allah SWT belum kasih apa yang menjadi doamu, mungkin Dia menganggap kamu belum pantas. Tidak perlu membandingkan dengan orang lain. Semua memiliki jatah masing-masing menurut ukuranNya.

…Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.” [Al-Furqaan/25 : 2]

Sudahlah, percaya aja sama hitungan Allah SWT. Ukuran yang ia berikan itu sempurna, seperti ayat di atas bahkan dengan serapi-rapinya. Mana bisa kamu yang hanya manusia mengklaim bahwa apa yang menjadi rencanamu adalah yang terbaik untukmu.

Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri. (Qs. Yunus:44)

Allah SWT tidak mungkin mendzolimi hambaNya. Jadi, cukup percaya dan bergantung saja kepadaNya. Ia selalu memberikan yang terbaik untuk setiap hamba-hambaNya.

Keimananmu tidak akan sempurna sampai kamu mengimani rukun iman yang ke 6, iman kepada qada dan qadar. Saat kamu menganggap bahwa kehidupan ini tidak adil, maka kamu berhadapan dengan Allah SWT yang menentukan takdir setiap hambaNya. Apakah kamu berani mengatakan bahwa Allah SWT salah dan tidak adil? Tentu tidakkk kan. Jadi hati-hati dalam berfikir.

"Segala sesuatu itu ada hakikatnya. Seorang hamba tidak akan sampai kepada hakikat iman sampai ia meyakini bahwa apapun yang (ditakdirkan) menimpanya, tidak akan meleset darinya. Dan apapun yang (ditakdirkan) tidak menimpanya maka tak akan menimpanya." (HR Muslim dari Abu Darda)


Barakallah, semoga Allah SWT memberikan keberkahan dan kedamaian dalam kehidupan kita. Sekian.


Minggu, 04 September 2022

8 Ayat di Qur'an Surat Ali Imran yang Membuat Tertegun Ketika Membaca Terjemahannya



Ayat 129-136 di Qur'an Surat Ali Imran ini relate banget sama apa yang kamu alami saat ini:



129. Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki, dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.


130. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.


131. Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan bagi orang kafir.


132. Dan taatlah kepada Allah dan Rasul (Muhammad), agar kamu diberi rahmat


133. Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,


134. (yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan,


135. dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzhalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.


136. Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan (itulah) sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal.


Kamu sedang relate ke ayat berapa? Ampunan, riba, api neraka, surga, infak, menahan amarah, memaafkan, atau yang lain?


Isi ayat-ayatnya luar biasa yaa.. setiap ayat punya makna sendiri untuk pembaca.


Memaafkan orang lain

Ternyata menahan amarah dan memaafkan orang lain juga diperintahkan. Demi apa? Bukan hanya dalam rangka beribadah kepadaNya tapi juga untuk mendamaikan hidupmu. Allah SWT memang sangat menyayangi hamba-hamba Nya.